2. Cara atau Strategi untuk Mengasuh Anak dalam Keterbatasan Fisik
yang dimiliki oleh Orangtua Penyandang Tunanetra.
Dalam keluarga yang memiliki anak pasti keluarga tersebut memiliki cara atau strategi dalam mengawasi, membimbing, mendidik, dan
mengasuh anaknya, tidak terkecuali untuk keluarga yang dibatasi oleh kekurangan pada penglihatannya. Dapat dikatakan bahwa keluarga
penyandang tunanetra memiliki lebih banyak strategi yang unik dan kadang tidak terfikirkan oleh keluarga normal pada umumnya. Hal tersebut
dapat dibuktikan melalui hasil wawancara dengan subyek A berikut : Subyek pada awalnya diajari merawat bayi oleh orangtua
Str.A.v2_16:50-17:55, seiring berjalan waktu kesulitan merawat anak semakin meningkat, subyek akhirnya menerapkan strategi-
strategi dalam merawat anak. Adapun strategi tersebut adalah dengan meminta tetangganya untuk mengawasi anak-anaknya
ketika anak sedang berada diluar rumah Str.A.v2_18:36-20:35, kemudian setelah anak tumbuh dewasa dan semakin nalar subyek
secara berkala memberikan nasehat-nasehat agar anak berperilaku santun Str.B.v3_22:53-23:30. Selain itu, subyek
juga memiliki strategi dalam memberikan pendidikan kepada anaknya, yaitu dengan memasukkan anaknya di sekolah yang
berbasis Islam dengan alasan yang pertama sekolah Islam tersebut sekolah yang fullday school dengan demikian jam bermain anak
dirumah bisa dikurangi dan jam belajar meningkat, yang kedua sekolah tersebut mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan lebih banyak
dan terperinci dibandingkan dengan sekolah negeri sehingga harapan subyek terhadap anaknya menjadi anak yang takut akan
Tuhan dan berakhlak mulia Str.A.v2_24:00-30:00. Kemudian menujukan wibawa orangtua dengan bersikap tegas apabila anak
melakukan kesalahan, dan ketika anak melakukan kesalahan yang berlebih tidak jarang subyek marah kepada anak dan memukul
anak dengan tujuan membuat anak jera dan bukan untuk menyakiti anak Str.B.v3_28:45-31:40.
3. Cara dan Sikap Orangtua Penyandang Tunanetra dalam Menghadapi Tantangan-tantangan Mengasuh Anak.