Lunas Linggi Galar Gading-gading Balok geladak Wrang Kulit luar

Bentuk dan jenis kapal berbeda-beda, hal ini disebabkan karena perbedaan tujuan usaha, tujuan penangkapan ikan dan keadaan kondisi perairan. Desain maupun konstruksi kapal penangkap ikan harus disesuaikan dengan kondisi yang telah di-sebutkan agar dapat melaksanakan operasi penangkapan ikan dengan baik Umam, 2007. Kapal penangkap ikan di Indonesia juga kebanyakan masih menggunakan material kayu dengan umur pakai rata-rata berkisar antara 10-15 tahun. Pemilihan material kapal ini berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu kondisi Indonesia yang memiliki hutan yang luas sehingga terdapat banyak jenis dan jumlah kayu. Pertimbangan jenis kayu didasarkan pada sifat mekanis atau fisik dari kayu yang memenuhi syarat sebagai bahan kapal, tersedianya kayu dalam jumlah banyak dan harga terjangkau Pasaribu, 1985. Semua material kapal kayu yang digunakan harus dalam keadaan baik dan baru. Bahan utama konstruksi harus memiliki kelas yang kuat dan kelas awet dengan kekeringan atau kadar air tertentu sesuai dengan yang disyaratkan oleh BKI. Bagian utama kapal berdasarkan BKI, minimal memiliki kelas kuat II dengan kadar air 16 Biro Klasifikasi Indonesia, 1996.

2.2 Bagian-bagian Konstruksi Kapal

Setelah menentukan ukuran penampang, kemudian bagian-bagian kon- struksi mulai dikerjakan sesuai dengan rencana konstruksi yang telah diper- siapkan. Pemasangan bagian-bagian utama seperti lunas, linggi haluan, linggi buritan, gading-gading, wrang, galar balok, galar kim, dan yang lainnya pada kapal dilakukan secara berurutan.

2.2.1 Lunas

Lunas berfungsi sebagai penyangga, karena bagian ini berhubungan dengan bagian konstruksi lainnya dan menjadi tulang punggung kapal tersebut. Lunas adalah bagian konstruksi utama pada alas kapal yang membentang sepanjang garis tengah kapal dari depan belakang Soegiono et al, 2005. Lunas terdiri dari lunas luar dan lunas dalam.

2.2.2 Linggi

Linggi adalah suatu kerangka konstruksi kapal yang membentuk bagian ujung haluan kapal dan ujung buritan kapal Soegiono et al, 2005. Linggi terdiri dari linggi haluan dan linggi buritan.

2.2.3. Galar

Galar merupakan balok yang terletak memanjang atau membujur dari ba- gian haluan hingga buritan kapal. Galar berfungsi sebagai penguat, pengikat dan penghubung antar gading dan juga menambah kekuatan memanjang kapal Umam, 2007. Galar terdiri dari galar balok dan galar kim.

2.2.4 Gading-gading

Gading-gading merupakan salah satu kerangka melintang kapal yang berupa profil baja yang dipasang pada sisi kapal mulai dari bilga sampai geladak atau dari geladak sampai geladak di atasnya Soegiono et al, 2005. Gading-gading sebagai pembentuk kasko kapal juga sebagai tempat meletakkan kulit luar.

2.2.5 Balok geladak

Balok geladak adalah tempat dimana papan geladak dipasang. Balok geladak dipasang melintang kapal. Di bagian tengah balok geladak haluan diberi penguat dari kayu yang dipasang membujur. Balok geladak adalah penguat lintang dari konstruksi kapal menyangga pelat geladak, balok geladak berfungsi sebagai palang pengikat yang menghubungkan kedua sisi kapal Soegiono et al, 2005.

2.2.6 Wrang

Wrang adalah pelat tegak yang melintang dari bilga ke bilga kapal yang di pasang di atas lunas luar pada setiap jarak gading Soegiono et al, 2005. Wrang sering juga disebut sebagai gading dasar karena letaknya yang berada di dasar badan kapal.

2.2.7 Kulit luar

Kulit luar adalah penentu kekuatan membujur badan kapal. Kulit luar ini berfungsi untuk mencegah air masuk ke badan kapal, sehingga kapal mempunyai daya apung dan menambah kekuatan memanjang kapal Umam, 2007.

2.2.8 Pondasi mesin