Karakter dalam Deskripsi Morfologi Berudu

D. Karakter dalam Deskripsi Morfologi Berudu

Karakter yang digunakan dalam proses deskripsi morfologi berudu adalah ciri-ciri pada tubuh dan ekor dan bagian mulut berudu. Altig 2007 menjelaskan terminologi morfologi yang digunakan dalam proses deskripsi, yaitu: 1. Tubuh a. Tubuh Berudu terdiri dari tubuh dan ekor, di mana bentuk tubuh berkorelasi dengan habitat Gambar 3. Tubuh berudu pada umumnya berbentuk compressed lebih tinggi daripada lebar, dan dapat berbentuk depressed lebih lebar daripada tinggi yang biasanya dimiliki oleh jenis-jenis pemakan lumut dan hidup di aliran deras. b. Spirakel Spirakel merupakan lubang yang berfungsi mengeluarkan air dari ruang buchoparyngeal setelah dipompa masuk ke mulut melalui insang Gambar 3. Secara umum terdapat 4 konfigurasi spirakel pada berudu, yaitu di bagian tengah pada dorsal, pada bagian tengah tubuh dekat vent tube, sinistral satu pada bagian kiri tubuh, sangat umum, dan dua pada sisi kanan-kiri tubuh lateral. c. Lubang Narial Lubang narial dimiliki oleh berudu secara umum kecuali pada jenis-jenis Microhylidae Gambar 3. Posisi lubang narial dapat lebih dekat dengan mata daripada mulut, lebih dekat dengan mulut daripada mata, atau berada di tengah-tengah antara mata dan mulut. Gambar 3 Berudu tampak dorsal A dan lateral B d. Mata Posisi dan ukuran diameter mata bervariasi antar taksa. Mata berudu dapat berada pada dorsal, berada seluruhnya pada siluet dorsal, atau lateral, termasuk pada siluet dorsal, mata menghadap ke samping lateral Gambar 4A dan 4B. Gambar 4 Posisi mata berudu. A. Dorsal, B. Lateral e. Vent Tube Secara umum terdapat dua konfigurasi vent tube, yaitu medial vent Gambar 5A yang terletak pada tepi sirip ventral, dan dextral vent Gambar 5B yang terletak pada berbagai tempat pada sebelah kanan sirip ventral. Gambar 5 Posisi Vent tube pada berudu. A. Medial, B. Dextral f. Ekor Ekor berudu terdiri dari otot tengah, otot myotomic dan notochord, namun tidak memiliki tulang. Sirip dorsal dan ventral berada di sepanjang otot ekor. Sirip dorsal dapat memanjang dari bagian tubuh dekat dengan mata, memanjang dari bagian dorsal ekor dan memanjang dari bagian posterior tubuh. Lebar sirip dorsal dan ventral bervariasi dari sangat lebar hingga sangat sempit. Lebar sirip ini berhubungan dengan habitat berudu tersebut. Sirip yang lebar dimiliki oleh berudu yang hidup pada air tenang genangan, kolam, sedangkan berudu yang hidup pada aliran sedang-deras memiliki sirip yang sempit. 2. Bagian Oral Disc Pada sebagian besar taksa, oral disc berudu terdiri dari labial atas anterior dan bawah posterior yang masing-masing memiliki tonjolan gigi melintang dan papilla marjinal dan papilla sub-marjinal pada permukaannya Gambar 6. Papila marjinal pada tepi oral disc memiliki tiga tipe, yaitu lengkap di seluruh tepi oral disc, dengan gap yang lebar pada dorsal tipe paling umum, dan dengan gap yang lebar pada tepi dorsal dan ventral. Papilla bervariasi antar taksa dalam panjang, jumlah dan jumlah baris papilla marjinal. Tepi oral disc dapat berlekuk emarginate Gambar 6 atau tidak berlekuk not emarginate. Gambar 6 Contoh oral disc berudu dengan formula geligi I+1-1III. Keterangan: A-1 dan A-2 – baris geligi pertama dan kedua pada bibir atas anterior, E – lekuk lateral pada oral disc, G – gap dorsal pada papilla marjinal, LJS - Lower Jaw Sheaths; bilah rahang bawah, MP – papilla merjinal, P-1-3 – baris geligi pertama sampai ketiga pada bibir bawah posterior, SM – papilla submarjinal, TR – Tonjolan gigi pada baris geligi P2, dan UJS - Upper Jaw Sheath; bilah rahang atas. Formula geligi merupakan jumlah baris geligi yang berupa garis-garis hitam pada bibir atas dan bawah berudu. Formula geligi dinyatakan dalam simbol angka romawi, angka arab, tanda +, tanda - dan tanda . Angka romawi menunjukkan jumlah baris geligi yang utuh, sedangkan angka arab menunjukkan jumlah baris geligi yang mempunyai celah di tengah. Tanda + memisahkan jumlah baris geligi yang utuh dengan jumlah baris geligi yang memiliki celah di tengah. Tanda - menujukkan bahwa jumlah baris memiliki celah tunggal. Tanda memisahkan jumlah baris geligi pada bibir atas dan bibir bawah.

E. Kladistik