46
4.3.2. Uji Reliabilitas
Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observasian. Sementara itu
item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien
Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi
reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan
mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha Self Monitoring
X11 0.750 0.745
X12 0.848 X13 0.840
Emphaty X21 0.748
0.047 X22 0.682
Listening Ability X31 0.756
0.709 X32 0.815
X33 0.814 Sales
Performance Y1 0.678
0.696 Y2 0.756
Y3 0.787 Y4 0.669
Sumber: Lampiran Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada
indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi
47
karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator
yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi..
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil cukup baik dimana koefisien
Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
4.3.3. Uji Validitas Tabel 4.5. Standardize Faktor Loading dan Construct dengan
Confirmatory Faktor Analysis
Konstrak Indikator Faktor Loading
1 2 3 4 Self Monitoring
X11 0.467
X12 0.614
X13 0.944
Emphaty X21
0.726 X22
-0.042 Listening Ability
X31 0.886
X32 0.465
X33 0.442
Sales Performance
Y1 0.589
Y2 0.684
Y3 0.716
Y4 0.474
Sumber: Lampiran Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor
loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya
≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik...
48
4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s
Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi
internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang
sama.
Tabel 4.6. Construct Reliability dan Variance Extracted
Konstrak Indikator Standardize
Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [ εj]
Construct Reliability
Variance Extrated
Self Monitoring X11
0.467 0.218 0.782 0.730 0.495
X12 0.614 0.377 0.623
X13 0.944 0.891 0.109
Emphaty X21
0.726 0.527 0.473 0.241 0.264
X22 -0.042 0.002 0.998
Listening Ability X31
0.886 0.785 0.215 0.641 0.399
X32 0.465 0.216 0.784
X33 0.442 0.195 0.805
Sales Performance
Y1 0.589 0.347 0.653
0.712 0.388 Y2
0.684 0.468 0.532 Y3
0.716 0.513 0.487 Y4
0.474 0.225 0.775
Batas Dapat Diterima ≥ 0,7
≥ 0,5
Sumber : Lampiran Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha,
perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang
akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang
ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7.
49
Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah
0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted
direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.3.5. Evaluasi Normalitas