40
Pengujian ketiga terlihat di grafik pada Gambar 39, grafik uji menunjukan nilai daya dan torsi hampir sama dengan pengujian kedua, karena menggunakan kantong yang sama dengan pengujian
kedua. Pengujian ini mendapatkan nilai daya maksimum terjadi pada putaran mesin 3165 rpm dengan nilai 0.831 kW, sedangkan nilai torsi maksumum terjadi pada putaran mesin 1647 rpm dengan nilai
3.598 N.m.
Gambar 39. Grafik prestasi motor bensin berbahan bakar biogas pada rasio kompresi 9 uji 3. Grafik-grafik pengujian pada variasi rasio kompresi 9.0 Lampiran 10 menunjukan nilai daya
dan torsi mengalami penurunan dari pengujian sebelumnya menggunakan variasi rasio kompresi 8.3. Daya maksimum untuk variasi rasio kompresi diantara nilai 0.681 kW hingga 0.838 kW, sedangkan
torsi maksimum diantara nilai 3.367 N.m hingga 3.598 N.m.
4.3.5. Pengujian bahan bakar biogas dengan variasi rasio kompresi 10.0
Rasio kompresi 10 adalah tingkat variasi rasio kompresi tertinggi yang dilakukan. Pada pengujian pertama terlihat dari grafik Gambar 40 menunjukan adanya penurunan daya dan peningkatan
torsi. Daya maksimum yang didapat saat pengujian pertama terletak pada titik putaran mesin 2486 rpm dengan nilai 0.679 kW sedangkan torsi maksimum terjadi pada putaran mesin 1114 rpm dengan nilai
4.074 N.m. Grafik memperlihatkan pengujian performansi motor bensin berbahan bakar biogas dengan variasi rasio kompresi 10 mengalami penurunan dari pengujian dengan variasi rasio kompresi 9.
Penurunan nilai putaran mesin saat awal pengambilan data pengujian sangat mempengaruhi kinerja motor.
0.000 0.500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000 3.500
4.000
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9
1000 1500
2000 2500
3000 3500
4000 4500
T o
rs i N
.m D
a ya
k W
Putaran Mesin RPM
Tenaga kW Torsi N.m
41
Gambar 40. Grafik prestasi motor bensin berbahan bakar biogas pada rasio kompresi 10 uji 1. Pengujian kedua terdapat perubahan bentuk kurva grafik terlihat di Gambar 41, hal ini
diakibatkan adanya pergantian kantong biogas yang digunakan saat uji performansi. Grafik menunjukan daya maksimum terjadi pada titik awal pengujian saat putaran mesin 3294 rpm dengan
nilai 0.764 kW, hasil menunjukan adanya peningkatan dari pengujian pertama. Torsi yang mengalami penurunan saat pengujian kedua, torsi maksimum terjadi pada tiitik putaran mesin 1498 rpm dengan
nilai 3.530 N.m.
Gambar 41. Grafik prestasi motor bensin berbahan bakar biogas pada rasio kompresi 10 uji 2 Grafik uji ketiga pada performansi motor bakar dengan variasi rasio kompresi 10 ditunjukan
pada Gambar 42. Grafik uji ketiga menunjukan adanya penurunan kinerja motor bakar, hal ini disebabkan adanya daya yang hilang dalam bentuk panas sehingga kemampuan motor bakar mengatasi
beban menjadi berkurang. Daya maksimum sebesar 0.652 kW pada saat putaran mesin mencapai nilai 2184 rpm, sedangkan torsi maksimum yang didapatkan sebesar 3.582 N.m pada saat putaran mesin
mencapai nilai 1391 rpm. 0.5
1 1.5
2 2.5
3 3.5
4 4.5
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
1000 1500
2000 2500
3000 3500
T o
rs i N
.m D
a ya
k W
Putaran Mesin RPM
Tenaga kW Torsi N.m
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9
1000 1500
2000 2500
3000 3500
T o
rs i N
.m D
a ya
k W
Putaran Mesin RPM
Tenaga kW Torsi N.m
42
Gambar 42. Grafik prestasi motor bensin berbahan bakar biogas pada rasio kompresi 10 uji 3 Pengujian prestasi atau performansi motor bensin berbahan bakar biogas dengan variasi rasio
kompresi 10 Lampiran 11 memiliki jenis kurva yang berbeda pada tiap pengujian, hal ini bisa disebabkan adanya energi yang hilang dalam bentuk panas. Kinerja saat rasio kompresi 10
menghasilkan nilai energi yang terbuang dalam bentuk panas sehingga motor bensin cepat terjadinya pemanasan setiap pengujian. Hal tersebut sangat mempengaruhi nilai uji performansi setiap pengujian.
Pengujian dengan variasi rasio kompresi 10 menujukan daya maksimum terjadi diantara nilai 0.652 kW hingga 0.764 kW dan torsi maksimum terjadi diantara nilai 3.530 N.m hingga 4.074 N.m.
4.3.6. Perbandingan performansi antara pengujian bahan bakar biogas dengan variasi rasio