Ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

21 BAB II LANDASAN HUKUM MENGENAI REKSA DANA PERSEROAN

A. Ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Berdasarkan Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995, menyebutkan bahwa bentuk hukum Reksa Dana terbagi menjadi dua yaitu: 1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan Reksa Dana berbentuk Perseroan PT. Reksa Dana adalah Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. 33 Reksa Dana Perseroan adalah suatu perusahaan perseroan terbatas, yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha.Jika PT. Telekomunikasi Indonesia, misalnya bergerak dalam bidang telekomunikasi, maka PT.Reksa Dana bergerak dalam pengelolaan portofolio investasi. 34 33 C.S.T. Kansil dan Christine S.T.Kansil, Pokok-pokok Hukum Pasar Modal, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1997 hlm.85 34 Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha.Op.cit, Hlm.45 Dalam pasal 18 ayat 3 dijelaskan bahwa yang dapat menjalankan usaha Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a yang dalam hal ini adalah Reksa Dana berbentuk perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan. Universitas Sumatera Utara 2. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK adalah kontrak antara manajer investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana Manajer Investasi diberikan wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. 35 a. Reksa Dana Bersifat Terbuka Dalam Pasal 18 ayat 4 dijelaskan bahwa Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b yang dalam hal ini adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif hanya dapat dikelola oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak. Berdasarkan Pasal 18 ayat 2 dua Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995, menyebutkan bahwa Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a dapat bersifat terbuka dan tertutup. Reksa Dana terbuka Open-End Funds adalah Reksa Dana yang menerbitkan saham Reksa Dana dalam jumlah yang tidak terbatas.Reksa Dana ini dapat menerbitkan saham baru kepada siapa saja yang ingin menanamkan modalnya dan oleh karena itu jumlah sahamnya senantiasa dapat berubah. Saham Reksa Dana terbuka dapat setiap waktu dijual kembali oleh investor kepada perusahaan Reksa Dana Perusahaan Reksa Dana ataupun Manajer Investasi sebagai pengelola Reksa Dana, baik yang berbentuk perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi 35 Mangasa Simatupang, Op.cit., hlm.190 Universitas Sumatera Utara kolektif, wajib membeli kembali saham atau unit penyertaan yang diterbitkannya bila pemegangnya melakukan penjualan kembali. b. Reksa Dana Bersifat Tertutup Didalam Reksa Dana bersifat tertutup pengelola perusahaan Reksa Dana seperti halnya perusahaan lainnya. Melakukan emisi saham dan dana hasil emisi tersebut kemudian digunakan untuk membeli saham, obligasi, ataupun sekuritas lainnya. Sertifikat dalam bentuk saham yang diterbitkan oleh Reksa Dana tertutup, umumnya tidak memiliki batas waktu tertentu dan tidak dapat dijual kembali kepada emiten. 36 Investor yang membeli saham perusahaan Reksa Dana dapat memperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder dengan harga sesuai dengan permintaan dan penawaran saat transaksi. Dengan demikian dapat terjadi harga saham Reksa Dana tertutup tidak sama dengan nilai aktiva bersih atau Net Asset Value. 37 36 Sri Handaru Yuliati,dkk, Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 1996 hlm.222. 