Analisis Intrumen METODE PENELITIAN

F. Analisis Intrumen

a. Reliabilitas. Reliabilitas yang dimaksud adalah untuk mengukur kekonsintenankeajegan suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan memiliki realibilitas yang baik jika alat ukur itu memiliki kekonsistensi yang handal, maksudnya bila tes diberikan pada subjek yang sama, dimanapun dan kapanpun akan menghasilkan hasil yang relatif sama. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes objektif digunakan rumus 11 r = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −1 n n ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ∑ 2 1 2 1 1 σ σ , Arikunto,2005:109 di mana 11 r = Reliabilitas ∑ 2 1 σ = Jumlah varians skor tiap-tiap item 2 1 σ = Varians Total Kriteria koefisien reliabilitas 0,00 ≤ 11 r ≤ 0,20 rendah sekali 0,20 11 r ≤ 0,40 rendah 0,40 11 r ≤ 0,70 sedang 0,70 11 r ≤ 1,00 tinggi. Berdasarkan Lampiran 14 halaman 134 diperoleh nilai reliabilitas yaitu 0,784. Nilai tabel dengan derajat kebebasan DB=n-1 yaitu r tabel = 0,339 , oleh karena nilai hitung lebih besar dari 0,339 maka soal-soal yang diujicobakan adalah reliabel dengan kategori tinggi. b.Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu intrumen. Artinya suatu alat evaluasi disebut valid sahih apabila alat tersebut mampu mengevaluassi apa yang harus dievaluasi. Untuk mencarai koefesien validitas tes ini, digunakan rumus korelasi produk moment Pearson sebagai berikut 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = , dengan r xy = koefisien korelasi N = Banyaknya subyek X = skor butir Y = skor total. Klasifikasi untuk menginterprestasikan besarnya koefesien korelasi sebagai berikut : 0,00 ≤ r xy ≤ 0,20 Validitas rendah sekali 0,20 r xy ≤ 0,40 Validitas rendah 0,40 r xy ≤ 0,60 Validitas sedang 0,60 r xy ≤ 0,80 Validitas tinggi. 0,80 r xy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi Arikunto, 2005:72. Hasil perhitungan validitas dengan menggunakan software Excel diperoleh seperti pada Tabel 3.2 berikut. Tebel 3.2 Rekap item Valid dan Tidak Valid Variabel Nomor soal Valid Nomor Soal Tidak Valid Prestasi belajar 1,2,3,4,5,6,7,9,10,13,14,15,16,17, 18,19,20,22,23, 25,26,27,29,30,32 8,11,12,21, 24, 28,31,33,34,35 Hasil selengkapnya pada Lampiran 9 halaman 121. c. Analisis Tingkat Kesukaran Untuk menguji tingkat kesukaran instrumen tes digunakan rumus: JS B P = , dengan P = Indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab butir soal dengan benar JS = Jumlah seluruh peserta tes. Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut. 0,00 ≤ P ≤ 0,30 soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 soal mudah. Arikunto,2005:210. Berdasarkan data pada Lampiran 9 halaman 121 yang diolah dengan komputer software Excel, diperoleh rekap hasil analisis tingkat kesukaran sebagai berikut. Tabel 3.3 Rekap analisis tingkat kesukaran Variabel No.Soal Mudah No. Soal Sedang No. Soal Sukar Prestasi belajar 5,9,11,12,14,17, 19,21,22,23,25,27 1,2,3,4,6,7,8,10,13,15,16, 18,20,26,29,31,32,35 24,28,30,33,34 d. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Interval daya pembeda terletak antara -1,00 sampai dengan 1,00. Daya pembeda tiap butir soal dapat ditentukan rumus sebagai berikut. B B A A J B J B D − = , di mana D = daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok A J B = banyaknya perseta kelompok B B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar. Klasifikasi daya pembeda D 0,00 ≤ D ≤ 0,20 jelek 0,20 D ≤ 0,40 cukup 0,40 D ≤ 0,70 baik 0,70 D ≤ 1,00 baik sekali D : negative Semuanya tidak baik jadi semua butir soal sebaiknya dibuang saja Arikunto, 2005:213. Berdasarkan data pada Lampiran 9 halaman 121 yang diolah dengan komputer software Excel, diperoleh rekap hasil analisis tingkat kesukaran seperti pada Tabel 3.4 berikut . Tabel 3.4 Rekap Daya beda Variabel No. Soal Baik No. Soal Cukup No. Soal Jelek Prestasi belajar 1,2,3,4,5,6,7,9,10,13, 14,15,16,17,18,19,20 23,25,26,27,29,30,32 8,22 11,12,21,24,28, 31,33,34,35 e. Lembar Obeservasi Lembar obeservasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktivan dan keterampilan proses, lembar observasi ini dibuat oleh peneliti sendiri dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 dari definisi konseptual, dikembangkan menjadi definisi operasional, kemudian dijabarkan kedalam indikator. 2 Dari setiap indikator keaktivan dan keterampilan proses, dideskripsikan skala penilaian sebagai pedoman dalam pelaksanaan observasi keatifan dan keterampilan proses. 3 Mengacu pada deskripsi skala penilaian setiap indikator keaktivan dan keterampilan proses, dibuat intrumen observasinya. 4 Untuk menjamin validitas isi dan reliabilitas lembar observasi, maka setiap langkah pembuatan selalu dikonsultasikan kepada para ahli, terutama dosen pembimbing. Indikator keaktivan dan keterampilan proses dideskripsikan dengan skala penilaian dan lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran 1.halaman 81.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TEKNOLOGI BERORIENTASI PROIBLEM POSING DIKEMAS DALAM CD INTERAKTIF PADA MATERI LINGKARAN KELAS VIII

0 10 171

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TEKNOLOGI, BERORIENTASI STRATEGI STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF PADA MATERI PROGRAM LINIER KELAS XII IPA MAN BABAKAN TEGAL

0 35 159

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DIKEMAS DALAM CD INTERAKTIF DIDASARI ANALISIS SWOT PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

7 60 232

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN MODALITAS VAK BERBANTUAN CD INTERAKTIF PADA MATERI PROGRAM LINEAR DI SMA

0 4 143

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 37 229

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA VOLUM BENDA PUTAR BERBASIS TEKNOLOGI DENGAN STRATEGI KONSTRUKTIVISME STUDENT ACTIVE LEARNING BERBANTUAN CD INTERAKTIF KELAS XII

1 21 456

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MODUL MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII

0 0 10

PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG UNTUK SISWA SMP KELAS IX

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI - PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG UNTUK SISWA SMP KELAS IX - repository perpustakaan

0 0 18