harus mengontrol perilakunya agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Kedua, Masyarakat mendorong individu untuk secara konstan menyusun standar
yang lebih baik bagi dirinya, sehingga dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut dibuatkan pengontrolan diri agar dalam proses pencapaian standar tersebut
individu tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kontrol diri dapat diartikan sebagai
suatu aktivitas pengendalian tingkah laku, pengendalian tingkah laku mengandung makna yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum
memutuskan sesuatu untuk bertindak. Semakin tinggi kontrol diri semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku.
2. Perkembangan Kontrol Diri
Menurut Calhoun dan Acocella 1990, perkembangan kontrol diri self kontrol adalah penting untuk dapat bergaul dengan orang lain dan untuk
mencapai tujuan pribadi. Kontrol diri kadang-kadang dianggap sebagai lawan dari kontrol eksternal. Pada mulanya, individu menetapkan standartnya sendiri,
sedangkan terakhir, standar ditetapkan untuk dia.
Proses belajar merupakan pusat bagi perkembangan kontrol diri. Melalui pengkondisian responden, kita mempelajari asosiasi dengan stimulus yang
menyenangkan dan menyakitkan, jadi melatih diri sendiri untuk menunda pemuasan. Melalui pengkondisian operan, kita belajar mengontrol diri sendiri
untuk mencapai konsekuensi yang memuaskan. Perilaku kita mungkin diperkuat dengan penguatan positif stimulus menyenangkan atau penguatan negatif
Universitas Sumatera Utara
pemusnahan stimulus yang tidak menyenangkan. Perilaku dapat dilemahkan
melalui hukuman atau pemusnahan.
Ketika apa yang dipelajari seseorang dalam satu situasi atau tentang respon seseorang yang dipindahkan kesituasi atau respon lain, terjadilah
generalisasi. Apabila perbedaan dibuat antara situasi atau respon, proses itu dinamakan diskriminasi. Respon-respon yang kompleks dapat dipelajari melalui
pembentukan, proses mempelajari suatu respon melalui penguatan dari pendekatan yang berturut-turut mengenai respon itu, atau melalui peneladanan,
belajar tentang suatu respon dengan mengamati orang lain.
Kontrol Diri diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa
ke arah konsekuensi positif. 3. Jenis Dan Aspek Kontrol Diri
Averill dalam Skinner, 1996 menyebut kontrol diri dengan sebutanpersonal control, yang terdiri dari kontrol perilaku behavior kontrol,
kontrol kognitif Cognitive kontrol dan mengontrol keputusan decesional kontrol.
a. Behavioral
Merupakan kesiapan tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua komponen, yaitu mengatur pelaksanaan regulated administration dan kemampuan memodifikasi
stimulus stimulus modifiability. Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan
Universitas Sumatera Utara
kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan, dirinya sendiri atau aturan perilaku dengan menggunakan kemampuan
dirinya dan bila tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal, kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengetahui
bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. b. Cognitive kontrol
Merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterprestasi, menilai, atau menghubungkan suatu
kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua komponen, yaitu memperoleh
informasi information gain dan melakukan penilaian appraisal. Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan.
c. Decisional Kontrol Merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu
tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya, kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan,
kebebasan atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
Menurut Block dan Block dalam Lazarus, 1976 ada tiga jenis kualitas kontrol diri, yaitu over kontrol, under kontrol, dan appropriate kontrol. Over
kontrol merupakan kontrol diri yang dilakukan oleh individu secara berlebihan
Universitas Sumatera Utara
yang menyebabkan individu banyak menahan diri dalam bereaksi terhadap stimulus. Under kontrol merupakan suatu kecenderungan individu untuk
melepaskan impulsivitas dengan bebas tanpa perhitungan yang masak. Appropriate kontrol merupakan kontrol individu dalam upaya mengendalikan
implus secara tepat. Dari uraian dan penjelasan di atas, maka untuk mengukur kontrol diri
digunakan aspek-aspek sebagai berikut: a. Kemampuan mengontrol perilaku
b. Kemampuan mengontrol stimulus c. Kemampuan mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian
d. Kemampuan menafsirkan peristiwa atau kejadian e. Kemampuan mengambil keputusan
C. KONTROL DIRI SEBAGAI PREDIKTOR KECANDUAN MENGGUNAKAN BLACKBERRY SERVICE