Perputaran Piutang Debt to Equity Ratio DER

Menurut Kristantri dan Rasmini 2012, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Sedangkan menurut Martani dan Munaiseche 2010, hubungan antara profitabilitas dan ukuran perusahaan adalah negatif. Artinya, jika sebuah perusahaan berukuran kecil, maka tingkat profitabilitasnya besar, dan sebaliknya. Penelitian lain, yang dilakukan oleh Gul et al. 2011, menyatakan bahwa keduanya berhubungan positif signifikan. Apabila perusahaan berukuran besar, sudah pasti tingkat profitabilitasnya tinggi.

2.1.5 Perputaran Piutang

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk mengubah piutang menjadi kas. Perputaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya menjadi dua Kasmir, 2008. Perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode atau kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini menggambarkan efisiensi perusahaan dalam mengelola piutangnya. Perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran rendah berarti piutang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar. Namun naik turunnya tingkat perputaran piutang dalam suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh barbagai macam faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Paling tidak terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan. Faktor – faktor tersebut adalah kebijaksanaan kredit yang diterapkan oleh perusahaan, syarat pemberian kredit serta kebijaksanaan pengumpulan piutang yang dilakukan oleh perusahaan Kasmir, 2008. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ali 2013, hubungan antara profitabilitas dan perputaran piutang adalah negatif signifikan. Artinya, semakin tinggi perputaran piutang yang terjadi dalam sebuah perusahaan, maka justru semakin rendah tingkat profitabilitas yang dihasilkan.

2.1.6 Debt to Equity Ratio DER

Debt to Equity Ratio DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to Equity Ratio DER merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Menghitung Debt to Equity Ratio DER adalah dengan membagikan total debt dengan total shareholder’s equity Ang, 1997. Total debt merupakan total liabilities baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang, sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman hutang terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio DER menunjukkan komposisi total hutang jangka pendek maupun jangka panjang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur Ang, 1997. Debt to equity ratio DER merupakan salah satu ukuran mendasar dalam keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang tepat untuk menguji kekuatan keuangan perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat mengelola hutangnya dengan baik untuk dialokasikan pada bagian yang tepat. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik ekuitas dan dana yang dipinjam hutang Walsh, 2004. Penelitian yang dilakukan oleh Kristantri dan Rasmini 2012 menyebutkan bahwa hubungan antara profitabilitas dan Debt to Equity Ratio DER adalah positif signifikan, yang berarti jika Debt to Equity Ratio DER suatu perusahaan besar, maka tingkat profitabilitasnya juga tinggi.

2.1.7 Market Capitalization