Pola Pemencarandistribusi Populasi Kelimpahan Larva Ikan Kepadatan Populasi

1 2 Pi Log pi H s i ∑ = = Dengan: H’ = Indeks keaneragaman Shannon-Wiener S = Jumlah jenis spesies ni = jumlah total individu jenis larva i N = jumlah seluruh individu dalam total n Pi=niN = sebagai proporsi jenis ke-i Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan keanekaragaman Shannon-Wiener yaitu: H’ 1, keanekaragaman rendah 1-3 keanekaragaman tergolong sedang 3 , keanekaragaman tergolong tinggi. Indeks dominansi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai jenis ikan yang mendominasi pada suatu komunitas pada tiap habitat indeks dominansi yang dikemukakan oleh Simpson yaitu Ludwig dan Reynold, 1988: ∑ = = s i pi C 1 2 Dengan C = Indeks dominansi Simpson S = Jumlah jenis spesies ni = jumlah total individu jenis larva i N = jumlah seluruh individu dalam total n Pi=niN = sebagai proporsi jenis ke-i Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikandominansi spesies ikan yaitu: Mendekati 0 = indeks semakin rendah atau dominansi oleh satu spesies ikan. Mendekati 1 = indeks besar atau cenderung dominansi oleh beberapa spesies ikan.

3.5.2 Pola Pemencarandistribusi Populasi

Pola penyebaran larva ikan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Indeks Morisita I δ. Indeks ini tidak dipengaruhi oleh luas stasiun pengambilan sampel dan sangat baik untuk membandingkan pola pemencaran populasi Brower et al, 1990. Rumus yang dipergunakan adalah: 22 1 2 − − = ∑ N N N X n I i δ dengan: I δ = indeks distribusi Morisita N = jumlah seluruh individu dalam total n n = jumlah seluruh stasiun pengambilan sampel ∑X i 2 = kuadrat jumlah larva jenis i per stasiun untuk total n stasiun Nilai indeks morisita yang diperoleh diinterpretasikan sebagai berikut: I δ 1, pemencaran individu cenderung acak I δ = 1, pemencaran individu bersifat merata I δ 1, pemencaran individu cenderung berkelompok. Untuk menguji kebenaran nilai indeks di atas, digunakan suatu uji statistik, yaitu sebaran Chi-Kuadrat dengan persamaan: N N X n x − ∑ = 2 2 dengan : x 2 = Chi-Kuadrat n = Jumlah pengamatan ∑X 2 = Jumlah kuadrat larva jenis I yang ditemukan pada tiap stasiun N = Jumlah seluruh Individu Nilai Chi-Kuadrat dari perhitungan di atas di bandingkan dengan niali Chi-Kuadrat tabel statistik dengan selang kepercayaan 95 α = 0,05. Apabila nilai X 2 hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai X 2 tabel maka tidak berbeda nyata yang berarti pola sebaran jenisnya bersifat acak.

3.5.3 Kelimpahan Larva Ikan

Kelimpahan larva ikan yang didefinisikan sebagai banyaknya larva ikan persatuan luas daerah pengambilan contoh dihitung dengan menggunakan rumus: tsr V n N = dengan: N = Kelimpahan Larva ikan indm 3 n = Jumlah Larva ikan yang tercacah ind V tsr = Volume air tersaring V tsr = l x t x v l : Luas bukaan mulut saringan t : lama waktu penarikan saringan menit v : Kecepatan tarikan mmenit. 23

3.5.4 Kepadatan Populasi

Kepadatan populasi menunjukkan rataan individu suatu jenis larva ikan perstasiun dari seluruh contoh yang diamati, yaitu menggunakan rumus: D = ∑Xi n Dengan: ∑Xi = jumlah total individu jenis larva i n = luas seluruh stasiun contoh jumlah keseluruhan V tsr . Kepadatan populasi Indm 3 yang didapatkan akan digunakan untuk menganalisis tingkat keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi serta pola penyebaran spesies larva.

3.5.5 Pengelompokan Habitat berdasarkan Indeks Similaritas Canberra.