10
cylinder head, torak piston, poros engkol crank shaft, bubungan camshaft, dan carter crank case. Silinder cylinder block adalah komponen utama pada mesin yang terdiri dari beberapa ruang
silinder dimana terdapat piston yang bergerak naik turun. Fungsi silinder adalah sebagai wadah
terjadinya kerja mekanis utama, khususnya piston. Kepala silinder cylinder head adalah komponen penutup dari silinder cylinder block.
Biasanya komponen ini berisi volume clearance dari ruang pembakaran. Berberapa motor bakar kepala silinder gabung dengan silinder. Kepala silinder berisi komponen busi spark plug dalam motor SI dan
injeksi bahan bakar pada motor CI dan beberapa motor SI. Dalam motor bakar modern memiliki katub valve terletak di kepala silinder yang disebut dengan OHV overhead valves, dan sudah banyak
memiliki bubungan camshaft diletakan di kepala silinder disebut dengan OHC overhead cam Pulkrabek WW 2004.
Torak piston berkerja atau bergerak secara bolak balik didalam cylinder menghantarkan gaya dorong kepada connecting rod. Bagian bawah piston adalah piston skirt untuk menstabilkan gerak
bolak balik piston. Piston terhubung ke connecting rod menggunakan piston pin. Sehingga, gaya dorong dari pembakaran bertumpu pada pin ini Hyundai, Ltd 2008.
Poros engkol Crankshaft berfungsi untuk merubah gerakan reciprocal menjadi gerakan rotasi hingga kini. Crankshaft terpengaruh oleh complicated bending dan distorting force. Counter weight
menjaga keseimbangan berat dari gaya yang ditimbulkan oleh reciprocal movement piston dan dari rotational movement pada crankshaft Hyundai,Ltd 2008.
Menurut Pulkrabek WW 2004, bubungan camshaft berfungsi dalam mengatur kerja valves untuk membuka dan menutup intake port saat memasukan campuran bahan bakar kedalam ruang bakar
dan eshaust port untuk mengeluarkan gas buang. Untuk mesin OHC atau DOHC, cam dipasang pada camshaft di bagian tengah pada cylinder head. Meesin 4 tak ratio pembukaan intake dan exhaust valve
terjadi sekali dalam dua kali putaran crankshaft. Carter crankcase merupakan bagian dari silinder yang berfungsi sebagai poros putarnya poros engkol crankshaft. Banyak motor bakar yang
menggunakan carter sebagai penampungan oli, maka dari itu penyaluran oli berasal dari carter.
2.4.2. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah
Dasar prinsip kerja pada motor bakar internal combustion terdiri dari langkah intake, langkah kompres, pembakaran, langkah power, dan diakhiri langkah exhaust dapat dilihat pada Gambar 7.
Langkah pertama yang terjadi adalah langkah pemasukan intake stroke. Proses ini adalah piston bergerak dari titik mati atas TMA ke titik mati bawah TMB dengan katup pemasukan intake valve
terbuka dan katup pengeluaran exhaust valve tertutup. Hal ini membuat peningkatan volume di dalam ruang pembakaran. Sehingga terjadinya ruang vakum. Udara akan masuk akan bersamaan dengan
pengkabutan bahan bakar dari hasil carburetor atau menggunakan injector Pulkrabek WW 2004. Langkah kedua merupakan kompresi compression stroke. Ketika piston mencapai TMB, katup
intake menutup dan piston bergerak kembali menuju TMA dengan keadaan semua katup tertutup. Hal tersebut memapatkan campuran udara dan bahan bakar, sehingga terjadi peningkatan baik tekanan
maupun suhu di dalam silinder. Mendekati akhir langkah kompresi, busi dipercikan dan pembakaran combustion pun dimulai Pulkrabek WW 2004.
Pembakaran pada pencampuran udara dan bahan bakar terjadi sangat singkat dengan waktu terbatas hingga piston mendekati TMA. Pembakaran terjadi ketika menjelang langkah kompresi sedikit
mendekati TMA dan terakhir dalam melakukan langkah power dari TMA. Dalam proses ini terjadi pula peningkatan tekanan pada silinder ke titik maksimum Pulkrabek WW 2004.
Langkah ketiga adalah langkah kerja power stroke tekanan tinggi dibuat dari proses pembakaran mendorong piston dari TMA disaat katup tertutup semua. Hal ini menyebabkan adanya
11
tenaga dihasilkan dari siklus mesin. Volume silinder meningkat, menyebabkan tekanan dan suhu di dalam menjadi berkurang ketika piston bergerak dari TMA ke TMB Pulkrabek WW 2004.
Gambar 7. Siklus Kerja Motor Empat Langkah Sumber: Bosch 2001:5
Proses selanjutnya terjadinya hembusan pembuangan exhaust blowdown. Pada akhir langkah power, katup pengeluaran exhaust valve dan exhaust blowdown terjadi. Tekanan dan suhu di dalam
silinder masih dalam relatif tinggi dibandingkan lingkungan saat ini, dan perbedaan tekanan dibuat melalui sistem pengeluaran exhaust system yang dibuka terhadap tekanan atmosfer di luar. Perbedaan
tekanan ini menyebabkan panas pada gas buang yang keluar dari dalam silinder dan melalui sistem pengeluaran ketika piston mendekat TMB Pulkrabek WW 2004.
Langkah keempat adalah terjadinya langkah pembuangan exhaust stroke. Selama waktu piston mencapai TMB, proses exhaust blowdown telah selesai, namun silinder masih penuh dengan gas buang
di sekitar tekanan atmosfer. Dengan keadaan katup pembuangan yang terbuka, piston memulai pergerakan dari TMB ke TMA dalam proses langkah pembuangan. Hal ini mendorong sisa gas buang
dari silinder ke sistem pembuangan di sekitar tekanan atmosfer, hanya menyisakan gas yang terjebak hingga piston bergerak ke TMA Pulkrabek WW 2004.
2.5. Ratio Kompresi Compression Ratio