Uji Validitas Instrumen Pengujian Instrumen

62 Tabel 15. Skor Pernyataan No Jawaban Skor 1 SS Sangat setuju 4 2 S Setuju 3 3 TS Tidak setuju 2 4 STS Sangat tidak setuju 1 Langkah konversi nilai skor disesuaikan dengan pola pernyataan. Pola pernyataan yang dipilih pada penelitian ini menggunakan pola genap yaitu sebanyak 4 buah yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS.Pemilihan pola genap yaitu sebanyak 4 buah, digunakan untuk mengantisipasi responden memilih pada kategori tengah, sehingga peneliti memperoleh informasi yang pasti Sukardi, 2012: 147.

3. Pengujian Instrumen

Data penelitian yang valid, akurat dan dapat dipercaya akan mudah diperoleh dengan instrumen penelitian yang sesuai. Data penelitian merupakan bentuk penggambaran dari objek yang diteliti. Oleh karena itu, benar tidaknya data penelitian sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Instrumen penelitian dikatakan sesuai, jika memenuhi syarat berupa validitas dan reliabilitas. Untuk itu instrumen yang telah dibuat perlu dilakukan pengujian ditinjau dari tingkat validitas dan reabilitasnya. Berikut ini merupakan proses pengujian instrumen:

a. Uji Validitas Instrumen

Proses pengujian validitas instrumen dilakukan dengan melakukan ujivaliditas konstrak construct validity. Dalam penelitian ini, instrumen yang dikembangkan sebagai alat untuk pengambilan data berbentuk non-test sehingga cukup memenuhi validitas konstrak. Sugiyono 2010: 350 “bahwa instrumen yang berbentuk non-test cukup memenuhi validitas konstrak construct validity ”. 63 Sugiyono 2012: 177 “salah satu metode yang digunakan untuk menguji validitas konstrak adalah meminta pertimbangan ahli Judgment Expert ”. Bedasarkan buku pedoman Tugas Akhir Skripsi yang disusun oleh UNY 2013: 11, Instrumen penelitian yang dikembangkan harus divalidasi minimal oleh 2 dua orang validator yang relevan dibidangnya. Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian ini dilakukan uji validitas konstrak instrumen penelitian dengan berkonsultasi kepada para ahli dalam bidang pendidikan, yaitu 3 tiga orang validator dari Dosen Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNY. Setelah instrumen dikatakan valid oleh para ahli, maka pada instrumen angket pengguna siswa sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen ke responden yang sejenis. Data hasil pengujian ini kemudian dilakukan uji validitas internal yaitu uji validitas butiritem. Menurut Matondang 2009: 91 “Validitas internal validitas butir termasuk kelompok validitas kriteria yang merupakan validitas yang diukur dengan besaran yang menggunakan tes sebagai suatu kesatuan keseluruhan butir sebagai kriteria untuk menentukan validitas but ir dari tes itu”. Dalam hal ini berarti instrumen akan dicari koefisien korelasi yang tinggi antara skor butir dengan skor total mencerminkan tingginya konsistensi antara hasil ukur keseluruhan tes dengan hasil ukur butir tes. Jika nantinya terdapat koefisien korelasinya rendah menurut tabel, maka butir soal yang rendah akan digugurkan dan tidak dipakai dalam penelitian. Selanjutnya untuk menguji validitas tiap butir pada instrumen pengguna, dikatakan bahwa untuk menghitung koefisien validitas internal untuk skor butir politomi digunakan korelasi product moment r dengan rumus: ∑ √∑ ∑ Matondang 2009: 92 64 dengan: ∑ ∑

b. Uji Reliabilitas Instrumen