Perubahan Penggunaan Lahan Pendugaan Emisi CO2 Berdasarkan Kedalaman Drainase Akibat Alih Guna Lahan. (Studi Kasus: Daerah Eks Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar, Kalimantan Tengah).

15 Sebagai gambaran bahwa emisi CO 2 dari kehilangan karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan akan lebih besar. Kandungan karbon adalah 50 dari biomassa tanaman Murdiyarso dan Adinigsih 2007 Murdiyarso et al. 2002b melakukan penelitian pada 10 tipe lahan di pulau Sumatera dan untuk berbagai tipe vegetasi yang memiliki rentang kepadatan biomassa dari 39 tonhektar sampai 254 tonhektar. Untuk tipe vegetasi dengan kepadatan karbon yang paling tinggi mewakili tipe vegetasi hutan alami yang belum tergangggu oleh kegiatan manusia sementara nilai kepadatan karbon yang kecil mewakili tipe vegetasi tanaman pertanian maupun semak belukar. Untuk mengubah ke dalam bentuk CO 2 , nilai kepadatan karbon tersebut akan dikalikan dengan faktor konversi yang merupakan perbandingan berat molekul antara CO 2 dengan C yaitu 3.7 Murdiyarso dan Adiningsih 2007 atau 3.67 World Bank 2011 Berbagai faktor seperti kadar air tanah, pemupukan, dan suhu tanah, sangat mempengaruhi jumlah emisi selain kedalaman muka air tanah gambut Agus dan Subiksa 2008 Kecepatan subsiden tergantung pada banyak faktor, antara lain tingkat kematangan gambut, tipe gambut, kecepatan dekomposisi, kepadatan dan ketebalan gambut, kedalaman drainase, iklim, serta penggunaan lahan Stewart 1991; Salmah et al. 1994; Wösten et al. 1997 dalam Agus dan Subiksa 2008.

2.3 Perubahan Penggunaan Lahan

Perubahan tutupan lahan secara berkelanjutan akan menyebakan perubahan yang dramatis di dalam struktur dan fungsi ekosistem. Meyer and Turner 1994 dalam DG Brown 2002. Penggunaan lahan merupakan semua bentuk intervensi campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memnuhi kebutuhan hidup baik materil maupun spiritual Arsyad 1989. Sedangkan menurut Lambin 2003, penggunaan lahan didefinisikan sebagai tujuan dari eksploitasi manusia terhadap tutupan lahan ditandai dengan adanya variabilitas yang tinggi, baik secara ruang dan waktu, pada lingkungan biofisik, kegiatan sosial ekonomi, dan konteks kebudayaan yang berkaitan dengan perubahan tata guna lahan. Model perubahan lahan dapat menggunakan parameter-parameter sederhana yaitu keadaan daerah urban saat ini, rute utama transportasi, topografi, lahan atau daerah yang dilindungi, peluang kerja, serta harga tanah USGS 1999. Menurut Lambin 2003, perubahan lahan dikendalikan oleh kombinasi faktor yang saling berhubungan dari kelangkaan sumber daya yang menyebabkan tekanan produksi pada sumberdaya, perubahan peluang yang diciptakan oleh pasar, intervensi kebijakan dari pihak luar, kehilangan kemampuan beradaptasi, serta perubahan kondisi dan tingkah laku sosial. Jika proses ekologi dihubungkan dengan faktor gangguan, perubahan jumlah penduduk, dan persaingan maka hasilnya berupa perubahan penggunaan lahan. Brown 2003. Bentuk umum dari hubungan antara perubahan tata guna lahan dan faktor penyebabnya, dapat dituliskan sebagai berikut APN 2001: LUCC = f dinamika populasi, ekonomi, teknologi, institusi politik dan social, budaya Model empiris diestimasi mengikuti persamaan sebagai berikut APN 2001 : 1 b a LUCCi   Sedangkan menurut menurut Lambin 2003, hubungan perubahan lahan dan faktor penyebabnya dituliskan dalam bentuk : Land Use = f pressures, opportunities, policies, vulnerability, and social organization Dimana: Tekanan pressures = f [populasi pengguna sumber daya population of resource users , ketersediaan tenaga kerja labor 16 availability , jumlah sumber daya quantity of resources , dan sensitivitas sumber daya sensitivity of resources ] Keuntungan opportunities = f [harga pasar market prices , biaya produksi production costs , biaya transportasi transportation costs , dan teknologi technology ] Kebijakan policies = f [subsidi subsidies, pajak taxes, hak-hak properti property rights , infrastruktur infrastructure, dan penentu kebijakan governance ] Kerentanan vulnerability = f paparan terhadap gangguan luar exposure to external perturbations , sensitivitas sensitivity, dan kemampuan mengatasi coping capacity Organisasi sosial social organization = f [sarana sumber daya resource access , distribusi pendapatan income distribution, household features, dan interaksi antara masyarakat kota dan desa urban-rural interactions ] Model perubahan penggunaan lahan biasanya memiliki tiga komponen, yaitu : 1. Peta penutupan lahan pada beberapa tahun. 2. Fungsi perubahan lahan yang memodifikasi nilai dan spasial perubahan tiap penutupan lahan pada peta. 3. Peta hasil prediksi. Lambin 1999, diacu dalam Schneider 2001. Komponen kedua yaitu fungsi perubahan lahan dapat dibentuk dengan menggunakan regeresi logistik. Regresi ini digunakan ketika variable tak bebasnya berbentuk data diskrit Eastman 1999 dan bersifat dikotomi Schneider 2001. Berdasarkan model regresi, peluang perubahan dapat dihitung untuk setiap lokasi yang berpotensi mengalami perubahan Verburg 2003. Struktur regresi logistik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Variabel respon terdiri dari binomial bebas yang menunjukan perubahan. 2. Peluang perubahan tergantung variable bebas yang bersifat biner. 3. Fungsi berupa logit transform yang linier dengan variabel bebas untuk memperkirakan nilai binomial Weisberg 1985. Model yang dibangun dan diestimasi bermanfaat sedikitnya untuk dua pertimbangan. Pertama, menyediakan suatu kerangka untuk menguji beberapa faktor signifikan yang telah dihipotesakan menjadi valid untuk perubahan. Kedua, dapat memungkinkan peramalan perubahan tata guna lahan di masa depan yang terjadi APN 2001. Sebuah model statistik dapat dikembangkan sebagai model logit binomial dari dua pilihan: mengkonversi i lokasi menjadi lahan k atau tidak. Verburg 2010 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vasander dan Jauhiainen 2008, faktor abiotik, biologi, fisik, dan pengaturan lahan yamg mempengaruhi simpanan karbon disajikan pada Gambar 15. Menurut Verberg 2010, banyak perubahan lahan mengikuti urutan atau siklus tertentu seperti tanah terbuka dan hutan mengikuti sistem perladangan berpindah. Proses perubahan lahan menjadi lahan yang lain memiliki kemungkinan berubah atau tidak tergantung dari penyebab perubahan lahan dan jangka waktu perubahan lahan. Verburg 2010, menjelaskan proses perubahan lahan yang terjadi berdasarkan kemungkinan perubahan dan jangka waktu tertentu yang dapat dilihat dari Gambar 16. 17 Gambar 15. Faktor yang mempengaruhi cadangan karbon Sumber: Vasander dan Jauhianien 2008 Gambar 16. Bagan Proses Perubahan Lahan Sumber Verburg 2010

2.4 Kebijakan Pengurangan Emisi Karbon