2.2. Tujuan Teori Antrian
Tujuan dasar dari teori antrian adalah meneliti kegiatan dari fasilitas pelayanan dalam rangkaian kondisi random dari suatu sistem antrian yang terjadi.
Untuk itu pengukuran yang logis akan ditinjau dari dua bagian, yaitu : 1.
Menentukan lama waktu para pelanggan menunggu, yang dalam hal ini dapt diuraikan melaluli waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh
pelanggan untuk menunggu hingga mendapatkan pelayanan. 2.
Menentukan presentase dari waktu yang disediakan untuk memberikan pelayanan itu fasilitas pelayanan dalam kondisi
menganggur. Sumiati, 2008, hal. 25 . Bila sistem mempunyai fasilitas pelayanan lebih dari optimal, ini berarti
membutuhkan investasi modal yang berlebihan, tetapi apabila jumlah kurang dari optimal maka hasilnya adalah tertundanya pelayanan P. Siagian, 1987, hal. 390.
Teori antrian merupakan peralatan yang penting untuk sistem pengelolaan yang menguntungkan dengan meminimumkan jumlah antrian.
2.3. Pengertian Sistem dan Model
Sistem didefinisikan sekumpulan dari bermacam-macam objek yang saling berinteraksi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam
lingkaran yang kompleks Simatupang, 1995, hal. 7. Sistem itu sendiri tergantung dan tujuan yang dipelajari yang dapat tersusun dari beberapa sub sistem. Sistem
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu sistem diskrit dan sistem kontinyu. Sistem diskrit adalah sistem variabel statenya hanya pada waktu tertentu dan
banyaknya dapat dihitung. Sedangkan sistem kontinyu adalah sistem yang variabel statenya berubah terhadap waktu secara kontinyu.
Berdasarkan sifat proses pelayanan dalam saluran channel dan phase, saluran menunjukkan jumlah jalur atau tempat memasuki sistem pelayanan yang
juga menunjukkan jumlah stasiun pelayanan dimana para customer harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 struktur model antrian
yaitu Sumiati, 2008, hal. 30-31 : 1.
Satu jalur dan satu stasiun pelayanan Single Channel Single Phase Single channel artinya hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem
pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan, sedangkan single phase menunjukkan hanya ada satu stasiun pelayanan.
Gambar 2.1. Struktur model antrian single channel single phase Sumiati, 2008, hal. 30-31
2. Satu jalur dengan beberapa stasiun pelayanan Single Channel Multi Phase
Artinya hanya ada satu jalur untuk memasuki pelayanan tetapi ada dua atau lebih stasiun pelayanan yang harus dilaksanakan secara kontinyu.
Gambar 2.2. Struktur model antrian single channel Multi phase Sumiati, 2008, hal. 30-31
3. Beberapa jalur dengan satu stasiun pelayanan Multi Channel Single Phase
Artinya beberapa fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal.
Gambar 2.3. Struktur model antrian Multi channel Single phase Sumiati, 2008, hal. 30-31
4. Beberapa jalur dengan beberapa stasiun pelayanan Multi Channel Multi
Phase Sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap
sehingga ada lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu.
Gambar 2.4. Struktur model antrian Multi channel Multi phase Sumiati, 2008, hal. 30-31
Antrian dapat dihasilkan jika kedatangan pelanggan yang diterima untuk
dilayani harus menunggu untuk mendapatkan pelayanan. Dalam antrian kedatangan pelanggan dalam sistem dan waktu pelayanan yang diberikan dapat
mempunyai distribusi tertentu. Data yang kita perlukan untuk menganalisa model terdiri atas waktu kedatangan dan waktu antar dua kedatangan secara berurutan
serta waktu pelayanan.
2.4. Faktor - Faktor Pokok Dalam Sistem Antrian