Kelimpahan Larva Ikan Laut Lepas Stadia Larva Ikan Laut Lepas

juwana di bagian skala mikro- dan mesohabitat. Intinya, secara langsung di awal hidup setelah kemunculan larva dari substrat, setelah mengapung secara pasif, mereka akan berkumpul dalam microhabitat di daerah dangkalan sekitar 2 – 3 minggu kemudian juwana akan bermigrasi kehabitat yang lebih dalam mengikuti arus kemudian kembali ke awal habitatnya lagi. Dari segi karakteristik substrat, Teluk Palabuhan Ratu sifatnya pasir berlumpur yang didominasi oleh lumpur liat, karakteristik substrat dasar ini hampir sama di semua kedalaman PRTK Dep ITK 2004, sehingga pemijahan spesies ikan apapun ke daerah demersal tidak akan dibatasi oleh perbedaan karakteristik substrat secara mendasar. 4.5.3. Habitat Laut Lepas 4.5.3.1. Komposisi Larva Ikan Habitat Laut Lepas Di stasiun laut lepas yaitu spesies: Xenodermicthys, Siganus spinus, Kuhlia marginata, Signoglassidae, Ambassis marianus; Nemadactylus macropterus, Leiognathus sp, Siganus linneatus. Secara umum dikeseluruhan stasiun laut lepas lebih banyak didapatkan spesies Apogon sp., Pocicthidae, Kyphosus sp, Bregmacerotidae, Aseraggodes sp, dan urolophus sp. Selanjutnya spesies laut lepas yang bersifat stenohaline pada kisaran salinitas tinggi adalah Megalops cyprinoides, Pomatomus saltarix, Nemadactylus, Lutjanus, Microcanthus, Siphamia cephalotes, Bregmaceros dan Aserogedes sp, Abudefduf sp, Apogon sp., Kyposus, Bregmaceros japonicus, Urolophus sp. Xenodermicthys, Siganus spinus, Sphaeramia sp, Lutjanus, siganus javus, Pocicthidae . Spesies-spesies tersebut membutuhkan kestabilan salinitas untuk bertahan hidup, kaitannya dengan kemapuan osmoregulasinya. Adapun spesies muara yang ditemukan di stasiun laut lepas ini dikarenakan habitat pemijahannya memang di laut dalam dan beruaya ke sungai dengan bantuan arus juga dikarenakan kemampuannya sebagai spesies yang bersifat eurihaline sehingga jenis spesies ini juga banyak ditemukan di stasiun laut lepas.

4.5.3.2. Kelimpahan Larva Ikan Laut Lepas

Kelimpahan terendah diperoleh pada habitat laut lepas. Rata-rata kelimpahan stiap bulannya hanya sekitar 2 indm 3 . Kelimpahan paling besar di habitat laut lepas didapatkan pada bagian stasiun yang masih dekat dengan daratan dan semakin kecil kelimpahannya seiring bertambahnya jarak stasiun dari darat. Karakteristik fisik permukaan pada stasiun ini hampir sama dengan 46 stasiun lainnya kecuali kandungan nutrien, terlepas dari itu, stasiun ini memiliki kedalaman yang sangat besar yaitu antara 100 hingga 400 meter. Secara teoritis kedalaman dibawah 100 meter memiliki kecepatan arus yang sangat lambat sehingga ichthyoplankton di daerah ini kemungkinan tidak hanyut jauh dari wilayah mereka dipijahkan, sedangkan pada kedalaman di atas 50 meter dari kolom air, arus semakin cepat sehingga ichthyoplankton akan mudah terbawa oleh arus. Hinckley et al. 1991, diacu dalam Olii, 2003.

4.5.3.3. Stadia Larva Ikan Laut Lepas

Secara keseluruhan, stadia larva di laut lepas tidak terlalu bervariasi. Umumnya stadia didominasi oleh prolarva selain itu stadia yolk sac paling banyak ditemukan pada habitat ini. Stadia yolk sac yang jarang ditemukan di kedua habitat muara dan transisi adalah berasal dari spesies Urolophus sp. Desember-Februari dan Abudefduf sp. Pada Bulan Maret. Beberapa spesies yang ditemukan di habitat muara dan transisi masih ditemukan di habitat laut lepas dengan stadia postlarva ini dimungkinkan oleh beberapa stasiun dalam pengelompokannya masih dekat dengan daratan. Spesies yang umum ditemukan di muara dan transisi inilah yang memperkaya tingkatan stadia yang ditemukan di habitat laut lepas, karena spesies laut lepas yang bersifat stenohaline tinggi, yang ditemukan, umumnya masih berada dalam fase prolarva dan beberapa diantaranya masih stadia yolk sac Lampiran 4.

4.6. Struktur Komunitas dan Kepadatan Larva Ikan Temporal

Spesies yang banyak tertangkap pada Bulan November adalah Congridae, Siganus spp., Liza spp. dan Gobidae. Spesies ini lebih banyak didapatkan di stasiun muara, pada umumnya spesies ini sangat tergantung keberadaannya pada fluktuasi salinitas atau input terhadap sistem di daerah ini. Spesies yang paling banyak ditemukan pada Bulan Desember, Januari dan Februari di muara terdiri atas Megalops cyprinoides, Congridae dan Gobidae, Tingginya persentase kelimpahan yang didapatkan pada Bulan Desember, Januari dan Februari dibandingkan Bulan Maret dan April, di stasiun muara, disebabkan oleh faktor oseanografi yang terjadi saat itu seperti arus dan gelombang, keadaan ini menyebabkan larva ikan lebih banyak berlindung di teluk muara dibandingkan di laut lepas untuk menghindari arus dan gelombang atau bahkan terbawa arus menuju ke muara Gambar 19. Lampiran 5 . 47