Gambar 4.4 Hubungan antara kuat medan magnet terhadap ukuran partikel bonded magnet Nd-Fe-B
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin kecil ukuran partikel serbuk Nd-Fe-B menyebabkan penurunan kuat medan magnet. Kuat medan
magnet tertinggi diperoleh pada komposisi ukuran partikel yang lolos ayakan 100 mesh, yaitu 2332 gauss. Nilai tersebut terus menurun seiring dengan semakin
kecilnya ukuran partikel dan nilai bulk density menurun yang terdapat pada bonded magnet Nd-Fe-B.
4.2.2 Kurva Histerisis
Nilai induksi remanen Br dan nilai koersivitas Hc suatu bahan magnet dapat diketahui melalui kurva histerisis yang diperoleh dari pengujian sampel
menggunakan Permagraph. Hasil pengujian berupa kurva histerisis yang menjelaskan besarnya nilai
remanen Br, koersivitas Hc, dan nilai energi produk maksimum BHmax untuk magnet permanen bonded Nd-Fe-B. Pada gambar 4.5 diperlihatkan kurva
histerisis dari sampel magnet permanen bonded Nd-Fe-B dengan ukuran Original Powder.
50 100
150 200
250 300
350 2200
2220 2240
2260 2280
2300 2320
2340
2203 2228
2332
2221 2284
K u
a t
M e
d a
n M
a g
n e
t G
a u
ss
Ukuran Partikel Mesh
Original Powder
Gambar 4.5 Histerisis sampel Original Powder bonded magnet Nd-Fe-B
Data hasil uji kurva histerisis untuk sampel Original Powder bonded magnet Nd- Fe-B dapat disajikan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Data Hasil pengujian sifat magnetik sampel Original Powder bonded magnet Nd-Fe-B
Remanensi Br kG
Koersivitas HcJ kOe
Energi Produk Maksimum BH
max
BH
max
MGOe BH
max
J.m
-3
6,01 8,384
6,92 869,567
Hasil pengujian sampel bonded magnet Nd-Fe-B dengan masing-masing ukuran partikel yang lolos ayakan 50, 100, 200, dan 325 mesh diperlihatkan pada Gambar
4.6 dan Tabel 4.4 berikut:
-6 -4
-2 2
4 6
8 10
-20 -15
-10 -5
5 10
15 20
25
B kG H
k O
e
Gambar 4.6 Histerisis sampel bonded magnet Nd-Fe-B dengan masing- masing ukuran partikel.
Tabel 4.4 Data Hasil pengujian sifat magnetik bonded magnet Nd-Fe-B dengan masing
– masing ukuran partikel
Ukuran Partikel Mesh
Remanensi Br kG
Koersivitas HcJ kOe
Energi Produk Maksimum BH
max
BH
max
MGOe BH
max
J.m
-3
50 6,27
8,528 7,90
992,714 100
6,12 8,450
7,43 933,654
200 6,07
8,552 7,19
903,495 325
5,87 8,413
6,39 802,967
Pada kurva histerisis di atas, terlihat bahwa bonded magnet Nd-Fe-B yang Original Powder dan masing-masing ukuran partikel merupakan Hard Magnetic
material material magnet permanen. Bahan magnet keras magnet permanen ditandai dengan nilai koersivitas Hc diatas 200 Oe, dimana Hc ini menyatakan
besar medan magnet balik yang dibutuhkan untuk meniadakan kemagnetan suatu
-8 -6
-4 -2
2 4
6 8
10
-30 -20
-10 10
20
B kG H
k O
e
50 Mesh
100 Mesh
200 Mesh
325 Mesh
bahan. Sedangkan untuk kekuatan magnet magnetic field ditentukan oleh besarnya remanensi Br dari suatu bahan, yaitu induksi magnet yang tersisa di
dalam bahan setelah pengaruh magnet luar ditiadakan. Kedua besaran ini secara langsung dapat dilihat dari kurva histerisis. Energi produk maksimum BHmax
dari magnet tersebut dihasilkan dari nilai maksimal hasil perkalian antara B dan H pada kuadran kedua kurva histerisis. Semakin tinggi nilai remanensinya, maka
gaya koersifitas dan kur va histerisis semakin ”gemuk” dan semakin besar pula
produk energinya Sudirman, 2003
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hubungan antara ukuran partikel terhadap sifat magnet didapatkan pada
ukuran partikel original powder dengan nilai kuat medan magnet 2284 gauss, remanensi 6,01 kG; koersivitas 8,384 kOe; dan energi produk
maksimum 6,92 MGOe. Selain itu, juga didapatkan nilai kuat medan magnet optimum sebesar 2332 gauss pada ukuran partikel yang lolos
ayakan 100 mesh. Dari hasil kurva histerisis menunjukkan sifat magnet optimum pada ukuran partikel yang lolos ayakan 50 mesh dengan nilai
remanensi Br 6,27 kG; koersivitas HcJ 8,528 kOe; dan energi produk maksimum BH
max
7,90 MGOe. 2. Hubungan antara ukuran partikel terhadap sifat fisis bonded magnet
permanen NdFeB didapatkan pada ukuran partikel original powder dengan nilai densitas 6,55 gcm
3
dan nilai densitas tertinggi didapatkan pada ukuran partikel yang lolos ayakan 325 mesh sebesar 6,57 gcm
3
. Hasil XRD menunjukkan bahwa sampel bonded magnet NdFeB tidak
mengalami perubahan fasa. Karena hasil difraksi sampel memiliki pola yang hampir sama, sehingga tidak terjadi perubahan fasa. Namun dapat
dilihat dari hasil XRD, nilai intensitas peak pada original powder lebih tinggi dibandingkan dengan hasil intensitas ukuran partikel yang lolos
ayakan.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian mengenai pembuatan bonded magnet permanen berbasis Nd-Fe-B dengan variasi ukuran partikel yang telah dilakukan masih banyak yang
harus diperhatikan yaitu, 1. Dalam teknik pembuatan bonded magnet permanen berbasis Nd-Fe-B,
pencampuran serbuk Nd-Fe-B dengan binder Polyvinyl Chloride harus
diaduk secara merata dan diusahakan dalam keadaan vacum agar distribusi polimer dalam sampel merata dan tidak terjadi korosioksidasi.
2. Parameter dalam proses pembuatan seperti lama proses pengayakan, lama proses kompaksi, besar tekanan dalam proses kompaksi dan temperatur
pengeringan harus diperhatikan. 3. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan ketahanan korosi
selama proses pelapisan, di mana korosi merupakan salah satu kelemahan bonded magnet permanen berbasis Nd-Fe-B.