vigotsky dengan memaklumi akan adanya perbedaan individu dalam hal kemajuan perkembangan.
Dalam pembelajaran matematika, siswa sering dihadapkan pada suatu masalah yang rumit atau masalah yang tidak rutin. Oleh karena itu berfikir kreatif
dalam pembelajaran matematika itu sangat dibutuhkan
.
Beberapa aspek yang di perhatikan dalam berpikir kreatif adalah suatu kecakapan, sikap serta proses.
Sedangkan berpikir kreatif itu sendiri adalah kemampuan yang sifatnya baru yang diperoleh dengan mencoba-coba dan ditandai dengan keterampilan-keterampilan
tertentu seperti keluwesan, orisinil ,berpikir lancar serta elaborasi. berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 3 Jepara di
dapatkan informasi bahwa tingkat berpikir kreatif relatif kurang di perhatikan dan lebih pada pencapaian hasil belajar seperti penanaman konsep sehingga dalam
penelitian ini akan melakukan eksperimen meningkatkan berpikir kreatif siswakarena pentingnya kekreatifan berpikir dalam belajar bagi siswadimana
pengembangan kecerdasan yang dimilikinya dapat tereksplor.
2.9.2 Hipotesis
berdasarkan uraian kerangka berpikir yang ada, maka hipotesis penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1 Hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran ATI Aptitude Treatment Interactoin mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diterapkan oleh pihak
sekolah peneliti.
2 Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction dan yang diajarkan menggunakan model ekspositori.
3 Adanya pengaruh sikap positif siswa terhadap penggunaan model
pembelajaran ATI Aptitude Treatment Interaction.
43
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 . Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian peserta didik kelas VII
semester 2 SMP N 3 Jepara tahun pelajaran 20132014. Terbagi menjadi 7 kelas yang diambil
hanya 3 kelas, Pengaturan pembagian kelas tersebut adalah secara
acak dan tidak berdasar pada rangking sehingga tidak ada kelas unggulan.
3.1.2 Sampel
Sebelum dilakukan pengambilan sampel secara random sampling maka
akan diuji terlebih dahulu apakah populasinya homogen atau tidak. Untuk
mengetahui populasi homogen maka dilakukan analisis yang terdiri dari uji
normalitas, uji homogenitas varians populasi dan uji kesamaan rata-rata berdasar
nilai mid semester 2 mata pelajaran matematika kelas VII. Jika diperoleh hasil bahwa populasi
homogen maka dengan demikian dapat dilakukan pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Pada penelitian ini diambil peserta didik
dari tiga kelas sebagai sampel penelitian, terpilih sebagai sampel peserta didik VII G sebagai kelas eksperimen yang dikenai pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran ATI Aptitude Treatment Interaction, peserta didik VII F sebagai kelas kontrol yang dikenai pembelajaran matematika dengan pendekatan
konvensional metode ekspositori dan kelas VII E sebagai kelas uji coba,