Status Nutrisi Nutrisi 1. Definisi nutrisi

Fungsi ketiga adalah mengatur proses tubuh. Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air didalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk kedalam tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf, dan otot serta banyak proses lain yang terjadi didalam tubuh termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di dalam tubuh, seperti didalam darah, cairan pencernaan, jaringan, dan mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa ekskresi dan lain-lain. Dalam fungsi mengatur proses tubuh ini, protein, mineral, air, dan vitamin dinamakan zat pengatur Almatsier, 2001.

1.1.5. Status Nutrisi

Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi sebagai berikut Tarwoto dan Wartonah, 2006: a. Keseimbangan energi Energi merupakan kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan energi untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya. Keseimbangan energi = Pemasukan energi - Pengeluaran Energi Universitas Sumatera Utara atau Pemasukan energi = Total pengeluaran energi panas + kerja+ energi yang disimpan b. Pernasukan energi Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian di pecah secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kilokalori juga disebut satu kalori besar K atau kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal = 1 K atau sama dengan 1.000 kalori. Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot. c. Pengeluaran energi Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosine triphosfat ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate BMR dan aktivitas fisik. Kebutuhan 0,1 x Energi energi setiap = BMR + 24 + konsumsi + untuk Universitas Sumatera Utara hari ditentukan kkal setiap aktivitas dengan rumus hari Energi untuk aktivitas misalnya: Istirahat = 30 kaljam Duduk = 40 kaljam Berdiri = 60 kaljam Menjahit = 70 kaljam Mencuci piring = 130-176 kaljam Melukis = 400 kaljam Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaliknya, jika pemasukan energi lebih banyak dari pengeluaran energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan. d. Basal Metabolisme Rate BMR Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh Tarwoto dan Wartonah, 2006: Universitas Sumatera Utara

1. Usia

Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah dengan cepat, hal ini berhubungan dengan factor pertumbuha. Setelah usia 20 tahun konstan.

2. Jenis kelamin

Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibanding wanita. Pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkalKg BBjam sedangkan pada wanita 0,9 kkalKg BBjam

3. Tinggi dan berat badan

Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh. Makin luas pengeluaran panas akan lebih banyak sehingga kebutuhan basal metabolisme lebih besar.

4. Kelainan endokrin

Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan tiroksin misalnya pada hipertiroid akan meningkatkan basal metabolisme sedangkan penurunan kadar tiroksin akan menurunkan metabolisme.

5. Suhu lingkungan

Suhu lingkungan yang lebih dingin akan meningkatkan metabolisme untuk menyesuaikan diri tubuh harus lebih banyak memproduksi panas. Universitas Sumatera Utara

6. Keadaan sakit

Pada orang sakit suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu tersebut akan mempercepat reaksi kimia, dimana peningkatan 1 derajat celsius akan meningkatkan BMR sebanyak 14.

7. Keadaan stres dan ketegangan

Keadaan stres dan ketegangan akan rnerangsang produksi katekolamin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme. a. Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Massa Index BMI dan Ideal Body Weight IBW. 1. Body Massa Index BMI Merupakan ukuran dan gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan, BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan over weight dan obesitas. Rumus BMI diperhitungkan: BB Kg atau BB pon x 704.5 TB M TB inc 2. Ideal Body Weight IBW 2 Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10 dari jumlah itu. Universitas Sumatera Utara b. Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain: 1. Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dan lain-lain. 2. Kegiatan mekanik oleh otot. 3. Aktivitas otot dan saraf. 4. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim dan hormon. 5. Sekresi cairan pencernaan. 6. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan. 7. Pengeluaran hasil metabolisme. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi : 1. Peningkatan basal metabolisme rate. 2. Aktivitas tubuh. 3. Faktor usia. 4. Suhu lingkungan. 5. Penyakit atau status kesehatan. d. Elemen nutrienzat gizi terdiri atas: 1. Karbohidrat. 2. Protein. 3. Lemak. 4. Vitamin. 5. Mineral. 6. Air. Universitas Sumatera Utara Karbohidrat, lemak, dan protein disebut energi nutrien karena merupakan sumber energi dari makanan, sedangkan vitamin, mineral, dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan, dan mengatur metabolism jaringan tubuh Tarwoto dan Wartonah, 2006.

