1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Anak Angkat dan Pengangkatan Anak
Anak merupakan anugerah terindah dari Tuhan kepada setiap pasangan suami isteri yang telah menikah. Anak menjadi salah satu alasan setiap orang
memutuskan untuk menikah, karena dengan kehadiran seorang anak maka sebuah keluarga dianggap lengkap dan diharapkan anak tersebut dapat melanjutkan garis
keturunan dari orangtuanya. Dalam kamus umum bahasa Indonesia KBBI 1976:31 mengartikan anak
angkat adalah anak orang lain yang diambil dipelihara serta disahkan secara hukum sebagai anak sendiri.
Dalam kamus hukum Drs. Sudarsono 2007:32, anak angkat adalah seorang bukan keturunan dua orang suami isteri, yang diambil, dipelihara, dan
diperlakukan sebagai anak turunannya sendiri. Menurut Ensiklopedia Umum, anak angkat adalah suatu cara untuk
mengadakan suatu hubungan antara orangtua dan anak yang diatur dalam perundang-undangan.
Sementara dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak:
“Anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga, orangtua, wali yang sah,
atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan
membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan orangtua angkatnya berdasarkan keputusan atau penetapan pengadilan”.
Menurut Hilman Hadikusuma, yang dikutip dalam buku „Adopsi Suatu
Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum‟ oleh Muderis Zaini, SH. 2002:5 menyebutkan bahwa “Anak angkat adalah anak orang lain yang dianggap sebagai
anak sendiri oleh orangtua angkatnya dengan resmi menurut hukum adat setempat, dikarenakan tujuan untuk kelangsungan keturunan dan atau
pemeliharaan atas harta kekayaan rumah tangganya”. Menurut Surojo Wignodipuro dalam buku „Adopsi Suatu Tinjauan dari
Tiga Sistem Hukum‟ oleh Muderis Zaini, SH. 2002:5 memberi batasan bahwa “Anak angkat adalah suatu perbuatan pengambilan anak orang lain kedalam
keluarganya sendiri sedemikian rupa sehingga antara orangtua yang mengangkat anak dan anak yang dipungut itu timbul suatu hubungan kekeluargaan yang sama,
seperti yang ada antara orangtua dengan anak kandung sendiri”.
Menurut M. Djojodiguno dan R. Tirtawinata 1990:34, anak angkat adalah pengambilan anak orang lain dengan maksud supaya anak itu menjadi anak
dari orangtua angkatnya. Ditambahkan bahwa adopsi ini dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga anak itu baik lahir maupun batin merupakan anaknya
sendiri. Beberapa definisi serta batasan dari beberapa sarjana yang telah
dikemukakan di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa anak angkat adalah upaya mengalihkan hak dan kewajiban anak yang berasal bukan dari
keturunan asli untuk dijadikan sebagai anggota keluarga sendiri, sehingga hak dan kewajibannya beralih kepada pihak yang mengangkatnya sebagai anak kandung.
Dari segi etimologi yaitu asal usul kata pengangkatan anak berasal dari bahasa Belanda
“Adoptie” atau adoption bahasa Inggris yang berarti pengangkatan anak, mengangkat anak.
Pengertian dalam bahasa Belanda menurut Kamus Hukum, berarti „pengangkatan seorang anak untuk sebagai anak kandung sendiri‟. Jadi di disini
penekanannya pada persamaan status anak angkat hasil pengangkatan anak sebagai anak kandung. Ini adalah pengertian secara literlijk, yaitu adopsi diover ke
dalam bahasa Indonesia berarti anak angka atau mengangkat anak Zaini 2002:4. Dalam Ensiklopedia Umum yang dikutip dalam buku „Adopsi Suatu
Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum‟ oleh Muderis Zaini, SH. 2002:5 menyebutkan:
“Pengangkatan anak adalah suatu cara untuk mengadakan hubungan antara orangtua dan anak yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Biasanya pengangkatan anak diadakan untuk mendapat pewaris atau untuk mendapatkan anak bagi orangtua
yang tidak mempunyai anak. Pengangkatan anak menyebabkan anak yang diangkat kemudian memiliki status sebagai anak
kandung yang sah dengan segala hak dan kewajiban. Sebelum melaksanakan pengangkatan anak calon orangtua harus memenuhi
syarat-syarat untuk benar-benar menjamin kesejahteraan anak
”.
Kamus hukum karya Drs. Sudarsono menjelaskan adopsi adalah pengambilan pengangkatan anak orang lain secara sah menjadi anak sendiri.
Sementara dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 2 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak:
“Pengangkatan anak adalah suatu perbuatan hukum yang mengalihkan seorang anak dari lingkungan
kekuasaan orangtua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan
keluarga orang tua angkat”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkatan anak adalah suatu perbuatan mengangkat anak untuk dijadikan sebagai anak
kandung sendiri.
2.2 Pengertian Orang Tua Angkat