37 Frianto Pandia, dkk, Op.cit., Hlm.150 Reksa Dana tertutup Close-end Fund merupakan suatu jenis Reksa Dana yang khusus. Melakukan investasi pada Reksa Dana tertutup ini hampir sama dengan membeli saham satu perusahaan. Para investor dapat menghitung dan menentukan nilai aset dari saham Reksa Dana tersebut, tetapi harga saham Reksa Dana itu tetap ditentukan oleh permintaan pasar seperti pada saham lainnya. Reksa Dana tertutup ini biasanya lebih kecil dari Reksa Danaterbuka dan sebagai kebalikan dari Reksa Dana terbuka, Reksa Dana tertutup ini tidak selalu siap untuk menerbitkan saham baru atau membeli kembali saham dari pemegang sahamnya. Aset dari Reksa Dana Universitas Sumatera Utara tertutup ini relatif lebih stabil, tetapi lebih berisiko tinggi dibanding dengan Reksa Dana terbuka karena harga saham Reksa Dana tertutup lebih luas fluktuasi turun- naik karena harga sahamnya tidak selalu berhubungan dengan nilai aktiva bersihnya. Pada kasus-kasus tertentu harga sahamnya bisa jatuh di bawah nilai aktiva bersih.Undang-undang Pasar Modal memberikan pengertian tentang Reksa Dana tertutup ini sebagai suatu Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali saham- saham yang telah dijualnya kepada para pemodal. 38 a. Izin usaha. Mengenai persyaratan dan tata cara perizinan Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat 5 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Yang dimaksud dengan “persyaratan dan tata cara perizinan” dalam ayat ini adalah ketentuan mengenai antara lain: b. Ketentuan yang wajib diatur dalam anggaran dasar. c. Kepengurusan. d. Permodalan. Berdasarkan Pasal 19 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal, Pemegang Saham Reksa Dana terbuka dapat menjual kembali sahamnya kepada Reksa Dana. Ayat ini menjelaskan bahwa Reksa Dana terbuka memberi kemungkinan bagi investor utnuk membeli saham atau unit penyertaan dari Reksa Dana dan dapat menjual kembali kepada Reksa Dana tanpa dibatasi berapa banyak jumlah saham atau unit penyertaan yang diterbitkan.Saham atau unit penyertaan Reksa Dana terbuka 38 Asril Sitompul, Op.cit., hlm.24 Universitas Sumatera Utara tidak dicatatkan pada bursa efek, karena investor dapat menjual langsung kepada Reksa Dana yang bersangkutan. Jadi, dalam Reksa Dana bersifat terbuka ini tidak terjadi jual beli saham atau unit penyertaan di antara para investor tetapi langsung ke Reksa Dana yang bersangkutan. Dalam hal pemegang saham melakukan penjualan kembali Reksa Dana terbuka wajib membeli saham-saham tersebut, kecuali apabila: a. Bursa Efek di mana sebagian besar portofolio efek Reksa Dana diperdagangkan ditutup. Yang dimaksud dengan “sebagian besar” dalam hal ini adalah sejumlah nilai tertentu yang dapat mempengaruhi secara materiil perhitungan nilai portofolio dan nilai aktiva bersih per saham Reksa Dana Perhitungan nilai portofolio dari aktiva bersih per saham berdasarkan harga efek-efek di bursa efek di mana portofolio Reksa Dana diperdagangkan. Apabila bursa efek tersebut ditutup, tidak ada harga bagi efek yang menjadi dasar perhitungan nilai portofolio dan nilai aktiva bersih per saham dari Reksa Dana. b. Perdagangan Efek atas sebagian besar portofolio efek Reksa Dana di Bursa Efek dihentikan. Apabila suatu efek yang menjadi bagian portofolio Reksa Dana dihentikan perdagangannya di bursa efek, maka tidak ada harga bagi efek tersebut. c. Keadaan darurat. Yang dimaksud dengan “ keadaan darurat” adalah suatu keadaan memaksa di luar kemampuan pihak sebagai akibat, antara lain, adanya perang, peristiwa alam seperti gempa bumi atau banjir, pemogokan, sabotase atau Universitas Sumatera Utara huru hara, turunnya sebagian besar atau keseluruhan harga efek yang tercatat di bursa efek sedemikian besar dan materiil sifatnya yang terjadi secara mendadak crash, atau kegagalan sistem perdagangan atau penyelesaian transaksi. d. Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. 39 Ketentuan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan pasar modal yang memungkinkan adanya situasi di luar huruf a, huruf b, dan huruf c yang lazimnya diatur berdasarkan kontrak para pihak berdasarkan prinsip kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Oleh karena itu, bila ada hal-hal lain di luar huruf a, huruf b, dan huruf c tersebut, perlu persetujuan terlebih dahulu dari Otoritas Jasa Keuangan sebelum kontrak berlaku dan mengikat para pihak. Pengelolaan Reksa Dana baik yang berbentuk Perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak. 40 Kontrak pengelolaan Reksa Dana berbentuk perseroan dibuat oleh Direksi dengan Manajer Investasi. 