Klasifikasi Aspirasi Karir Sifat Aspirasi Karir

17 memperhatikan kesesuaian harapan yang diinginkan dengan apa yang sedang diperoleh, harapan tersebutlah yang selanjutnya menghasilkan tingkat aspirasi pada individu. Tingkat aspirasi yang mendasar untuk pengalaman keberhasilan dan kegagalan, yang akhirnya akan membawa perubahan dalam pilihan karir yang diinginkan. Dari berbagai definisi aspirasi karir di atas, dapat disimpulkan bahwa aspirasi karir adalah motivasi diri untuk mengejar karir atau posisi tertentu yang ditunjukkan dengan niat mengejar tujuan dan sikap terhadap tujuan karir yang diinginkan guna memperoleh keberhasilan karir sesuai dengan yang diinginkan. Memaksimalkan potensi yang ada pada diri untuk hasil yang maksimal. Individu yang memiliki aspirasi karir tinggi akan mampu meningkatkan kualitas diri dan bekerja keras guna memperoleh keberhasilan karir sesuai yang diinginkan. Sebaliknya apabila individu memiliki aspirasi karir yang rendah maka individu akan memiliki perasaan tidak mampu dalam meraih tujuan ataupun cita-cita yang diinginkan, serta mengganggap perjuangan yang selama ini telah dilakukan sebagai kegagalan tanpa ada usaha lebih guna memperoleh tujuan karir yang diinginkan.

2. Klasifikasi Aspirasi Karir

Klasifikasi aspirasi karir berdasarkan penggolongan waktu dan tujuannya yang dikemukakan oleh Hurlock dalam Nailil Faridah, 2007: 23 antara lain: 18 a. Aspirasi jangka pendek, aspirasi jangka pendek adalah keinginan- keinginan yang akan segera dicapai dalam waktu yang relatif singkat. Contoh ingin menguasai ketrampilan tertentu. b. Aspirasi jangka panjang, aspirasi jangka panjang adalah keinginan- keinginan yang baru akan dicapai dalam waktu yang relatif lama karena membutuhkan proses yang lebih panjang. Contohnya seseorang memiliki harapan untuk dapat merintis usaha sendiri setelah selesai menempuh pendidikan dan bekerja mencari pengalaman selama 3 tahun. Klasifikasi aspirasi karir dibagi berdasarkan tujuan karir yang dilihat dari lamanya waktu dan tujuan yang diinginkan. Hal tersebut didasarkan bahwa individu memiliki keinginan untuk memperoleh sesuatu dalam jangka waktu yang singkat ataupun merupakan suatu keinginan yang akan diperoleh di waktu mendatang. Sehingga akan mempengaruhi usaha yang dilakukan guna meraih target yang diinginkan.

3. Sifat Aspirasi Karir

Penggolongan aspirasi menurut sifatnya yang dikemukakan oleh W.S. Winkel M.M. Sri. Hastuti 2004: 157 adalah sebagai berikut: a. Aspirasi positif Aspirasi yang ditujukan pada seseorang yang memiliki ambisi untuk memperoleh kesuksesan. Dalam hal ini aspirasi yang dimiliki oleh orang tersebut bersifat maju dan naik dimana ia akan berusaha mendapatkan lebih dan naik ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi. 19 b. Aspirasi negatif Aspirasi yang di tujukan pada seseorang yang berusaha menghindari kegagalan dengan bertahan pada apa yang ia miliki dan jenjang dimana ia berada, tanpa berusaha mendapatkan lebih lagi. Kesuksesannya adalah mempertahankan apa yang sudah ada. c. Aspirasi realistis Aspirasi yang pencapaian keberhasilannya masih sangat mungkin atau dengan kata lain, tingkat keberhasilannya tinggi. Kemungkinan yang besar itu didapatkan dari adanya pertimbangan-pertimbangan yang disesuaikan dengan kemampuan dan ketekunan seseorang untuk mencapai suatu prestasi sehingga kemungkinan aspirasi bisa tercapai semakin tinggi. d. Aspirasi fantasi Aspirasi yang tingkat keberhasilannya rendah dan masih perlu di ragukan. Disebabkan oleh kurangnya pertimbangan saat menetapkan suatu tujuan, sehingga terjadi ketimpangan antara keinginan, serta kemampuan diri dan kemauan seseorang yang akan melakukan hal tersebut. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa setiap individu memiliki sifat aspirasi karir yang berbeda-beda, hal tersebut dapat disebabkan karena berbagai faktor. Individu yang memiliki aspirasi karir akan mengarahkan diri sesuai dengan sifat aspirasi karir yang ada. Tentunya dari masing-masing sifat aspirasi memiliki 20 kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penggolongan ini dimaksudkan agar individu mampu memahami tentang karakteristik diri, serta mencari solusi dalam pilihan karir.

4. Aspek-Aspek Aspirasi

Dokumen yang terkait

APLIKASI WIRAUSAHA DITINJAU DARI PERENCANAAN KARIR DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI Aplikasi Wirausaha Ditinjau Dari Perencanaan Karir Dan Kreativitas Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universita

0 1 17

PENDAHULUAN Aplikasi Wirausaha Ditinjau Dari Perencanaan Karir Dan Kreativitas Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2012.

0 2 7

APLIKASI WIRAUSAHA DITINJAU DARI PERENCANAAN KARIR DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI Aplikasi Wirausaha Ditinjau Dari Perencanaan Karir Dan Kreativitas Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universita

0 3 12

RESILIENSI MAHASISWA TUNANETRA(STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA TUNANETRA TIDAK DARI LAHIR DI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA).

3 6 285

PENENTU PEMILIHAN PASANGAN HIDUP PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 3 214

PERBEDAAN TINGKAT KECERDASAN ADVERSITY MAHASISWA BIDIKMISI DAN NON BIDIKMISI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 1 146

RESILIENSI MAHASISWA BIDIKMISI : STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA BIDIKMISI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 9 310

TINGKAT KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

3 21 115

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI ANGKATAN 2011 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 130

WELLNESS DITINJAU DARI RELIGIUSITAS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 3 305