Pendekatan Penelitian Metode Pengumpulan Data

B. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah naturalsetting. Penelitian inidisebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif Sugiyono, 2010:14. Penelitian ini bersifat memaparkan kondisi nyata yang berkaitan dengan kasus-kasus yang secara alami di sekolah yang berkaitan dengan peranan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model Inquiri Sosial terhadap pembinaan sikap nasionalisme. Untuk desain penelitian yang digunakan pada penelitian “Peranan Pembelajaran Sejarah Dengan Model Inkuiri Sosial Terhadap Pembinaan Sikap Nasionalisme di SMP Negeri 30 Semarang Kelas VIII Pada Tahun Pelajaran 20122013” adalah studi kasus.Studi kasus dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasi suatu ‘kasus’ dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi pihak luar.Dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh.

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1.

Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 30 Semarang kelas VIII. Pemilihan tempat tersebut merupakan salah satu SMP terakreditasi “A”. Tiap tahunnya meluluskan lulusan yang berkompeten, maka SMP Negeri 30 Semarang ini menurut peneliti memenuhi syarat sebagai tempat untuk dilakukan penelitian.SMP negeri dipilih sebagai lokasi penelitian, karena SMP negeri banyak di minati oleh orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah inidengan alasan sekolah yang berkualitas baik akademik atau non akademik dan termasuk sekolah favorit. Selain itu, pembinaan sikap nasionalisme d alam pembelajaran sejarah dapat dilakukan sesuai dengan jadwal. Sekolah ini juga diterapkan budaya 5S yaitu: senyum, salam, sapa, sopan, dan santun yang lebih mengeratkan pada sistem kekeluargaan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 1 satu bulan yaitu bulan Mei. Tahap persiapan dengan penyusunan proposal, pembuatan instrumen,tahap pelaksanaan selama 3 minggu di sekolah dengan berbagai pengamatan yang dilakukan di dalam kelas, dan wawancara yang dilakukan dengan guru sejarah, siswa kelas VIII, dan Kepala Sekolah SMP Negeri 30 Semarang.

D. Sumber Data Penelitian 1.

Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data Sugiono, 2009: 225.Sumber data penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi langsung terhadap responden yaitu informan dilapangan. Sumber data primer bersumber pada keterangan dari: a Informan Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2006: 4 penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif yang berupa kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik di SMP Negeri 30 Semarang untuk mengetahui pandangan mereka tentang peranan pembelajaran sejarah melalui pembinaan sikap nasionalisme.Dari data yang didapatkan dari guru dan peserta didik dibandingkan untuk mengetahui tingkat kepercayaan validitas data yang diperoleh. b Pengamatan Bogdan dalam Moleong, 2006: 164 Pengamatan adalah berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek dengan lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan. Pengamatan berperan serta pada dasarnya berarti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara secermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya Moleong, 2006: 164. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati setiap tingkah laku siswa dan apa yang dilakukan yang sehubungan dengan nilai-nilai nasionalisme kepada siswa.

2. Sumber data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data Sugiono, 2009: 225. a Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, arsip, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lainnya Sugiyono, 2009: 329. Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data ini diperoleh dari buku yang memilki keterkaitan antara judul dan tema penelitian untuk mendukung data yang diperlukan bagi peneliti.

E. Metode Pengumpulan Data

Alat dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. 1. Observasi Menurut Arikunto, 1999: 145 observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi langsung.Observasi langsung adalah peneliti melakukan pengamatan secara langsung kondisi obyek penelitian dengan menerapkan fokus dari observasi terlebih dahulu yaitu keadaan fisik di SMP Negeri 30 Semarang. Observasi ini dilaksanakan dengan cara mengamati langsung perilaku pelajar pada pembelajaran Inquiry Social di dalam kelas secara langsung dengan kesadaran nasionalisme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah.Observasi ini dilakukan sebelum dan setelah melakukan suatu penelitian. Maka yang diteliti dalam penelitian adalah kesadaran nasionalisme siswa yang berkaitan dengan peranan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model Inkuiri Sosial terhadap pembinaan sikap nasionalisme siswa di lokasi SMP Negeri 30 Semarang. Manusia sebagai perilaku yang berstatus atau posisi tertentu dalam hal ini adalah guru-guru, dan karakter siswa di SMP Negeri 30 Semarang, dan segala bentuk tingkah laku pelajar di sekolahan yang berhubungan dengan sikap nasionalisme. Peneliti juga ikut mensertakan bukti dari hasi observasi di sekolah yang sudah terlampir. 2. Wawancara Wawancara menurut Sugiyono, 2009: 231 adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikostruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan menurut Moleong, 2006: 186 Percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu oleh pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiono, 2009:137. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to face maupun dengan menggunakan telepon Sugiono, 2009: 138.Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat dan pemahaman siswa terhadap pembinaan sikap nasionalisme dengan menggunakan metode inquiry social dalam pembelajaran sejarah. Peneliti akan mengadakan wawancara secara langsung dengan informan seperti kepala sekolah, guru sejarah dan siswa kelas VIII SMP Negeri 30 Semarang. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data tentang tingkah laku siswa dan guru serta perangkat pembelajaran guru sejarah yang berisi tentang proses pada saat pembelajaran dengan menggunakan Inkuiri Sosial, bukti hasil wawancara dari kepala sekolah, guru, ataupun siswa. kekalender pendidikan, rincian minggu efektif, dan daftar nama siswa SMP Negeri 30 Semarang kelas VIII,

F. Keabsahan data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS XI MA AL ASROR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 128

PERANAN GURU SEJARAH DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBENTUKAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2012 2013

0 115 196

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MIND MAP PADA PELAJARAN IPS SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 BATANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 9 189

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS SEJARAH SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIII D SMP NEGERI 4 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 9 205

(ABSTRAK) PERSEPSI SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 36 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008.

0 0 3

Pengaruh Komunikasi Guru dengan Siswa Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kota Semarang Tahun Pelajaran 2008-2009.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP NEGERI 30 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 146

PERSEPSI SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 36 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008.

0 0 86

PERANAN PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DALAM PENINGKATAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 2 KUTASARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan

0 0 10

PERANAN PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DALAM PENINGKATAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 2 KUTASARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan

0 0 8