41 Yang dimaksud dengan “kontrak pengelolaan” dalam ayat ini, antara lain memuat: 42 39 Ibid., hlm.20 40 Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 41 Pasal 21 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 42 Penjelasan Pasal 21 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Universitas Sumatera Utara 1. Rencana diversifikasi portofolio di pasar uang dan di pasar modal. 2. Rencana diversifikasi efek dalam obligasi dan saham. 3. Rencana diversifikasi investasi dalam bidang industri. 4. Larangan investasi dalam bidang-bidang tertentu. Ketentuan sebagaimana dimaksud diatas diatur lebih lanjut oleh Otoritas Jasa Keuangan. Yang dalam hal ini mengenai pedoman penyusunan kontrak pengelolaan investasi dan tata cara penyampaian rancangan kontrak pengelolaan investasi. Manajer Investasi Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dan kontrak investasi kolektif wajib menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio setiap hari bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam yang saat ini dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan. 43 Dalam hal ini nilai pasar wajar suatu efek adalah harga pasar atau kurs efek itu sendiri apabila efek tersebut secara aktif diperdagangkan di bursa efek. Namun, nilai pasar wajar dapat berbeda dengan harga pasar apabila transaksi atas efek tersebut tidak aktif atau tidak ditransaksikan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal demikian, kriteria penentuan nilai pasar wajar diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam yang saat ini dekenal dengan Otoritas Jasa Keuangan. 44 43 Pasal 22 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 44 Penjelasan Pasal 22 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 23 Undang-undang Pasar Modal Indonesia menyatakan: Universitas Sumatera Utara “Nilai saham Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dan nilai unit penyertaan kontrak investasi kolektif ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih.” Yang dimaksud dengan “nilai aktiva bersih” dalam pasar ini adalah nilai pasar yang wajar dari suatu efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya. Berdasarkan Pasal 24 Undang-Undang Pasar Modal, ada beberapa ketentuan yang dilarang dalam Reksa Dana yaitu Reksa Dana dilarang menerima dan atau memberikan pinjaman secara langsung. 45 Larangan dalam ketentuan ini tidak termasuk dalam hal Reksa Dana membeli obligasi, efek lain yang bersifat utang, dan atau menyimpan dana di bank. 46 Selanjutnya, Reksa Dana dilarang membeli saham atau unit penyertaan Reksa Dana lainnya. 47 Pembatasan investasi Reksa Dana diatur lebih lanjut oleh Bapepam yang sekarang dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan. Hal-hal yang berkaitan dengan pembatasan investasi, antara lain mengenai: 48 a. Jumlah investasi dalam satu jenis Efek. b. Batas dalam investasi pada efek di luar negeri. c. Jenis-jenis instrumen yang dilarang dibeli oleh Reksa Dana Kekayaan Reksa Dana diatur dalam Pasal 25 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Semua kekayaan Reksa Dana wajib disimpan pada Bank 45 Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 46 Penjelasan Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 47 Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 48 Penjelasan Pasal 24 ayat 3 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Universitas Sumatera Utara Kustodian. Kekayaan Reksa Dana terdiri dari uang kas dan Efek, antara lain sertifikat deposito, surat berharga komersial, saham, obligasi dan tanda bukti utang. Kewajiban penyimpanan kekayaan Reksa Dana pada bank kustodian dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan Reksa Dana Oleh karena itu, perlu adanya pemisahan fungsi penyimpanan yang dilakukan oleh bank Kustodian dan fungsi pengelolaan yang dilakukan oleh manajer Investasi. Bank Kustodian dilarang terafiliasi dengan Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana. 49 Hal ini ditentukan untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengelolaan dana Reksa Dana, kewenangan Manajer Investasi dan Bank Kustodian perlu dibatasi. Manajer Investasi hanya bertindak sebagai pengelola, sedangkan bank kustodian menyimpan dan mengadministrasikan kekayaan Reksa Dana Untuk menjamin hal tersebut manajer investasi dilarang terafiliasi dengan bank Kustodian. 