mewujudkan apa yang diamanatkan oleh undang-undang tersebut. Kalau tidak ini akan menjadi
sebuah ―kecelakaan pendidikan‖.
2. Keadaan dan tingkat kesejahteraan guru TK Kec. Margasari Kab.
Tegal
Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh persentase skor sebesar
61,34. Hasil skor tersebut kemudian diinterpretasikan ke dalam interval skor sebagaimana digambarkan pada tabel 4. Skor 61,34 masuk dalam
interval skor 52,01 - 68,00 dengan kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan guru TK
Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dapat dikatakan cukup. Hal ini penghasilan guru TK banyak yang ditopang oleh penghasilan suami dan
penghasilan sampingan yang notabene lebih besar dari penghasilan guru yang bersangkutan.
Untuk honor guru TK Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dapat diperoleh sebagai beikut. Honor berkisar antara Rp50.000,00 s.d.
Rp100.000,00 sebanyak 6 orang 10, Rp101.000,00 s.d. Rp200.000,00 sebanyak 9 orang 15, Rp201.000,00 s.d. Rp300.000,00 sebanyak 40
orang 65, Rp301.000,00 s.d. Rp400.000,00 sebanyak 2 orang 3, dan lebih dari Rp400.000,00 sebanyak 5 orang 8.
Modus dari honor guru TK adalah Rp201.000,00 s.d. Rp300.000,00 sebanyak 40 orang, sedangkan untuk gaji guru TK tertinggi lebih dari
Rp400.000,00 sebanyak 5 orang, itu saja karena kelima guru tersebut merupakan PNS.
Telah lama disadari bahwa imbalan, terutama gaji, adalah salah satu faktor penentu kinerja pegawai termasuk guru Dedi Supriadi, 1998 : 44.
Dengan kondisi imbalan atau gaji guru TK Kec. Margasari Kab. Tegal yang sebagaimana telah kita lihat pada uraian di atas sangatlah tidak mungkin
seorang guru memiliki kompetensi dan kinerja yang diharapkan.
3. Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh guru untuk memenuhi
kesejahteraanya.
Dari 62 guru TK Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal terdapat 38 guru atau 62,9 yang menekuni pekerjaan sampingan di luar pekerjaanya
sebagai guru TK. Dari hasil angket diperoleh bahwa dari 38 guru yang mempunyai
pekerjaan sampingan apat diketahui sebagai berikut: Pemilik toko sembako dengan beberapa karyawan tidak ada 0, memiliki warungkios sembako
sebanyak 8 orang 21,05, sebagai pedagang keliling pakaian, makanan dll sebanyak 4 orang 10.53, warung makanan kecilpenjual nasi sarapan
sebanyak 7 orang 18,42, penjual pulsa pemilik konter sebanyak 5 orang 13,16, dan penjual pulsa elektrik sebanyak 11 36,84. Sedangkan
modus dari pekerjaan sampingan para guru adalah sebagai penjual pulsa elektrik.
Faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab semakin sejahteranya
seseorang makin tinggi kemungkinan untuk meningkatkan kerjanya. Mulyasa
2009 : 77 menegaskan bahwa terpenuhinya berbagai macam kebutuhan manusia, akan menimbulkan kepuasan dalam melaksanakan apapun tugasnya.
Sebagaimana dilansir oleh Media Indonesia http:www.mail-
archive.comppiindiayahoogroups.commsg21364.html bahwa
tingkat kesejahteraan guru Indonesia baru mencapai kurang dari seperlima 20
standar minimal guru yang profesional. Melihat kondisi demikian, sulit diharapkan guru tersebut dapat
berkonsentrasi dalam menjalankan profesinya.
4. Kinerja guru TK di Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal ditinjau