Pemberian Pakan Pengukuran Laju Pertumbuhan dan Laju Penutupan Luka

18

3.3.5. Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakukan sejak aklimatisasi di kolam. Pakan alami yang diberikan berupa fitoplankton. Spons biasanya hidup dalam air yang bersirkulasi, sehingga hewan ini sering berada pada air yang tinggi akan nutrien. Arus air yang lewat melalui spons membawa serta zat buangan dari tubuh spons sehingga penting agar air yang keluar melalui oskulum dibuang jauh dari badannya karena air ini tidak berisi makanan tetapi mengandung sampah nitrogen dan asam karbon yang beracun bagi spons itu sendiri Romimohtarto dan Juwana, 1999. Penelitian ini mencoba menggunakan mikroalga dari kelas Chlorophyta yaitu Chlorella sp. Sebagai pakan untuk spons. Sel Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup soliter, berukuran 2-8 µm. Sel Chlorella sp. mengandung 50 protein, lemak serta vitamin A, B, D, E dan K. Pigmen hijau klorofil berfungsi sebagai katalisator dalam proses fotosintesis Sachlan, 1982. Pakan untuk spons ini dikultur langsung di laboratorium algae dengan strain algae berasal dari SBRC Baranang siang. Pakan berupa zooplankton juga coba dikulturkan di laboratorium biologi laut Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB namun, zooplankton tersebut tidak dapat bertahan hidup oleh sebab itu pakan yang diberikan hanya fitoplankton saja. Pakan tambahan diberikan berupa Liquifry Marine yaitu pakan tambahan bagi organisme filter feeders, yang merupakan konsentrat. Liquifry Marine memiliki komposisi protein 34.5 , oil 13.2 , fibre 1.0 dan ash 4.4 . 19

3.3.6. Pengukuran Laju Pertumbuhan dan Laju Penutupan Luka

Data untuk morfometri spons yang mencakup panjang dan lebar diambil menggunakan underwater camera, Canon tipe A640 dengan acuan skala gambar menggunakan jangka sorong. Pengukuran laju penutupan luka dan laju pertumbuhan dilakukan setiap minggu. Pengukuran laju pertumbuhan dan proses penutupan luka menggunakan jangka sorong sebagai skala pengukuran dan Image-J 1,38x digunakan sebagai bantuan menghitung panjang tubuh PT dan lebar tubuh LT pada spons serta panjang luka PL dan lebar luka LL. Setiap posisi tersebut mengacu kepada substrat tali polyethilen Gambar 8. Gambar 8. Pengukuran spons A Pertumbuhan; B Penutupan Luka

3.4. Analisis Data