F. Keabsahan data
Keabsahan data tidak dapat dilepaskan dari penelitian kualitatif karena terkait dengan derajat kepercayaan dari hasil penelitian yang dilakukan.Hasil
penelitian dikatakan valid dan reliabel apabila dilaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat dan menggunakan teknik yang tepat.
Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik trianggulasi. Moleong, 2006: 330 menjelaskan bahwa teknik trianggulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu, ada empat macam teknik triangulasi yaitu dengan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori.
Untuk penelitian ini akan digunakan teknik triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan atau mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan,
antara lain: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi c.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
G. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kualitatif.Data yang diperoleh ini berupa kata-kata, perilaku yang tidak dituangkan dalam
bilangan melainkan dalam bentuk kualitatif. Proses analisis data ada tiga komponen pokok yang harus disadari
sepenuhnyaoleh peneliti. Huberman, 1992: 20 ketiga komponen analisis tersebut adalah:
a Reduksi data Setelah data tersebut terkumpul dan tercatat semua, selanjutnya
direduksi yaitu menggolongkan, mengartikan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan sehingga nantinya mudah dilakukan penarikan
kesimpulan.Jika yang diperoleh kurang lengkap maka peneliti mencari kembali data yang diperlukan dilapangan.
b Penyajian data Data yang telah direduksi tersebut merupakan sekumpulan informasi
yang kemudian disusun atau diajukan sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
c Penarikan kesimpulan atau verifikasi Penarikan kesimpulan atau verifikasi, setelah data disajikan, maka
dilakukan penarikan
kesimpulan atau
verifikasi.Dalam penarikan
kesimpulan ini, didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.
Secara skematis model analisis di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Analisis penelitian Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data Penarikan
Kesimpulan
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Peranan pembelajaran sejarah dengan model Inquiry Social terhadap
pembinaan sikap nasionalisme siswa 1.
Peranan pembelajaran Sejarah
Sesuai dengan persiapan awal yang menyebutkan bahwa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi, maka dalam sub bagian ini akan disajikan informasi data dan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah
ini dilakukan dengan alasan supaya data mentah yang pengambilannya memanfaatkan kamera ataupun catatan lapangan dapat dipahami.Penyajian
data dilakukan secara berurutan dan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut ini disajikan peranan pembelajaran sejarah dengan
menggunakan model Inquiry Social terhadap pembinaan sikap nasionalisme siswa kelas VIII SMP Negeri 30 Semarang. Adapun informan yang dimintai
keterangan terdiri dari beberapa unsur antara lain: Kepala Sekolah yaitu bapak Drs. Al. Bekti Wisnu Tomo, M.M, guru sejarah Bapak Basuki
Gunarto S.Pd, dan siswa kelas VIII antara lain, Intan Setyawati, Frida Ayu Nita, Febi Gilang Pratama, Prayogi antya Raharja, Ari Nugroho,
Mochammad Reza Faozi, Gloria Puspita, Revy Purnama Sari, Annisa Rahma Teana, Mohammad Abbedan, Wahyu saputro, Fauzi Hermawan,
Tabah Andika, Arif Setiyono, Atika Setya Wati.