Diedrich Rusyan, 1989: 138 menjelaskan jenis-jenis aktivitas belajar dengan mengutamakan proses mental sebagai berikut.
a. visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar demontrasi,
percobaan, mengamati pekerjaan orang lain, b.
oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
interupsi dan sebagainya, c.
listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, pidato, dan sebagainya,
d. writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket,
menyalin dan sebagainya, e.
drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan sebagainya,
f. motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model, mereparasi, bermain, memelihara binatang dan sebagainya, g.
emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, senang, gugup dan sebagainya.
Memperhatikan pendapat di atas, pada tulisan ini aktivitas siswa adalah sebagai berikut.
a. mendengarkanmemperhatikan penjelasan guru atau teman siswa,
b. membaca, merangkum, mengerjakan tugas
c. bekerja dengan menggunakan alat, menggambar
d. menulis catatan kecil, rumus,
e. berdiskusi, bertanya atau memberi tanggapan antar siswa,
f. presentasi,mengkomunikasikan, menyimpulkan hasil kelompok,
g. merangkum jawaban teman kelompok
F. Keterampilan Proses
Menurut kamus besar bahasa Indonesia 1997:613 keterampilan adalah kecakapan seseorang untuk menyelesaikan tugas dalam melakukan
sesuatu, sedangkan proses adalah runtutan perubahanperistiwa dalam perkembangan sesuatu. Keterampilan proses adalah kemampuan fisik,
mental, sosial, mendasar, sebagai penggerak kemampuan-kemampuan lainnya yang intinya adalah kreatifitas Dirawat, 1993:18. Dengan
demikian, ketrampilan proses yang mendasar berupa 1 Keterampilan bertanya, 2 keterampilan mengamati, 3 ketrampilan mengklasifikasi
4Keterampilan menafsirkan 5 Keterampilan meramalkan 6 keterampilan menerapkan prinsip, dalil, hukum, dan rumus, 7
keterampilan merencanakan danaa melaksanakan penelitian, 8 keterampilan mengkomunikasikan.
Keberhasilan belajar tidak hanya dilihat dari kemampuan siswa menyelesaikan tes yang diberikan pada akhir suatu pelajaran, tetapi perlu
memperhatikan kemampuan siswa mengikuti tahap-tahap pembelajaran. Jadi kemampuan yang ditunjukan oleh siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, perlu dipertimbangkan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa.
Hal ini menunjukan siswa tersebut menpunyai kemampuan mengkomunikasikan pendapatnya kepada orang lain. Disamping itu, siswa
tersebut mempunyai kemauan untuk menguasai secara baik materi yang ada.
Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan secara baik menunjukan kemampuan siswa mengatur waktu belajar yang dimilikinya,
untuk mempelajari materi pelajaran yang telah diberikan dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Dengan demikian, seorang siswa
yang menyelesaikan tugas secara baik merupakan ketrampilan tersendiri dalam mengatur waktu untuk belajar.
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa dalam menguasai materi yang diberikan, maka perlu diberikan tes baik pada akhir pertemuan
maupun setelah beberapa pertemuan. Tugas terstruktur diberikan setiap selesai pembelajaran, sedangkan tes evaluasi belajar diberikan setelah
semua materi dalam pembelajaran terselesaikan semua.
G. Hasil Belajar
Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang
kognitif, afektif dan psikomotoris Sudjana, 2001: 3. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, pemahaman, kemampuan, kecakapan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Gagne Sudjana,2001: 2 membagi tiga macam hasil belajar yakni: 1 kemampuan dan kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, 3 sikap
dan cita-cita, sedangkan Benyamin Bloom mengklasifikasikan hasil belajar yang secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah sebagai berikut.
a. Ranah kognitif
Berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
b. Ranah afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi.
c. Ranah psikomotoris
Berkenaan dengan hasil belajar kemampuan dan kemampuan bertindak.
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang dicapai seseorang dengan
kemampuan maksimal. Sejalan dengan hal tersebut maka penilaian dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tidak hanya pada aspek
kognitif, melainkan juga aspek afektif dan aspek psikomotor.
H. KERANGKA BERPIKIR