2.1 Tabel Kebutuhan Energi per Hari Umur

Berat Badan Kg Tinggi Badan Cm Energi kkal 0-6 bulan 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Pria 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 60 tahun Wanita 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 60 tahun 5,5 8,5 12 18 23,5 30 40 53 56 56 32 42 46 50 50 60 71 89 108 120 135 152 160 162 162 139 153 154 154 154 860 800 1220 1720 1860 1950 2200 2360 2400 1960 1750 1900 1850 1900 1700 Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin Pudjiadi, 2001. Universitas Sumatera Utara Fungsi zat gizi adalah Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik. 2. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan. 3. Sebagai pelindung dan pengatur. e. Macam-macam nutrisi Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80 energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dan glukosa, pemecahan energi selama masa istirahatpuasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. a Jenis karbohidrat Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. a. Monosakarida Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari monosakarida adalah glukosal dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa Universitas Sumatera Utara banyak terdapat pada buah, sayur, madu, dan galaktosa yang berasal dari pecahan disakarida. b. Disakarida Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan. c. Polisakarida Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa. b Fungsi karbohidrat a. Sumber energi yang murah. b. Sumber energi utama bagi otak dan saraf. c. Membuat cadangan tenaga tubuh. d. Pengaturan metabolisme lemak. e. Untuk efisiensi penggunaan protein. f. Memberikan rasa kenyang. c Sumber karbohidrat Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen. Universitas Sumatera Utara d Metabolisme karbohidrat Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan, absorpsi, dan metabolisme. Pencemaan adalah memecahkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat diabsorpsi melalui cairan tubuh. Mekanisme pencernaan bisa secara mekanik melibatkan fungsi saraf dan otot untuk memindahkan makanan dalam saluran pencernaan melalui kontraksi otot. Pencernaan secara kimia melalui tipe sekresi yang diproduksi pada saluran pencernaan. Ada 4 tipe produk sekresi yang dapat membantu pencernaan yaitu enzim yang spesifik, Hcl, mukus, air, dan elektrolit. Zat gizi diabsorpsi oleh seluruh usus kecil dan bagian proksimal usus besar metabolisme karbohidrat mengandung tiga proses: a. Perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida, dan air disebut glikogenolisis. b. Perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen disebut glikogenesis. c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut glukoneogenesis. e Masalah-masalah yang terkait dengan karbohidrat Penyakit Kurang Kalori dan Protein KKP atau Protein Energi Malnutrisi PEM dan penyakit kegemukan karena ketidakseimbangan antara asupan dengan energi yang Universitas Sumatera Utara dibutuhkan. Penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat tampak pada Diabetes Mellitus. 2. Protein Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan, dan mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dan protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dan makanan. Jenis asam amino esensial di antaranya lisin, triptofan, fenilalanin, leusin. a Jenis protein Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Protein sederhana Jenis protein ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya albumin dan globulin. 2. Protein bersenyawa Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti dengan glikogen membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein. Universitas Sumatera Utara 3. Turunan atau devirat dan protein Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin. b Fungsi Protein 1. Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotik koloid, keseimbangan asam. 2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan. 3. Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon. 4. Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak. 5. Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalarn bentuk genes. c Sumber Protein 1. Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya. 2. Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya. d Metabolisme Protein Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Universitas Sumatera Utara Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton, Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dan pankreas dan selanjutnya diserap atau berdisfusi ke aliran darah yang menuju ke hati. Asam- asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein darah. Karena protein dapat larut dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurn asehingga hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses. Asam amino yang tidak dapat digunakan ditransfer kembali ke hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat organik dan amoniak NH 3 e Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan protein diantaranya: . Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organik dimanfaatkan sebagai sumber energi. 1. Berat badan individu. 2. Aktivitas. 3. Keadaan pertumbuhan, bayi : 3 grkg BB, anak-anak : 1,75-2,5 grkg BB, dan pada remaja sampai dengan lanjut usia: 1,25-1,75 grkg BB. Universitas Sumatera Utara 3. Pada wanita hamil ditambah 10 grhari. 4. Pada ibu rnenyusui ditambah 20 grhari. 5. Keadaankondisi kesehatan.

