ISI BUKU Pelajaran Bahasa Jepang SMA 2 Kelas 11 Neneng Maulyanti 2011
vi
memberi keleluasaan siswa dalam membuat kalimat yang lebih variatif. Hal ini berdasarkan pertimbangan, bahwa ’bentuk sangkal’ dapat dijadikan awal dari sebuah percakapan.
Contoh: ”Kore wa watashi no hon dewaarimasen” “ Tanakasan no hon wa dokodore desu ka”…dst.
Sementara itu, bentuk lampau diberikan sejak siswa mempelajari tentang waktu, agar s iswa tidak hanya dibatasi penggunaan bentuk ‘masa kini’ dan ‘masa depan’. Dengan mempelajari
bentuk ‘masa lampau’, ‘masa kinidepan’ maka siswa lebih leluasa membuat kalimat-kalimat yang lebih variatif.
- KALIMAT INTI Kalimat Inti ditempatkan sebelum latihan pola kalimat, dengan tujuan agar peserta didik
mendapat gambaran utuh mengenai kaitan satu pola kalimat dengan pola kalimat lainnya, atau gambaran utuh mengenai penerapan pola-pola kalimat.
- LATIHAN Latihan-latihan pola kalimat disajikan dalam bentuk gambar atau bagan, dengan tujuan agar
siswa terdorong untuk menghafal kosakata baru. Di samping itu, berlatih dengan melihat gambar juga mampu mengangkat kreativitas peserta didik dalam membuat kalimat -kalimat
yang variatif. - KEGIATAN
Merupakan latihan yang bertujuan agar siswa mengetahui dengan tepat penggunaan pola kalimat dan kosakata secara faktual kondisi sesungguhnya.
- PERCAKAPAN Percakapan diberikan agar siswa memahami penggunaan pola kalimat dan kosakata dalam
bentuk ’komunikasi hidup”. - RENSHUU
Merupakan latihan pengulangan dari materi-materi yang sudah dipelajari, baik materi pada bab yang baru dipelajari, maupun dari bab-bab sebelumnya termasuk latihan hiragana.
Dengan kata lain, RENSHUU merupakan evaluasi seluruh materi yang sudah dipelajari. - NIHON NO BUNKA atau NIHON NO SEIKATSU
Di akhir setiap bab pelajaran disajikan kebudayaan Jepang atau kehidupan bangsa Jepang yang ada kaitannya dengan materi pada bab pelajaran sebelumnya, dengan menyertakan
gambar-gambar yang jelas dan dapat menambah wawasan peserta didik mengenai materi yang baru dipelajari, sekaligus mengenai budaya dan kehidupan bangsa Jepang.
vii