74
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Responden dengan Pernikahan Usia
Dini di Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden dengan pernikahan usia dini dengan nilai
p value
= 0,001. Nilai OR= 12,66 , maka perempuan yang memiliki pengetahuan kurang berisiko 12,66 kali melakukan pernikahan usia dini dibandingkan dengan
perempuan yang memiliki pengetahuan baik. Dengan taraf CI 3.555-45.135 maka secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara perempuan yang
pengetahun kurang dengan perempuan pengetahuan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aditya Risky Dwinanda
2015, yang menyatakan ada hubungan antara pengetahuan responden dengan pernikahan usia dini yaitu responden yang memiliki pengetahuan rendah memiliki
resiko untuk melakukan pernikahan usia dini sebesar 4 kali di bandingkan responden yang memiliki pengetahuan tinggi. Hal ini sejalan pula dengan
penelitian yang dilakukan oleh Khomsatun 2012 menyatakan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan
dan kecemasan menghadapi kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang.
Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumardi Rahardjo 2013 menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara
pengetahuan dengan pernikahan usia dini
p-value
= 0,001 dan nilai OR 3,71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden yang berpengetahuan
kurang memiliki risiko melakukan pernikahan usia 3,71 kali lebih besar di bandingkan dengan responden yang berpengetahuan baik.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dalam teori perilaku seseorang melakukan
tindakan yang berkaitan dengan kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
predisposing factor, enabling faktor dan reirforshing faktor.
Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pengetahuan seseorang sangat berpengaruh terhadap
terjadinya pernikahan usia dini. Menurut Notoadmojo 2010 menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman belajar dari pendidikan formal maupun non formal, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tindakan seseorang pada dasarnya akan dipengaruhi oleh pengetahuan. Dalam hal ini pengetahuan responden akan mempengaruhi
responden untuk memutuskan melakukan pernikahan usia dini. Semakin tinggi tingkat pengetahuan responden, maka akan semakin baik responden dalam
memutuskan untuk menikah. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar sampel kasus tingkat
pengetahuan responden dalam kategori kurang sebanyak 28 orang dan kategori sedang sebanyak 30 orang dan kategori baik sebanyak 2 orang, hal ini disebabkan
karena kebanyakan responden hanya lulus sekolah formal sampai dengan sekolah menengah pertama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
seseorang mempengaruhi pola pikir responden dalam membuat keputusan didalam hidupnya.
5.1.2 Hubungan Faktor Pendidikan Responden dengan Pernikahan Usia