Korelasi Analisis Biplot Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produk Domestik Regional Bruto per Kapita di Indonesia

II LANDASAN TEORI

2.1 Indeks Pembangunan Manusia IPM

Indeks Pembangunan Manusia IPM mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan komponen-komponen yaitu angka harapan hidup yang mewakili bidang kesehatan, angka melek huruf, dan rata-rata lama sekolah mengukur capaian pembangunan di bidang pendidikan dan kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. BPS 2010

2.2 Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi guna mengukur tingkat kemampuan daerah untuk mengelola potensi yang dimiilikinya. PDRB dibutuhkan sebagai indikator ekonomi makro regional yang bisa mencerminkan kinerja perekonomian suatu daerah. Besaran PDRB pada suatu waktu tertentu dapat digunakan sebagai cerminan kinerja perekonomian dan sebagai gambaran struktur ekonomi suatu daerah, sedangkan perbandingan PDRB antar waktu bisa digunakan sebagai indikator kemajuan pembangunan ekonomi daerah tersebut. Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah jumlah nilai tambah yang tercipta dari seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah dalam satu kurun waktu tertentu, biasanya setahun. Dalam skala nasional disebut PDB Produk Domestik Bruto dan untuk skala daerah disebut PDRB. BPS 2010

2.3 Korelasi

Korelasi merupakan suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan antara variabel tersebut bisa secara korelasional dan juga bisa secara kausal. Jika hubungan tersebut tidak menunjukkan sifat sebab akibat, maka korelasi tersebut dikatakan korelasional. Sebaliknya, jika hubungan tersebut menunjukkan sifat sebab akibat, maka korelasinya dikatakan kausal, artinya jika variabel yang satu merupakan sebab, maka variabel lainnya merupakan akibat. Walpole 1993

2.4 Analisis Biplot

Analisis biplot diperkenalkan oleh Gabriel 1971. Pada dasarnya, analisis ini merupakan suatu alat statistika yang menyajikan posisi relatif objek pengamatan terhadap variabel secara simultan dalam ruang dimensi rendah, biasanya bidang dua dimensi atau tiga. Jolliffe 1986 mengemukakan dari analisis biplot dikaji hubungan antar objek dan variabel, hubungan antar variabel, kesamaan antar objek dan melihat penciri masing- masing objek. Melalui analisis biplot akan diperoleh visualisasi dari segugus objek dan variabel dalam bentuk grafik bidang datar. Analisis biplot didasarkan pada Penguraian Nilai Singular PNS dari matriks berukuran adalah banyaknya objek dan p adalah banyaknya variabel, serta matriks berpangkat r. Penerapan konsep PNS terhadap matriks sebagai berikut: ′ Keterangan:  dan matriks yang masing-masing berukuran dan serta ′ ′ matriks identitas berdimensi .  adalah matriks diagonal yang berukuran dengan unsur-unsur diagonalnya adalah akar kuadrat dari akar ciri ′ sehingga √ √ √  Kolom matriks adalah vektor ciri dari matriks ′  Sedangkan kolom-kolom matriks dapat dihitung melalui persamaan : √ dengan adalah akar ciri ke-i dari matriks ′ dan adalah kolom ke-i matriks Menurut Jolliffe 1986 jika didefinisikan matriks dan matriks ′ dengan , maka persamaan ′ dapat dituliskan ′ dan adalah suatu matriks yang masing-masing berukuran dan Faktorisasi ini dapat ditulis dalam bentuk ′ di mana dan . adalah unsur baris ke-i dan lajur ke-j matriks ′ adalah baris ke-i matriks adalah kolom ke-j matriks Vektor menjelaskan unsur baris objek ke-i matriks dan vektor menjelaskan unsur kolom variabel ke-j matriks Vektor-vektor disebut juga vektor pengaruh baris objek sedangkan disebut vektor pengaruh kolom variabel. Informasi penting yang bisa didapatkan dari tampilan biplot adalah: 1. Kedekatan antar objek. Informasi ini bisa dijadikan panduan objek mana yang memiliki kemiripan karakteristik dengan objek tertentu. Dua objek dengan karakteristik sama akan digambarkan sebagai dua titik yang posisinya berdekatan. 2. Keragaman variabel. Informasi ini digunakan untuk melihat apakah ada variabel tertentu yang nilainya hampir sama semuanya untuk setiap objek, atau sebaliknya bahwa nilai dari setiap objek ada yang sangat besar dan ada juga yang sangat kecil. Pada visualisasi biplot, variabel dengan keragaman kecil digambarkan sebagai vektor yang pendek sedangkan variabel yang ragamnya besar digambarkan sebagai vektor yang panjang. 3. Korelasi antar variabel. Informasi ini bisa digunakan untuk menilai keeratan atau kekuatan hubungan antar dua variabel. Melalui biplot, variabel akan digambarkan sebagai garis berarah. Dua variabel yang memiliki korelasi positif tinggi akan digambarkan sebagai dua buah garis dengan arah yang sama, atau membentuk sudut lancip 90 . Sementara itu, dua variabel yang memiliki korelasi negatif tinggi akan digambarkan dalam bentuk dua garis dengan arah yang berlawanan, atau membentuk sudut tumpul 90 . Sedangkan dua variabel yang tidak berkorelasi akan digambarkan dalam bentuk dua garis dengan sudut mendekati 90 siku- siku. 4. Keterkaitan variabel dengan objek. Objek yang terletak searah dengan arah dari suatu variabel, dikatakan bahwa pada objek tersebut nilainya di atas rata-rata. Sebaliknya jika objek lain terletak berlawanan dengan arah dari variabel tersebut, maka objek tersebut memiliki nilai di bawah rata-rata. Sedangkan objek yang hampir ada di tengah-tengah, memiliki nilai dekat dengan rata-rata.

2.5 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Karo

2 65 87

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Batu Bara

1 42 75

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Medan

8 90 39

Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Dairi

1 27 80

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Labuhan Batu

0 35 94

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Asahan

0 3 51

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KAWASAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Di Kawasan Subosukowonosraten Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,Karanganyar, Wonogiri, S

1 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KAWASAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Di Kawasan Subosukowonosraten Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,Karanganyar, Wonogiri, S

0 2 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN ASAHAN.

0 1 29

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DI INDONESIA ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DI INDONESIA TAHUN 1978 – 2004.

0 1 11