Aspek-aspek Kepercayaan Diri Kepercayaan Diri 1.
Dalam lingkungan yang positif, remaja berpartisipasi dalam mengambil keputusan, suasana kekeluargaan yang mendukung terasakan
Enright, dkk; Cooper, dkk dalam Santrock, 2007, dan komunikasi antaranggota keluarga baik Gunarsa Gunarsa, 1981. Pengaruh
lingkungan yang positif membuat remaja memiliki identitas diri yang jelas Gunarsa Gunarsa, 1981.
Dalam lingkungan yang negatif, remaja dibatasi untuk mengemukakan pendapat, memperoleh bimbingan yang terbatas, dan
komunikasi antaranggota keluarga kurang baik Gunarsa Gunarsa, 1981; Reis Youniss, dalam Santrock, 2007. Pengaruh lingkungan yang
bersifat negatif membentuk identitas diri remaja menjadi tidak jelas Gunarsa Gunarsa, 1981.
Identitas diri yang jelas maupun tidak jelas mempengaruhi kepercayaan diri pada remaja Stets Burke, 2014. Seseorang dengan
identitas diri jelas, menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi. Seseorang dengan identitas diri tidak jelas, mengakibatkan kepercayaan diri rendah.
Adywibowo 2012 menjelaskan bahwa individu dengan kepercayaan diri tinggi mampu berkomunikasi dengan orang lain. Dengan demikian, remaja
dengan kepercayaan diri tinggi berani untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung, begitu sebaliknya.
Media sosial menyediakan fasilitas untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain tanpa bertatap muka. Peneliti berasumsi
bahwa remaja awal dengan kepercayaan diri tinggi menggunakan media sosial dengan intensitas yang rendah. Remaja awal dengan kepercayaan
diri rendah lebih memilih untuk berinteraksi melalui media sosial. Gambar 1. Skema pengaruh kepercayaan diri terhadap intensitas
penggunaan media sosial pada remaja awal