50 Kontrak penyimpanan kekayaan Reksa Dana perseroan yang diatur dalam Pasal 26 ayat 1 dibuat oleh Direksi Reksa Dana dengan Bank Kustodian. Direksi Reksa Dana bertindak mengawasi pelaksanaan pengelolaan Reksa Dana termasuk Dalam Pasal 25 ayat 3 Undang-Undang Pasar Modal ditentukan bahwa Reksa Dana wajib menghitung nilai aktiva bersih dan mengumumkannya. Nilai aktiva bersih Reksa Dana terbuka dihitung dan diumumkan setiap hari bursa.Nilai aktiva bersih Reksa Dana tertutup dihitung dan diumumkan sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu. 49 Pasal 25 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 50 Penjelasan Pasal 25 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Universitas Sumatera Utara penyimpanan kekayaan Reksa Dana Oleh karena itu, Direksi wajib membuat kontrak penyimpanan kekayaan Reksa Dana dengan bank Kustodian. Ketentuan tersebut diatur lebih lanjut oleh Bapepam yang saat ini dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan. Yang mana antara lain mengenai Pedoman penyusunan kontrak penyimpanan dan tata cara penyampaian rancangan kontrak penyimpanan kekayaan investasi kolektif. 51 Pasal 28 ayat 1 Undang-undang Pasar Modal Indonesia menjelaskan bahwa saham Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan diterbitkan tanpa nilai nominal. Nilai Kewajiban Manajer Investasi diatur dalam Pasal 27 Undang-Undang Pasar Modal. Dimana, dalam ayat 1 dijelaskan bahwa Manajer Investasi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata- mata untuk kepentingan Reksa Dana. Mengingat semua dana yang dikelola oleh Manajer Investasi adalah dana masyarakat, perlu adanya pengamanan maksimal dengan mewajibabkan manajer investasi untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin untuk kepentingan Reksa Dana. Ayat 2 menjelaskan bahwa Dalam hal manajer investasi tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, Manajer Investasi tersebut bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya. Manajer Investasi berdasarkan ayat ini dibebani tanggung jawab atas kerugian Reksa Dana yang timbul karena pengelolaan yang tidak dilakukan dengan itikad baik dan tidak dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan Reksa Dana. 51 Penjelasan Pasal 26 ayat 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Universitas Sumatera Utara saham Reksa Dana adalah cerminan dari nilai bersih portofolionya. Setiap ada perubahan nilai portofolio, maka nilai aktiva bersih per saham berubah pula. Pemodal membeli atau menjual saham Reksa Dana sesuai dengan nilai aktiva bersih per saham. Baik pada pertama kali didirikan maupun setelah beroperasi harga saham Reksa Dana selalu sama dengan nilai aktiva bersih per saham, hanya saja nilai aktiva bersih per saham itu selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan nilai portofolionya. Oleh karena itu, saham Reksa Dana diterbitkan tanpa nilai nominal. Pada saat pendirian Reksa Dana berbentuk perseroan, paling sedikit 1 satu per seratus dari modal dasar Reksa Dana telah ditempatkan dan disetor. 52 Penyetoran modal pada waktu pendirian Reksa Dana berbentuk perseroan oleh pendiri, hanya dimaksudkan untuk merintis pendirian Reksa Dana dimaksud. Untuk itu, pendiri cukup diwajibkan untuk melakukan pemenuhan modal ditempatkan dan disetor pada waktu Reksa Dana tersebut didirikan sekurang-kurangnya 1 satu per seratus dari modal dasar Reksa Dana Pemenuhan modal selanjutnya sampai dengan modal dasar akan dilakukan melalui penawaran umum karena Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek. 53 Pelaksanaan pembelian kembali saham Reksa Dana berbentuk perseroan dan pengalihan lebih lanjut saham tersebut dapat dilakukan tanpa mendapat persetujuan 52 Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 53 Penjelasan Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Universitas Sumatera Utara Rapat Umum Pemegang Saham. 