2.2 Tabel Kebutuhan Protein per Hari Umur

Berat Badan Kg Tinggi Badan Cm Energi kkal 0-6 bulan 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Pria 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 60 tahun Wanita 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 60 tahun 5,5 8,5 12 18 23,5 30 40 53 56 56 32 42 46 50 50 60 71 89 108 120 135 152 160 162 162 139 153 154 154 154 12 15 23 32 36 45 57 62 50 50 49 47 47 44 44 Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dan Solihin Pudjiadi, 2001. Universitas Sumatera Utara 3. Lemak Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. a Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol. 2. Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen. b Fungsi Lemak yaitu Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal. 2. Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus. 3. Memberikan asam-asam lemak esensial. c Sumber Lemak Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti yang terdapat pada kacang-kacangan, kelapa, dan lain- lain. Sedangkan lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain Tarwoto dan Wartonah, 2006. d Metabolisme Lemak Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim lipase yang berasal dari pankreas. Di dalam Universitas Sumatera Utara duodenum trigliserida dipecah menjadi diglyserida, monoglysakarida, dan asam lemak bebas dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas rantai panjang tidak larut emulsi. Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di dalam hati sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi zat keton, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk lemak badan. Apabila tubuh kehabisan glikogen maka lemak badan diambil kembali. Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian dalam hati dalam bentuk lemak bebas. Jika dalam makanan terdapat kelebihan karbohidrat atau lemak dan kebutuhan tubuh maka kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan tenaga. Lemak cadangan disimpan di sekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan alat tubuh yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Cadangan tenagaenergi. 2. Bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata. 3. Mempertahankan panas tubuh. 4. Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya. 5. Membentuk postur tubuh. 4. Mineral Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena perannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasi menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 Universitas Sumatera Utara mg atau lebih, dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dan 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang termasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron, zinc Tarwoto dan Wartonah, 2006. Secara umum fungsi dan mineral adalah Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Mambangun jaringan tulang. 2. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh. 3. Membenikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf. 4. Membuat berbagai enzim. Universitas Sumatera Utara

2.3 Tabel Kebutuhan Mineral per Hari Umur

Berat Badan kg Tinggi Badan cm Kelsium mg Fosfor mg Besi mg Zinc mg Yodium µg 0-6 bulan 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Pria 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 60 tahun Wanita 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 5,5 8,5 12 18 23,5 30 40 53 56 56 32 42 46 50 60 71 89 108 120 135 152 160 162 162 139 153 154 154 600 400 500 500 500 700 700 600 500 500 700 700 600 500 200 250 250 350 400 500 500 500 500 500 450 450 450 450 3 5 8 9 10 14 17 23 13 13 14 19 25 26 3 5 10 10 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 50 70 70 100 120 150 150 150 150 150 150 150 150 150 Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dan Solihin Pudjiadi, 2001. Universitas Sumatera Utara 5. Vitamin Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator Tarwoto dan Wartonah, 2006. a Jenis Vitamin Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi Tarwoto dan Wartonah, 2006: 1. Vitamin yang larut dalam air : vitamin B kompleks, B 1, B2, B3, B12, folic acid, serta vitamin C. 2. Vitamin yang larut dalam temak vitamin A,D,E,K. b Fungsi Vitamin Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan Tarwoto dan Wartonah, 2006. Universitas Sumatera Utara Umur Berat Badan Kg Tinggi Badan cm Vit. A RE Tiamin mg Ribofl avin mg Niasin mg B12 mg Vit. C mg 0-6 bulan 7-12 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun Pria 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 60 tahun Wanita 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 20-59 tahun 60 tahun 5,5 8,5 12,0 18,0 23,5 30,0 40,0 53,0 56,0 56,0 32,0 42,0 46,0 50,0 50,0 60 71 89 108 120 135 152 160 162 162 139 153 154 154 154 350 350 350 360 407 450 600 600 600 600 500 500 500 500 500 0,3 0,4 0,5 0,7 0,7 0,8 0,9 1,0 1,0 0,8 0,7 0,8 0,8 0,9 0,7 0,3 0,4 0,6 0,9 0,9 1,0 1,1 1,2 1,2 1,0 0,9 1,0 0,9 1,0 0,9 2,5 3,8 5,4 7,6 8,1 8,6 9,7 10,0 10,6 8,6 7,7 8,4 8,1 8,4 7,5 0,1 0,1 0,5 0,7 0,9 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 25 25 25 25 25 30 40 40 40 40 30 30 30 30 30 Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin Pudjiadi, 2001. Universitas Sumatera Utara

1.1.6. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RS. H. Adam Malik Medan

1 72 63

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 56

Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Rumah Sakit Jiwa Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Medan

2 44 58

Asuhan Keperawatan pada An. N dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II Medan Amplas

5 38 60

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 35 65

Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUP H. Adam malik Medan

0 5 42

Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUP H. Adam malik Medan

0 0 5

Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUP H. Adam malik Medan

0 0 3

Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUP H. Adam malik Medan

0 0 17

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Nutrisi 1. Konsep Dasar 1.1. Nutrisi 1.1.1. Definisi nutrisi - Asuhan Keperawatan pada An. R dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Perumahan V

0 0 56