Surat Kabar Harian sebagai Media Massa

melindungi mereka yang tidak merokok. Sebab nikotin atau racun pada rokok lebih berbahaya jika tersiap perokok pasif. Cukai rokok secara nasional hanya Rp 44 triliun, anggaran kesehatan untuk mengobati masyarakat yang sakit karena rokok mencapai Rp 125 triliun. “Sudah saatnya kita berubah,” tegasnya. Perda anti rokok, lanjut Bambang, tidak bermaksud melanggar hak asasi perokok. Tapi mengatur agar aktivitas merokok dilakukan di tempat-tempat yang telah disediakan Jawa Pos, 20 Oktober 2009.

2.6 Surat Kabar Harian sebagai Media Massa

Salah satu unsur terpenting dalam melakukan kegiatan komunikasi saat ini adalah komunikasi massa. Setiap saat orang dapat menikmati surat kabar, radio, bahkan televisi, yang merupakan bentuk dari media massa. Pers dalam hal ini surat kabar adalah lembaga kemasyarakatan social institution yang merupakan subsistem dari sistem kemasyarakatan tempatnya beroperasi, bersama-sama dengan subsistem lainnya Effendy, 1993:62. Istilah pers berasal dari Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara di cetak printed publications. Pers mempunyai dua pengertian, yakni dalam artian sempit dan artian luas. Pers dalam artian sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah dan sebagainya. Sedangkan dalam arti luas meliputi media massa elektronik antara lain radio siaran dan televisi siaran Effendy, 2000:90. Dalam bukunya Assegraf yang berjudul Jurnalistik Massa Kini mengatakan bahwa surat kabar adalah penerbitan yang berupa lembaran-lembaran yang berisi berita-berita, karangan dan iklan yang dicetak dan terbit secara tetap dan periodik dan dijual untuk umum Assegraf, 1991:140. Pers mempunyai peran penting dalam masyarakat. Peran pers lebih menunjukan pada peran yang membangun, untuk memberi informasi, mendidik, dan menggerakkan masyarakat dalam pembangunan. Pers berperan sebagai alat perubah sosial dan pembaharuan masyarakat. Pers ikut berperan dalam penyampaian kebijaksanaan dan program pembangunan masyarakat. Fungsi utama pers adalah penyebaran informasi dan pemberitaan. Selain itu fungsi utama tersebut pers mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Fungsi mendidik b. Fungsi menghubungkan c. Fungsi sebagai penyalur dan pembentuk pendapat umum. Pendapat lain yang tidak jauh berbeda menyatakan bahwa fungsi pers adalah: a. Fungsi menyiarkan informasi b. Fungsi mendidik c. Fungsi menghibur d. Fungsi mempengaruhi Effendy, 1993:65. Sementara itu keberadaan surat kabar sebagai salah satu bentuk media massa cetak ini di definisikan sebagai salah satu bentuk media massa cetak yang secara rutin mengumpulkan, mengolah dan menyebarluaskan berbagai berita dan informasi lainnya kepada masyarakat luas yang bersifat heterogen. Sebagai media massa, media cetak mempunyai fungsi : a. Fungsi Surveilance Penyelidikan Disebut juga pengawasan terhadap apa yang terjadi di lingkungan, komunikasi massa terus menerus mencari tahu, menyelidiki, mengumpulkan informasi lalu menyebarluaskannya kepada khalayak. Segala peritiwa dan kejadian hampir dimana saja disekitar kita baik yang dekat maupun yang paling jauh sekalipun tidak pernah luput dari pemberitaan komunikasi massa. b. Fungsi Korelasi Penyuntingan Memberikan gambaran persoalan suatu masalah tertentu, disertai analisis dan bahkan semacam jalan keluar. Misalnya saat ini sedang hangat-hangat masalah AIDS, melalui media kita dapat mengetahui lebih jelas apakah AIDS itu, bagaimana cara penularannya serta bagaimana cara menghindari diri dari penularan bahaya AIDS tersebut. c. Fungsi Pewaris Budaya Fungsi ini berperan meningkatkan keutuhan sosial. Dengan disebarluaskan informasi maka masyarakat merasa lebih satu dengan lainnya. Dengan demikian dapat dicapai suatu dasar berpikir yang sama. Selain itu dengan fungsi ini komunikasi massa mengurangi ketidakpastian di tengah masyarakat. d. Fungsi Hiburan Semata-mata untuk memberikan hiburan yang bertujuan untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah khalayak dihidangi berita dan artikel yang berat. Adapun ciri-ciri surat kabar sebagai berikut : a. Publisitas yaitu, surat kabar diperuntunkan umum, karena berita, tajuk rencana, artikel, dan lain- lain harus menyangkut kepetingan umum. Mungkin saja ada instasi atau organisasi, misalnya sebuah universitas, yang menerbitkan secara berkala dalam bentuk dan dengan kualitas kertas seperti harian umum, tetapi penerbitan tersebut tidak dapat berpredikat surat kabar atau pers sebab diperuntukan khusus bagi aktivitas akademik universitas tersebut. b. Universalitas yaitu, surat kabar menunjukan bahwa surat kabar harus memuat berita mengenai kejadian diseluruh dunia dan tentang aspek kehidupan manusia. Untuk memenuhi ciri-ciri inilah surat kabar besar melengkapi dirinya dengan wartawan khusus mengenai bidang tertentu, menempatkan koresponden di kota penting, baik di dalam negeri untuk meliputi berita nasional maupun luar negeri guna meliputi berita internasional. c. Aktualitas yaitu, kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak. Bagi surat kabar, aktualitas ini merupakan faktor amat penting, karena menyangkut persaingan dengan surat kabar lain dan berhubungan dengan nama baik surat kabar yang bersangkutan Effendy, 1993:154-155. Jadi surat kabar merupakan media cetak yang menyajikan beragam informasi aktual kepada masyarakat luas. Oleh karena itu informasi yang disajikan haruslah obyektif dan mencerminkan masyarakat.

2.7 Teori S-O-R

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25