1. 2. Aaptos aaptos Laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup spons Aaptos aaptos dan Petrosia (petrosia) nigricans pada sistem resirkulasi

24 Pari memperoleh nilai dari tingkat kelangsungan hidup spons Petrosia sp. 95,12 - 100. Kematian spons Petrosia petrosia nigricans pada penelitian ini dimulai dengan mengelupasnya lapisan permukaan spons yang diikuti dengan terlihatnya spikula yang berwarna putih dan rapuh. Menurut Prozanto et al. 1999 in Haris 2005 bahwa spons yang sakit dapat dikenali dengan mudah melalui rangka bagian dalamnya yang terlihat. Penyakit spons disebabkan oleh serangan mikroorganisme patogenik. Mikroorganisme patogenik tersebut terlebih dahulu merusak lapisan berserat bagian luar spons, kemudian menjalar secara cepat ke dalam tubuh spons dan merusak jaringan yang hidup. Serat menjadi mudah hancur dan mengelupas. Karakteristik dan kelenturannya menjadi hilang.

4. 1. 2. Aaptos aaptos

Spons Aaptos aaptos yang diamati selama 12 minggu memiliki tingkat kelangsungan hidup sebesar 100, dimana jumlah biota pada awal pemeliharaan sampai dengan akhir pemeliharaan berjumlah 20 fragmen. Spons Aaptos aaptos mengalami tekanan pada tubuhnya setelah dilakukan transplantasi sama halnya dengan spons Petrosia petrosia nigricans, tetapi tidak menyebabkan kematian, hanya mengalami pengurangan pada panjang dan lebar tubuh atau pengerutan tubuh Gambar 17 dan 18. 25 Gambar 10. Aklimatisasi spons Aaptos aaptos Spons Aaptos aaptos dapat beradaptasi dengan lingkungan air kolam pada masa aklimatisasi selama satu minggu dapat dilihat dari bagian tubuh yang telah merekat pada substrat dan terdapat oskulum pada permukaan tubuhnya Gambar 10. Penelitian ini menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya, penelitian Fitrianto 2009 dilakukan di kolam pemeliharaan dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 91,84 selama sembilan minggu. Gambar 11. Tingkat kelangsungan hidup Aaptos aaptos 26 Penelitian untuk jenis spons yang sama dilakukan oleh Pong-masak Haris 2005 selama 6 bulan di pulau Barrang Lompo dengan nilai tingkat kelangsungan hidup sebesar 60,83 dan di pulau Samalona sebesar 35,87. Penelitian oleh Kaworoe 2009 di perairan Pulau Pari memiliki nilai tingkat kelangsungan hidup berkisar antara 36,54 - 52,46. Dimana, pada lokasi memiliki nilai kecerahan yang tinggi, terdapat predator dan kecepatan arus yang rendah. Penelitian oleh Subhan 2009 di perairan pulau Pari selama 4 minggu memiliki tingkat kelangsungan hidup spons Aaptos aaptos berkisar 36,54 - 54,95. Hasil penelitian dari tingkat kelangsungan hidup yang dilakukan di alam dapat dikategorikan rendah, hal tersebut dapat disebabkan oleh predator, sedimentasi, tingkat kecerahan dan pergerakan masa air yang tinggi dapat membuat spons lepas dari substrat Subhan, 2009. Tingginya sintasan pada spons Aaptos aaptos pada kolam pemeliharaan dapat disebabkan karena tidak ada predator pada kolam pemeliharaan dan substrat dasar kolam yang stabil sehingga tidak terdapat sedimentasi. 4. 2. Laju Pertumbuhan Spons 4. 2. 1. Petrosia petrosia nigricans