Kerangka Berpikir Kerangka Berpikir dan Hipotesis

2.8.3. Jajar Genjang

2.8.3.1. Sifat Jajar Genjang 1 Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar 2 Sudut-sudut yang berhadapan sama besar 2.8.3.2. Definisi Jajargenjang Jajargenjang adalah segi empat dengan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar 2.8.3.3.Luas Jajargenjang Luas jajargenjang = alas x tinggi = AB x t Tinggi adalah garis yang tegak lurus dengan alas 2.8.3.4. Keliling Jajargenjang Keliling jajargenjang = AB + BC + CD + AD Karena sisi yang berhadapan sama panjang, maka K = 2 x alas + tinggi

2.9. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

2.9.1. Kerangka Berpikir

A B C D t Menurut piaget tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu 1 Belajar Aktif, 2 Belajar Melalui Interaksi Sosial dan, 3 Belajar Melalui Pengalaman Pribadi. Dari ketiga prinsip tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan kognitif anak, jean peaget juga mengatakan bahwa anak dapt membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri, sehingga kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan untuk dapat mengembangkan kecerdasan yang telah dimiliki peserta didik. Inti teori Vigotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vigotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konteks budaya. Seiring dengan teori yang di gagas oleh vigotsky ini penerapan penggunaan model pembelajaran Aptitude treatment dan interaktion merupakan kegiatan belajar melalui proses dimana aspek internal seorang siswa di perhatikan yaitu dengan mesetting kelompok belajar di kelas berdasarkan kemampuan, yang artinya bahwa siswa dibagi menjadi tiga kelompok besar kelompok pertama adalah kelompok atas dimana siswa memiliki kemampuan tinggi diatas rata-rata teman kelasnya, kelompok dua yaitu kelompok sedang dimana siswa berkemampuan sedang, dan terakhir adalah kelompok rendah dimana siswanya berkemampuan dibawah rata- rata kelas jadi siswa tidak belajar sendiri untuk menemukan sesuatu akan tetapi dengan bantuan yang lebih ahli seperti guru maupun teman sebaya sehingga dalam proses aplikasi model pembelajaran Aptitude treatmen dan interaktion ini berdasar dengan gagasan teori konstruktivis yang mendukung yaitu teori belajar vigotsky dengan memaklumi akan adanya perbedaan individu dalam hal kemajuan perkembangan. Dalam pembelajaran matematika, siswa sering dihadapkan pada suatu masalah yang rumit atau masalah yang tidak rutin. Oleh karena itu berfikir kreatif dalam pembelajaran matematika itu sangat dibutuhkan . Beberapa aspek yang di perhatikan dalam berpikir kreatif adalah suatu kecakapan, sikap serta proses. Sedangkan berpikir kreatif itu sendiri adalah kemampuan yang sifatnya baru yang diperoleh dengan mencoba-coba dan ditandai dengan keterampilan-keterampilan tertentu seperti keluwesan, orisinil ,berpikir lancar serta elaborasi. berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 3 Jepara di dapatkan informasi bahwa tingkat berpikir kreatif relatif kurang di perhatikan dan lebih pada pencapaian hasil belajar seperti penanaman konsep sehingga dalam penelitian ini akan melakukan eksperimen meningkatkan berpikir kreatif siswakarena pentingnya kekreatifan berpikir dalam belajar bagi siswadimana pengembangan kecerdasan yang dimilikinya dapat tereksplor.

2.9.2 Hipotesis