BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang semakin berkembang menjadi lebih besar, tentu saja membutuhkan dana yang besar pula. Pendanaan tersebut tidak dapat dipenuhi
apabila hanya mengandalkan dana dari pemilik maupun kredit kepada bank. Salah satu alternatif pendanaan yang dapat diandalkan adalah dengan menjual
saham di pasar modal. Apabila perusahaan ingin menjual sahamnya di pasar modal, maka perusahaan sudah harus go public. Apabila perusahaan belum go
public, maka perlu melakukan proses penawaran umum saham perdana Initial
Public Offering IPO. IPO adalah penawaran saham untuk pertama kalinya.
IPO dilakukan di pasar primer primary market. Selanjutnya, saham tersebut akan diperdagangkan di pasar sekunder secondary market.
Saham yang dibeli oleh investor, akan memberikan return kepada investor. Return dapat berupa return realisasi realized return atau disebut
juga return saham dan return ekspektasi expected return atau return normal. Selisih antara return realisasi dengan return normal, disebut return tidak
normal abnormal return. Abnormal return dapat digunakan untuk melihat kinerja saham Murtini, 2005: 136.
Berdasarkan jangka waktunya, kinerja saham setelah IPO dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja saham jangka pendek setelah IPO dan
kinerja saham jangka panjang setelah IPO. Kinerja saham jangka pendek
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setelah IPO adalah kinerja saham kurang dari satu tahun dari waktu penawaran perdana. Kinerja saham jangka panjang setelah IPO adalah kinerja saham
lebih dari atau sama dengan satu tahun dari waktu penawaran perdana. Kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang setelah IPO berbeda.
Pada jangka pendek, kinerja saham menunjukkan angka yang positif abnormal return positif, tetapi dalam jangka panjang, menunjukkan angka
yang negatif abnormal return negatif. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, kinerja saham mengalami penurunan kinerja.
Prastiwi dan Kusuma 2001, Kentris, Kartika dan Yohanes 2004, Murtini 2005 meneliti tentang kinerja surat berharga setelah penawaran
perdana IPO di pasar modal Indonesia. Walaupun mereka meneliti kinerja saham setelah IPO untuk periode yang berbeda, hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terdapat abnormal return yang positif, dan dalam jangka panjang abnormal returnnya menjadi negatif.
Tingkat abnormal return yang diperoleh investor baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, akan berdampak pada tingkat kesejahteraan
investor. Karena alasan tersebut, analisis adanya perbedaan kinerja saham untuk jangka pendek dan jangka panjang menarik untuk diteliti. Oleh karena
itu penelitian ini mengambil judul “Analisis Perbedaan Kinerja Saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public
Offering IPO di Pasar Modal Indonesia.”
B. Rumusan Masalah