Starter Dorong dan Sekrup

23 2. Unit Penggerak Pinion yang terdiri dari a. Pinion b. Kopling jalan bebas dan tabung penggerak c. Poros berulir memanjang d. Tuas pendorong 3. Solenoid, berfungsi sebagai Relai dan Penggerak Tuas Pendorong Proses gerakan dorong menyekrup maju mundur pinion Menghubungkan Kunci kontak “Start”  Kumparan penarik dan kumparan penahan membentuk medan magnet - poros solenoid tertarik. Pegas luas pendorong mendorong pegas penghantar , kopling jalan bebas dan pinion ke arah roda gaya terjadi gerakan dorong sekaligus menyekrup hingga pinion berhubungan dengan roda gaya Akhir gerakan tuas pendorong  kontak utama terhubung, arus besar mengalir dan arus pada kumparan penarik menjadi nol  Motor starter bekerja, momen putar dari anker diteruskan ke roda gaya sewaktu gigi pinion tidak berhasil masuk pada gigi roda gaya tuas pendorong akan terus mendorong pegas pendorong pegas terkompres pegas dibuat tidak keras  hingga kontak utama terhubung , starter bekerja dengan dorongan pegas dan kelembaman massa pinion saat starter mulai berputar pinion dapat menyekrup maju hingga berkaitan dengan roda gaya Melepaskan Kunci kontak “ON” lepas dari posisi ”Start”, arus pada kumparan penarik dan penahan, medan magnet hilang. Poros solenoid menarik tuas dengan bantuan pegas  pinion tertarik dan 24 menyekrup mundur, kontak utama terputus jika pinion macet  ada kelonggaran antar tuas dan poros solenoid me-mungkinkan kontak utama tetap dapat terputus. 25 Kopling jalan bebas Saat menghidupkan starter Rumah kopling diputar oleh tabung penggerak, bantalan peluru mengelincir ke bagian takikcekungan yang sempitdangkal pada tabung penggerak sehingga terjepit antara poros pinion dan tabung penggerak dan pinion ikut berputar Saat mesin mulai hidup Pinion diputar cepat oleh roda gaya akibatnya pinion berputar lebih cepat dari tabung penggerak sehingga bantalan peluru mengelincir ke bagian takikcekungan yang lebardalam pada tabung penggerak akibatnya peluru tidak terjepit antara poros pinion dan tabung penggerak. Poros pinion terbebas dari poros anker Bantalan peluru Poros Pinion Tabung Penggerak Poros berulir memanjang Poros Anker Pinion Bantalan Peluru Penahan Peluru Pegas Pendorong Poros pinion Tabung Penggerak Pinion 26 Tekni k Kel istrik an Ke ndara an Ri ngan Rem anker Fungsi : menghentikan dengan segera putaran anker untuk memungkinkan dapat distart lagi secepat mungkin Rem anker dengan plat rem Rem anker dengan pegas rem dan plat pengunci Plat gesek pada rem anker mempunyai nilai gesek Gesekan pengereman terjadi pada plat pemegang yang cukup dapat menghentikan putaran anker jika sikat dengan ujung komutator dan plat pengunci bergesekan dengan plat penahan dengan pegas rem Plat gesek pada rem anker mempunyai _____________ Gesekan pengereman terjadi pada plat pemegang yang cukup dapat menghentikan putaran anker jika sikat dengan ujung komutator dan plat pengunci bergesekan dengan plat penahan dengan pegas rem Plat Rem Tuas Pendorong Pegas Pendorong Poros Pinion Kopling Jalan Bebas Plat Pembatas Anker Plat Pengunci Pegas Tutup Sikat TI 27 Tekni k Kel istrik an Ke ndara an Ri ngan Macam-macam starter dorong dan sekrup elektromagnetis KETERANGAN

1. Plat Kontak

2. Terminal

3. Kontak

4. Solenoid

5. Kumparan Penarik

6. Kumparan Penahan

7. Pegas Pengembali

8. Tuas Pendorong

9. Pegas Penghantar

10. Pelat rem

11. Rumah kopling

12. Pinion

13. Poros berulir memanjang

14. Kopling Jalan Bebas

15. Plat Penahan

16. Ring Penghantar

17. Kumparan medan

18. Anker

19. Depatu kutup

20. Rumah stator

21. Sikat arang

22. Komutator

23. Pegas sikat

24. Tutup bagian belakang

Keuntungan : Konstruksi sederhana Kerugian : Bentuk besar, momen putar kecil 11 24 23 22 21 20 19 12 13 28 Tekni k Kel istrik an Ke ndara an Ri ngan Starter dorong dan sekrup elektromagnetis dengan Starter dorong dan sekrup elektromagnetis dengan Roda gigi reduksi dan motor seri roda gigi planet dan motor magnet permanen Keterangan 1. Kumparan medan 5. Kopling jalan be bas 2. Anker 6. Roda gigi reduksi 2 Keuntungan 3. Roda gigi reduksi 1 7. Pegas Pengembali ⇨ Berat konstruksi menjadi lebih kecil ± 40 4. Pinion 8. Plunyer ⇨ Momen putar menjadi lebih besar ± 10 ⇨ Bentuk menjadi lebih kecil sehingga lebih praktis Keuntungan : - Momen putar pada pinion lebih besar Kerugian : - Banyak memerlukan bantalan