kecanduan menggunakan BlackBerry service tidak secara berbeda ditinjau dari jenis paket BlackBerry yang digunakan.
D. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri merupakan prediktor kecanduan menggunakan BlackBerry service sebesar 22,2. Artinya kontrol diri
memberikan sumbangan efektif sebesar 22.2 dalam meningkatkan kecanduan menggunakan BlackBerry service.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara yang menggunakan BlackBerry service menunjukkan bahwa
kontrol diri merupakan prediktor kecanduan menggunakan BlackBerry service, dimana semakin rendah nilai kontrol diri mahasiswa Psikologi Universitas
Sumatera Utara maka akan semakin tinggi kecanduan menggunakan BlackBerry servicenya. Begitu juga sebaliknya semakin tinggi nilai kontrol diri mahasiswa
Psikologi Universitas Sumatera Utara maka akan semakin rendah kecanduan menggunakan BlackBerry servicenya. Variabel kontrol diri memprediksikan
kecanduan menggunakan BlackBerry service sebesar 22.2 . Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Cooper 2000 yang menyatakan bahwa
kecanduan merupakan suatu perilaku dimana individu kurang mampu mengontrol dirinya sendiri untuk melakukan hal tertentu yang disenangi, dalam penelitian ini
kesenangan dalam mengakses BlackBerry service. Dan kecanduan dalam mengakses BlackBerry service ini termasuk dalam kecanduan nonphysical
Universitas Sumatera Utara
addiction, yang merupakan jenis kecanduan yang tidak melibatkan obat-obatan seperti alcohol, dan kokain.
Kecanduan seperti yang diungkapkan Griffiths dalam Essau, 2008 merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tidak mampu
lepas dari keadaan itu, individu kurang mampu mengontrol dirinya sendiri dalam penggunaan BlackBerry service. Jadi, dapat dikatakan bahwa individu mengalami
kecanduan menggunakan BlackBerry service dikarenakan individu tersebut kurang mampu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan yang terdapat
dalam dirinya Hurlock, 1984 serta kurang mampu untuk menyusun, membimbing, mengatur, dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa
individu ke arah konsekuensi positif Goldfried dan Merbaum dalam Lazarus, 1976.
Selain itu, dalam sebuah penelitian mengenai mobile phone addict yang dilakukan oleh Yuwanto 2010 dikemukakan beberapa penyebab kecanduan,
salah satunya mencakup faktor internal yang terdiri atas faktor-faktor yang menggambarkan karakteristik individu. Pertama, adanya tingkat sensation seeking
yang tinggi, individu yang memiliki tingkat sensation seeking yang tinggi cenderung lebih mudah mengalami kebosanan dalam aktivitas yang sifatnya rutin.
Kedua, self-esteem yang rendah, individu dengan self esteem rendah menilai negatif dirinya dan cenderung merasa tidak aman saat berinteraksi secara
langsung dengan orang lain. Menggunakan telepon genggam akan membuat merasa nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Ketiga, kepribadian
ekstraversi yang tinggi. Keempat, kontrol diri yang rendah, kebiasaan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan telepon genggam yang tinggi, dan kesenangan pribadi yang tinggi dapat menjadi prediksi kerentanan individu mengalami kecanduan telepon
genggam. Dinyatakan di atas bahwa kontrol diri yang rendah dapat memprediksi kerentanan individu mengalami kecanduan, dan dalam penelitian ini didapatkan
hasil dimana kontrol diri memprediksikan kecanduan menggunakan BlackBerry service sebesar 22.2
Kontrol diri pada subjek penelitian Mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara ini tergolong ke dalam kontrol diri yang sedang. Berdasarkan
hasil penelitian terhadap 80 subjek penelitian, sebanyak 79 orang 98.75 dari subjek penelitian memiliki kontrol diri yang sedang, 1 orang 1.25 subjek
penelitian memiliki kontrol diri yang tinggi dan tidak ada dari subjek penelitian yang memiliki kontrol diri yang rendah. Hal ini berarti hampir semua subjek
penelitian dalam penelitian ini memiliki kemampuan membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi
yang positif dalam kategori sedang. Hasil yang diperoleh dari 80 orang subjek penelitian berdasarkan
kecanduan menggunakan BlackBerry service yaitu sebesar 90 72 orang dari subjek penelitian memiliki kecanduan menggunakan BlackBerry service yang
sedang, 6.25 5 orang dari subjek penelitian memiliki kecanduan menggunakan BlackBerry service yang tinggi, dan 3.75 3 orang yang
memiliki kecanduan menggunakan BlackBerry service yang rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada subjek penelitian Mahasiswa
Psikologi Universitas Sumatera Utara memiliki tingkat kategorisasi kontrol diri
Universitas Sumatera Utara
dan tingkat kategorisasi kecanduan menggunakan BlackBerry service yang berada dalam kategori sedang.
Hasil tambahan dalam penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada perbedaan kecanduan menggunakan BlackBerry service ditinjau dari jenis kelamin, usia,
jenis paket BlackBerry yang digunakan serta jumlah uang saku yang diterima subjek penelitian setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama akan dijabarkan kesimpulan dari
penelitian ini, yang kemudian dilanjutkan dengan saran praktis dan saran metodologis yang di harapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian dan analisis data maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hipotesis penelitian ini diterima yaitu kontrol diri merupakan prediktor
kecanduan menggunakan BlackBerry service 2.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata sebagian besar kontrol diri mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sumatera Utara tergolong ke
dalam kategori sedang. 3.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata sebagian besar subjek penelitian ini memiliki tingkat kecanduan menggunakan BlackBerry service yang
tergolong dalam kategori sedang. 4.
Berdasarkan hasil analisis tambahan diperoleh bahwa: a.
Tidak ada perbedaan kecanduan menggunakan BlackBerry service Mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara ditinjau dari
jenis kelamin.
Universitas Sumatera Utara