Parameter yang diamati 1. Parameter untuk analisa tepung biji lamtoro gung Prosedur penelitian 1. Pembuatan tepung biji lamtoro gung

Keterangan: Y ijk : Nilai pengamatan dari suatu percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B µ : Nilai tengah umum rata-rata sesungguhnya α i : Pengaruh perlakuan ke-i dari A β j : Pengaruh perlakuan ke-j dari B αβ ij : Pengaruh interaksi taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B ε ijk : Pengaruh galat dari satuan percobaan ke-k memperoleh perlakuan kombinasi ke-ij 2. Variabel Tetap a. Penyesuaian pH sampai 6,5 b. Suhu pemanasan 100 o C selama 5 menit c. Pendinginan sampai suhu 55 o C d. Suhu Waterbath shaker 55 o C selama 24 jam atau 48 jam e. Kecepatan sentrifuge 2500 rpm f. Suhu pengeringan cabinet dryer 30 o C

E. Parameter yang diamati 1. Parameter untuk analisa tepung biji lamtoro gung

a. Analisa Kadar Air AOAC 1970, Rangana, 1979 dalam Sudarmadji, 1984 b. Analisa Protein AOAC. 1970 di dalam Sudarmadji, 1984 c. Analisa Lemak Woodman, 1941 di dalam Sudarmadji ,1984 d. Analisa Kadar Abu Sudarmadji, 1984

2. Parameter unutuk analisa ekstrak enzim kasar kulit nenas

Uji aktivitas enzim proteolitik

3. Parameter untuk analisa konsentrat lamtoro gung

a. Rendemen Protein Hartanti dkk, 1998 b. Bulk density Okezie dan Bello, 1988 di dalam Budijanto dkk, 2011 c. Analisis daya serap minyak Soluski dan Fleming, 1977 di dalam Budijanto dkk, 2011 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Analisis daya serap air Lin et al., 1974 di dalam Widowati et al., 1998 di dalam Budijanto dkk, 2011 e. Analisis daya buih Widowati et al., 1998 di dalam Budijanto dkk, 2011 f. Analisis Kapasitas dan Stabilitas emulsi modifikasi Franzen dan Kinsella, 1979 di dalam Budijanto dkk, 2011 g. Organoleptik Warna dan Bau

F. Prosedur penelitian 1. Pembuatan tepung biji lamtoro gung

a. Dilakukan perendaman biji lamtoro gung dengan air 1 ; 2 selama 24 jam dan setiap 8 jam sekali dilakukan penggantian air, yang bertujuan untuk melunakkan struktur jaringan dan sehingga mempermudah pengupasan dan pengganntian air rendaman yang mengandung lendir b. Dilakukan penirisan c. Dilakukan pengupasan kulit yang bertujuan untuk menghilangkan kulit yang menempel pada biji lamtoro gung d. Dilakukan pengeringan menggunakan cabinet dryer selama selama 14 jam pada suhu 50 C . Tujuan pengeringan adalah menurunkan kadar air dan mempermudah proses penggilingan e. Dilakukan penggilingan yang bertujuan untuk memperkecil ukuran f. Dilakukan pengayakan 100 mesh yang bertujuan untuk memperkecil ukuran dan mempercepat proses hidrolisa g. Tepung biji lamtoro gung yang dihasilkan dilakukan analisa terhadap kadar air, protein, lemak, dan abu

2. Pembuatan ekstrak enzim kasar kulit nenas

a. Dilakukan pemotongan dan penimbangan kulit nenas b. Dilakukan homogenisasi dengan 200 ml larutan buffer natrium asetat pH 6.5 c. Dilakukan Penyaringan dengan kain kasa dan diperoleh enzim kasar d. Dilakukan sentrifuge pada kecepatan 3500 rpm selama 25 menit dan penyimpanan 4 C Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. e. Dilakukan penambahan amonium sulfat 60 dan pengadukan dengan megnetik stirer selama 25 menit f. Dilakukan inkubasi pada 4 C selama 24 jam g. Dilakukan sentrifuge pada kecepatan 3500 rpm selama 25 menit h. Dilakukan pencucian endapan dengan 10 ml natrium asetat 0,1 M pada pH 6,5

3. Pembuatan konsentrat protein biji lamtoro gung

a. Suspensi tepung biji lamtoro gung TBL : Air = 10 : 100 gml b. Dilakukan penyesuaian pH dengan penambahan NaOH 0,1 N supaya mendapatkan pH optimum enzim c. Dilakukan pemanasan pada suhu 100 C selama 5 menit d. Dilakukan pendingan hingga suhu mencapai 55 o C e. Dilakukan penambahan ekstrak enzim kasar kulit nenas 0, 40, 80,100 mg100g TBL f. Dilakukan inkubasi dengan menggunakan waterbath shaker pada suhu 55 C selama 24 jam dan 48 jam g. Dilakukan penambahan air panas 50 ml pada suhu 80 C sebanyak dua kali untuk menginaktifkan enzim kasar kulit nenas dan menghilangkan bahan kimia h. Dilakukan sentrifuge dengan kecepatan 2500 rpm selama 30 menit i. Dilakukan pengeringan endapan dengan cabinet dryer pada suhu 30 C selama 20 jam Adapun diagram alir proses pembuatan tepung biji lamtoro gung, ekstrak enzim kasar kulit nenas dan pembuatan konsentrat protein biji lamtoro gungdapat dilihat pada Gambar 2, 3 dan 4 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2. Diagram alir pembuatan tepung biji lamtoro gung Penirisan Pengeringan dengan cabinet dryer T=50 C, t= 14 jam Penggilingan Pengayakan 100 mesh Tepung biji lamtoro gung Pengupasan kulit Analisa :  Kadar air  Protein  Lemak  Kadar abu Biji lamtoro gung Perendaman t = 24 jam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 3. Diagram alir pembuatan ekstrak enzim kasar kulit nenas Pemotongan dan penimbangan Penyaringan Homogenisasi Filtrat Sentrifuge pada kecepatan 3500 rpm T=4 C, t =25 menit 200 ml larutan buffer natrium asetat pH 6.5 Penambahan Amonium sulfat 60 di aduk dengan pengaduk magnetik selama 45 menit Inkubasi T= 4 o C, 24 jam Sentrifuge Kec = 3500 rpm, 25 menit Ampas Filtrat Endapan Analisa : Uji aktivitas proteolitik Kulit nenas Dilakukan pencucian dengan 10 ml natrium asetat 0,1 M pada pH 6-6,5 Enzim limbah kulit nenas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4. Diagram alir pembuatan konsentrat protein biji lamtoro gung Suspensi tepung biji lamtoro gung gung TBL TBL : Air = 10 : 100 gml Penyesuaian pH sampai 6,5 Pemanasan T =100 o C, 5 menit Penambahan ekstrak enzim kasar kulit nenas Suhu Waterbath shaker 55 o C Sentrifuge Kec =2500 rpm, 30 menit Pengeringan dengan cabinet dryer T=30 o C, t=20 jam Analisa : a. Rendemen Protein b. Bulk density c. Analisis daya serap minyak d. Analisis daya serap air e. Analisis daya buih f. Analisis kapasitas dan stabilitas emulsi g. Organoleptik warna dan bau Pendinginan hingga suhu 55 o C Penambahan NaOH 0,1N Konsentrasi : 0 mg100g 40 mg100g 80 mg100g 100 mg100g Endapan Filtrat Lama nkubasi: 24 jam 48 jam Penambahan air panas 50 ml suhu 80 C dua kali Konsentrat Protein Biji Lamtoro Gung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN