Tabel 4.12 Uji Normalitas
Assessm ent of nor m alit y Var iable m in m ax
kur t osis c.r .
X11 2 5
- 0.590 - 1.251
X13 2 5
- 0.531 - 1.126
X14 2 5
- 0.496 - 1.052
X15 2 5
- 0.458 - 0.971
X21 1 4
- 1.091 - 2.315
X22 1 5
- 0.223 - 0.472
X23 1 5
- 0.379 - 0.804
Y1 2 5
- 0.332 - 0.704
Y2 2 5
- 0.706 - 1.498
Y4 1 5
0.094 0.199
M u lt iva r ia t e 0.645
0 .2 1 6 Ba t a s N or m a l
± 2 ,5 8
Sumber : Data diolah
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah
serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau
ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.3. Structural Equation Modelling
4.3.1. Evaluasi Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang
diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
validitas dan reliabilitas data sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS
4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Gambar 4. 1
Sumber : Data diolah Tabel 4.13.
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil
Nilai Kritis
Evaluasi Model
CminDF 0.856
≤ 2,00 baik
Probability 0.763
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.000
≤ 0,08 baik
GFI 0.935
≥ 0,90 baik
AGFI 0.905
≥ 0,90 baik
TLI 1.000
≥ 0,95 baik
CFI 1.000
≥ 0,94 baik
Sumber : Data diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari hasil evaluasi terhadap model one step elimination model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya
didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat
di bawah ini.
Gambar 4.2
Sumber : Data diolah Tabel 4.14.
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Eliminasi
Evaluasi Kr it er ia Goodness of Fit I ndices Kr it er ia Hasil
Nilai Kr it is
Evaluasi Model
Cm in DF 0.686 ≤
2,00 baik
Pr obabilit y 0.912 ≥
0,05 baik
RMSEA 0.000 ≤
0,08 baik
GFI 0.961 ≥
0,90 baik
AGFI 0.935 ≥
0,90 baik
TLI 1.000 ≥
0,95 baik
CFI 1.000 ≥
0,94 baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sumber : Data diolah
Dari hasil evaluasi terhadap model one step elimination model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model
konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik
untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.
4.3.2. Uji Hipotesis Kausalitas