51
menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat bernegosiasi sekali dalam pembelian, penjualan, kontrak untuk barang dan jasa.
5.1.3 Pengujian Hipotesis Pertama 5.1.3.1 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda
dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan.
a. Uji Normalitas
Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan
Regression Standarized Residual
. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Ex pe
cte d
C um
Pr ob
Dependent Variable: Asimetri_Informasi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Gambar 5.1.3.1 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama
Universitas Sumatera Utara
52
Berdasarkan pada Gambar 5.1.3.1 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai
residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis pertama tersebut memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolonieritas
Multikolineritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini
menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai
standard error
setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Tabel 5.1.3.1 Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Pertama
Model Collinearity Statistics
Tolerancy VIF
1 Constant
Partisipasi_Anggaran .608
1.644 JRI
.608 1.644
a Dependent Variable: Asimetri_Informasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel 5.1.3.1 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri atas partisipasi anggaran dan JRI lebih kecil dari 10 VIF
10. Dengan demikian persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
53
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
-4 -3
-2 -1
1 2
Regression Standardized Predicted Value
-5 -4
-3 -2
-1 1
2
R eg
re ss
io n
St u
d en
ti ze
d R
es id
u al
Dependent Variable: Asimetri_Informasi Scatterplot
Gambar 5.1.3.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Pertama
Berdasarkan pada Gambar 5.1.3.2 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
54
5.1.3.2 Hasil Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa partisipasi anggaran X
1
dan JRI X
2
berpengaruh terhadap asimetris informasi. Penyusunan anggaran dengan melibatkan partisipasi bawahanpelaksana anggaran mengakibatkan menurunnya asimetri
informasi, jika partisipasi anggaran tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menimbulkan perilaku menyimpang, baik dari bawahanpelaksana anggaran maupun
oleh atasanpemegang kuasa anggaran. Selain itu, tampak bahwa atasanpemegang kuasa anggaran telah
mampu menggali informasi yang dimiliki oleh
bawahanpelaksana anggaran. Berdasarkan pada Tabel 5.1.3.2 dibawah ini, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian adalah :
Ŷ
= 7.480 + 0.376X
1
+ 0.391X
2
Atau,
Asimetri Informasi
=
7.480 + 0.376 partisipasi anggaran + 0.391 JRI
Tabel 5.1.3.2 Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error
Beta 1
Constant 7.48
1.562 Partisipasi_Anggaran
.376 .072
.436 JRI
.391 .083
.395 a Dependent Variable: Asimetri_Informasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
55
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa partisipasi anggaran X
1
dan JRI X
2
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi asimetri informasi Y pada SKPD Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tanjung Balai. partisipasi anggaran X
1
dan JRI X
2
mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap asimetri informasi Y. Nilai koefisien determinasi adjusted R
2
dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas partisipasi anggaran X
1
dan JRI X
2
terhadap asimetri informasi Y pada SKPD Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tanjung Balai. Berdasarkan tabel 5.1.3.3 diperoleh nilai koefisien
determinasi adjuated R2 sebesar 0.553. Hal ini menunjukan bahwa 55.3 variabel partisipasi anggaran X
1
dan JRI X
2
berpengaruh terhadap variabel asimetri informasi Y pada SKPD Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tanjung Balai,
sedangkan 44.7 adalah merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian.
Tabel 5.1.3.3 Hasil Uji Determinasi Hipotesis Pertama
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.749a .562 .553
.91524 a Predictors: Constant, JRI, Partisipasi_Anggaran
b Dependent Variable: Asimetri_Informasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
56
5.1.3.3 Uji F Hipotesis Pertama
Model hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: ,
: H
2 1
a
artinya partisipasi anggaran dan
job relevant information
berpengaruh secara signifikan terhadap asimetris informasi. Kriteria pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut:
- H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada 5.
Hasil pengujian hipotesis pertama dapat dilihat pada Tabel 5.1.3.4 sebagai berirkut:
Tabel 5.1.3.4 Hasil Uji F Hipotesis Pertama
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
109.472 2
54.736 65.344
.000a Residual
85.442 102
.838 Total
194.914 104
a Predictors: Constant, JRI, Partisipasi_Anggaran b Dependent Variable: Asimetri_Informasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 5.1.3.4 diperoleh bahwa nilai F
hitung
65.344 lebih besar dibandingkan dengan nilai F
tabel
3.09, dan sig. α 0.000
a
lebih kecil dari alpha 5 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menerima H
1
. Dengan demikian partisipasi anggaran dan
job relevant information
berpengaruh secara signifikan dengan mengurangi timbulnya asimetris informasi dalam lingkungan
SKPD Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tanjung Balai, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan.
Universitas Sumatera Utara
57
5.1.3.4 Uji T Hipotesis Pertama
Hipotesis yang diajukan untuk pengujian parsial adalah sebagai berikut: Pengaruh variabel partisipasi anggaran terhadap asimetris informasi
: H
i a
artinya partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap
asimetris informasi. Pengaruh variabel
job relevant information
terhadap asimetris informasi
: H
i a
artinya
job relevant information
berpengaruh secara signifikan terhadap asimetris informasi.
Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut: - H
1
diterima jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
pada
5. Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 5.1.3.5
berikut:
Tabel 5.1.3.5 Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama
Model T
Sig. 1
Constant 4.79
.000 Partisipasi_Anggaran
5.18 3
.000 JRI
4.70 4
.000 a Dependent Variable: Asimetri_Informasi
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
58
Berdasarkan Tabel 5.1.3.5 diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t
hitung
untuk variabel partisipasi anggaran 5.183 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1.66, atau nilai sig. t untuk variabel partisipasi anggaran 0.000 lebih kecil dari alpha 0.025.
2. Nilai t
hitung
untuk variabel
job relevant information
4.704 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1.66, atau nilai sig. t untuk variabel
job relevant information
0.000 lebih kecil dari alpha 0.025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima H
1
untuk variabel partisipasi anggaran dan
job relevant information
. Dengan demikian secara parsial partisipasi anggaran dan
job relevant information
berpengaruh terhadap asimetris informasi.
5.1.4 Pengujian Hipotesis Kedua 5.1.4.1 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Kedua
Dalam melakukan pengujian hipotesis kedua dari penelitian ini, seperti hipotesis pertama dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat
uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda pada hipotesis kedua ini dapat
dipergunakan.
Universitas Sumatera Utara
59
a. Uji Normalitas
Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan
Regression Standarized Residual
. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Ex p
ec te
d C
u m
Pr o
b Dependent Variable: Kinerja_Aparatur_SKSD
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 5.1.4.1 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua
Berdasarkan pada Gambar 5.1.4.1 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai
residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis kedua tersebut memenuhi asumsi normalitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
60
b. Uji Multikolonieritas