62 sedangkan data Kemandirian menunjukkan nilai K-SZ = 1,246 dengan
probabilitas 0,090 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi sebaran variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian bersifat normal.
Lebih lanjut dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 14. Uji Normalitas
Kemandirian Kecerdasan Emosional
Kolmomorov-Smirnov Z 1,246
1,160 Asym.Simnificant
0,090 0,136
b. Uji linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang
linear antara Variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian. Hasil perhitungan menunjukkan deviasi dari linearitas adalah 0,153, F linear
sebesar 230,461 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Hal ini membuktikan bahwa terdapat korelasi yang linear
antara variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian.
Tabel 15. Uji linearitas
F Sig
Skor Kemandirian Skor Kecerdasan
Emosional combined
6,915 0,000
Linearity 230,461
0,000 Deviation from linearity
1,326 0,153
63
3. HasilBUjiBHipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan analisis product moment dari Pearson yang akan dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi
12.0. Taraf signifikansi dinyatakan pada taraf 5 0,05, yang artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis penelitian sebesar 5 di antara 100 atau
dengan kata lain taraf kepercayaan terhadap kebenaran hipotesis penelitian sebesar 95.
Taraf signifikansi di tes menggunakan uji satu ekor 1-tailed. Uji hipotesis satu ekor dilakukan karena hipotesis pada penelitian ini sudah
berarah, yaitu berarah positif Hadi, 1991. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien korelasi r antara
kemandirian dan kecerdasan emosional adalah 0,812 pada taraf signifikansi 0,05 dengan probabilitas 0,000 p0,05, maka hipotesis yang menyatakan ada
hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian
diterima. Jadi semakin tinggi kecerdasan emosional semakin tinggi
kemandirian, sedangkan semakin rendah kecerdasan emosional semakin rendah pula kemandiriannya.
C Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dan kemandirian sebesar 0,812 dengan probabilitas 0,000 p0,05,
maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara kecerdasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal” diterima. Artinya semakin
tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi kemandirian yang dimiliki subjek dan sebaliknya.
Kecerdasan emosional merupakan keterampilan seseorang dalam mengelola emosinya dengan baik, salah satu indikator menurunnya tingkat
keterampilan emosi adalah menjadi terlalu bergantung Goleman, 1999. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan semakin tinggi
kecerdasan emosional semakin tinggi kemandirian seseorang. Didukung pula oleh penjelasan Jack Mayer dalam Snyder Lopez, 2007 yang mengemukakan
bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang, maka dirinya akan semakin terampil dalam merencanakan tujuan diri, dimana kemampuan individu
merencanakan tujuan diri merupakan salah satu aspek dari kemandirian Masrun, 1986.
Lebih lanjut dapat dijelaskan melalui beberapa aspek kecerdasan emosional, antara lain yaitu, mengenali emosi diri. Mengenali emosi diri
merupakan kesadaran diri dalam mengenali emosi atau suasana hati yang sedang dirasakan Goleman, 1999. Suharnan mengemukakan bahwa suasana hati atau
keadaan emosi yang sedang dialami, merupakan salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu tugas, salah
satunya adalah dalam memutuskan suatu hal Suharnan, 2005. Kemandirian antara lain ditunjukkan dengan kemampuan seseorang
membuat keputusan sendiri dalam hidupnya serta memahami dampak yang baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI