Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

2.3 Teori Pendukung

teori belajar merupakan suatu suatu prinsip-prinsip dan konsep yang teoritis dan sudah teruji kebenaranya melaui eksperimen. Banyak teori-teori belajar yang mendukung model pembelajaran dalam mengajar, beberapa teori belajar yang mendukung model Aptitude Treatment Interaction sebagaimana pada teori piaget, teori vigotsky dan teori brunner.

2.3.1 Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Jean Peaget sebagaimana dikutip oleh Somakim 2008: 3, menyatakan bahwa proses berpikir manusia merupakan suatu perkembangan yang bertahap dari berpikir intelektual konkret ke abstrak berurutan melalui empat tahap perkembangan, sebagai berikut.1 Periode sensori motor 0-2 tahun, 2 Periode pra-operasional 2-7 tahun, 3 Periode operasi konkret 7-12 tahun, 4 Periode operasi formal 12 tahun. Jean Piaget terkenal dengan teori kognitifnya yang berpengaruh penting terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980 ini pada awalnya lebih tertarik pada bidang biologi dan filsafat khususnya epistemologi. Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara keduanya. Jean Peaget mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian adaptasi. Berdasarkan hasil penulisan Karl Openshaw 1965 “For Piaget, intelligence is a form of adaptation, As an individual acts upon his environment,certain elements from the experience are stored in mental structures” Menurut piaget sebagaimana dikutip oleh Anni 2009. ada tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu 1 Belajar Aktif Belajar aktif pada masing-masing individu sangatlah penting dengan kemampuan yang telah dimiliki siswauntuk di kembangkan secara mandiri bersama kelompok, kaitanya dengan penerapan model pembelajaran yang melakukan perlakuan seperti Aptitude Treatment Interaction dalam pembagian kelompok yang bekemampuan tinggi. 2 Belajar Melalui Interaksi Sosial Belajar aktif maupun kreatif tidak harus dengan diri sendiri dengan banyaknya interaksi sosial bersama siswalainya maka akan tercipta suasana belajar yang beragam artinya dapat saling bertukar pengetahuan dan lebih menyenangkan sehingga belajar dengan berkelompok mendukung adanya interaksi sosial secara langsung. 3 Belajar Melalui Pengalaman Pribadi Berdasarkan pengalaman maka timbul suatu pembelajaran baik yang telah dilakukan maupun yang sedang dilakukan. Dari ketiga prinsip tersebut penerapan model pembelajaran Aptitude treatment Interaktion mengemas dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

2.3.2. Teory Belajar Vygotsky