54 Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham tidak diperlukan karena pembelian kembali saham-sahamnya yang telah dikeluarkan oleh Reksa Dana dan pengalihan lebih lanjut saham tersebut dapat terjadi setiap saat dalam hal pemegang saham Reksa Dana menjual kembali saham dimaksud. 55 Reksa Dana berbentuk perseroan tidak diwajibkan untuk membentuk dana cadangan. Dana yang digunakan untuk membeli kembali saham Reksa Dana berbentuk perseroan berasal dari kekayaan Reksa Dana. Dana yang dimaksud adalah kas dan hasil penjualan portofolio. 56 Dalam hal Reksa Dana membentuk dana cadangan, besarnya dana cadangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. 57 Pada dasarnya semua keuntungan yang diperoleh Reksa Danaakandibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham Reksa DanaReksa Dana tidak mempunyai pinjaman dari pihak ketiga. Oleh karena itu, tidak diperlukan dana cadangan untuk melindungi dana pihak ketiga. Akan tetapi, untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai investasinya, Reksa Dana dapat membentuk dana cadangan. 58 54 Pasal 28 ayat 3 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 55 Penjelasan Pasal 28 ayat 3 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 56 Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 57 Pasal 29 ayat 2 Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 58 C.S.T. Kansil dan Christine S.T.Kansil, Op.cit., hlm.98 Dalam hal Reksa Dana membentuk dana cadangan, besarnya dana cadangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Universitas Sumatera Utara B. Ketentuan Reksa Dana Perseroan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal Dalam Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 ditegaskan bahwa Reksa Dana berbentuk Perseroan menjalankan usaha setelah memperoleh Izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 menyatakan: 1 Permohonan untuk memperoleh izin usaha Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan disertai dengan dokumen dan keterangan sebagai berikut: a. Akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman. b. Nama dan alamat pendiri Reksa Dana c. Nama dan alamat anggota direksi Reksa Dana d. Nama dan alamat manajer investasi dan bank kustodian . e. Kontrak pengelolaan Reksa Dana f. Kontrak mengenai jasa kustodian atas kekayaan Reksa Dana g. Penunjukan profesi penunjang pasar modal. h. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan izin usaha Reksa Dana yang ditetapkan lebih lanjut oleh Otoritas Jasa Keuangan. Maksud dan tujuan Reksa Dana berbentuk perseroan Seperti yang terdapat dalam Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 hanya untuk menyelenggarakan kegiatan usaha Reksa Dana Terkait Pengeluaran saham baru, pembelian kembali dan pengalihan saham bagi Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dapat dilakukan tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Hal ini diatur dalam pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995. Berdasarkan Pasal 27 Reksa Dana berbentuk perseroan wajib dibubarkan dalam hal izin usaha Reksa Dana tersebut dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan. Universitas Sumatera Utara Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 menyatakan: “Dalam hal manajer investasi dan atau direktur Reksa Dana berbentuk Perseroan melakukan pelanggaran terhadap undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, peraturan pelaksanaannya, kontrak pengelolaan Reksa Dana dan atau anggaran dasar Reksa Dana, Otoritas Jasa Keuangan berwenang membekukan kegiatan usaha Reksa Dana, mengamankan kekayaan, dan menunjuk Manajer Investasi lain untuk mengelola kekayaan Reksa Dana, atau mencabut izin usaha Reksa Dana tersebut.”

C. Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan Mengenai Reksa Dana Perseroan