1 2
3 4
5 6
dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, aspek perubahan sikap sosial yang diamati dalam proses pembelajaran antara lain: 1 Sikap
percaya diri, sikap percaya diri dalam pembelajaran memiliki indikator a berinisiatif dalam bahasan memecahkan masalah, dan b berani memberi
pendapat dalam bahasan pemecahan masalah, 2 Sikap peduli, sikap peduli dalam pembelajaran memiliki indikator a saling toleran, bekerja sama ketika
melakukan diskusi, dan b saling memberikan masukan perbaikan untuk peserta didik lain, 3 Sikap sopan atau santun, sikap sopan atau santun dalam
pembelajaran memiliki indikator a sopan bertanya mengenai materi yang belum dimengerti, b menanggapi suatu permasalahan secara santun, dan c berperilaku
sopan ketika berbicara kepada teman dan guru.
3.4.2.2 Penilaian Sikap Antarteman
Penilaian sikap antarteman dilakukan setelah pelaksanaan diskusi. Siswa diharapkan mengisi penilaian dengan jujur. Selain itu dalam penilaian ini siswa
tidak boleh saling menilai. Berikut dipaparkan dalam bagan sistem penilaian antarteman.
Model Penilaian Antarteman
Pedoman Penilaian Sikap Antarte man
No Perilaku sikap
Muncul dilakukan Ya
Tidak 1
Mau menerima pendapat teman 2
Dapat bekerjasama dengan teman yang berbeda status sosial, suku, dan agama
3 Memberi solusi terhadap pendapat teman yang
bertentangan 4
Aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok 5
Jujur dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas kelompok
6 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
7 Tidak memberikan kontribusi solusi pasif
8 Terlalu banyak berbuat ulah sehingga diskusi
tidak kondusif 9
Menyampaikan pendapat dengan tidak sopan 10
Tidak ikut bergotong royong dalam mengerjakan tugas secara berkelompok
Keterangan : 1.
Perilakusikap pada instrumen yang menunjukkan sikap positif ada pada nomor 1 s.d.5 sementara yang negatif ada pada nomor 6 s.d.10.
2. Skor perilaku positif: Ya = 2, Tidak = 1
Skor perilaku negatif: Ya= 1, Tidak = 2 3.
Skor ideal adalah 20 positif = 10, dan negatif = 10.
Nilai sikap =
� ℎ � � ℎ� �
� 20
� 100 Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB= sangat baik = 80
– 100 B = baik
= 70 – 79
C = cukup = 60
– 69 K = kurang
= 60
3.4.2.3 Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan responden dengan tanya jawab dan diskusi dengan siswa tentang variabel
penelitian. Aspek yang diungkap dalam wawancara meliputi 1 keintensifan proses internalisasi penumbuhan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran
menangkap makna tertulis teks eksplanasi sosiokultural bermuatan pendidikan moral dengan penerapan metode SQ4R yang berupa pertanyaan mengenai
kesiapan dan keantusiasan siswa ketika penerapan metode SQ4R; 2 kekondusifan ketika proses mengamati, proses menanya, dan proses menalar
siswa terhadap materi menangkap makna tertulis teks eksplanasi yang berupa pertanyaan terhadap siswa mengenai pendapat metode yang digunakan
menangkap makna teks tertulis; 3 kekondusifan siswa dalam proses mencoba menangkap makna tertulis teks eksplanasi sosiokultural bermuatan pendidikan
moral secara individu berupa pertanyaan mengenai kesulitan yang dihadapi saat menangkap makna tertulis teks eksplanasi sosiokultural bermuatan pendidikan
moral; 4 kekondusifan kondisi siswa saat tahap mengomunikasikan keterampilan menangkap makna tertulis teks eksplanasi sosiokultural bermuatan
pendidikan moral yang berupa pertanyaan mengenai kesan peserta didik ketika mereview hasil meringkasnya; 5 kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi
pada akhir pembelajaran sehingga siswa menyadari kekurangannya dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir yang
berupa saran yang diberikan siswa mengenai pembelajaran menangkap makna tertulis teks eksplanasi sosiokultural bermuatan pendidikan moral.
3.4.2.4 Pedoman Jurnal