Latar Belakang Masalah Analisis Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tetap Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu seperti kepentingan rakyat, pendidikan, kesejahteraan rakyat, kemakmuran rakyat dan sebagainya, sehingga pajak merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan negara. Untuk meningkatkan penerimaan pajak, pemerintah melakukan beberapa upaya yaitu melalui intensifikasi pajak usaha untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dengan meningkatkan faktor-faktor panunjang dari luar, dan perlunya asas kedilan dan kepastian hukum bagi para pembayar pajak. Penerimaan Negara dari pajak dapat dijadikan indikator atas peran serta masyarakat sebagai subjek pajak dalam kontribusinya melakukan kewajiban perpajakan, karena pembayaran pajak yang dilakukan akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk tidak langsung, dan berupa pengeluaran rutin dan pembangunan yang berguna bagi rakyat. Dari beberapa jenis pajak yang dikenakan pemerintah salah satunya adalah pajak penghasilan PPh Pasal 21. PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan sistem pemungutan pajak yang diterapkan di Indonesia yaitu Self Assessment System yang memberikan wewenang Wajib Pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak terhutang setiap tahunnya sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Namun dalam praktiknya Orang pribadi di Indonesia pada tahun 2014 yang seharusnya membayar pajak atau yang mempunyai penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP sebanyak 60 juta orang, tetapi jumlah yang mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak hanya 20 juta orang dan jumlah masyarakat pemilik Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP saat ini sekitar 28 juta orang. Sementara yang patuh melaporkan Surat Pemberitahuan SPT baru sekitar 11 juta orang. Berarti ada sekitar 17 juta orang pemilik Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP yang tidak patuh melaporkan Surat Pemberitahuan SPT.www.pajak.go.id. SPT Pajak Penghasilan yang dilaporkan salah satunya adalah PPh Pasal 21. Setiap Wajib Pajak orang pribadi yang bekerja sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap atau bukan pegawai yang mendapatkan penghasilan yang berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubugan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dari setiap pegawai akan dikenakan PPh Pasal 21. Dengan memperhatikan hal tersebut, terlihat jelas begitu pentingnya perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 yang sesuai dengan peraturan perundang - undangan termasuk juga dalam hal pencatatan sebagai usaha menjalankan amanah kepercayaan yang diberikan negara kepada Wajib Pajak atas jenis penghasilan yang merupakan objek pajak penghasilan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas dan melihat begitu besarnya peran pajak bagi pendapatan negara yang merupakan alat untuk mencapai tujuan negara. membuat perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh pasal 21 harus di lakukan sesuai dengan UU pajak penghsilan. Oleh karna itu tugas akhir mengangkat judul “Analisis Perhitungan, Penyetoran Dan Pelaporan PPh Pasal 21 Atas Penghasilan Pegawai Tetap Pada Dinas Kesejahteraan Dan Sosial Provinsi Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah