22
mengenai posisi devisa netto menurut jenis mata uang serta aktivitas- aktivitas lain seperti kegiatan wali amanat, penitipan harta dan
penyaluran kredit pengelolaan.
2.3. Pengertian Kesehatan Bank
Pentingnya kesehatan bagi suatu bank didasarkan pada pertimbangan bidang usaha bank yang merupakan lembaga kepercayaan masyarakat
dimana kegiatan utama sebagai penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat.
Adapun pengertian bank sehat adalah bank yang dapat melaksanakan segala aktivitas dengan lancar sesuai yang ditetapkan direksi serta ketentuan
lain yang berlaku disertai pencapaian laba yang tinggi sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia Dendawijaya:2005.
Tingkat kesehatan bank yang sehat, cukup sehat atau kurang sehat akan diturunkan menjadi tidak sehat apabila terdapat hal seperti berikut ini:
a. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan
dalam bank yang bersangkutan. b.
Campur tangan pihak-pihak di luar bank dalam kepengurusan manajemen bank, termasuk di dalamnya kerja sama yang tidak wajar
sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri sendiri. c.
Window dressing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan sehingga
mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank. d.
Praktik bank dalam bank atau melakukan usaha bank di luar pembukuan bank.
23
e. Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian sementara atau
pengunduran diri dari keikutsertaan dalam kliring. Dandawijaya :150
2.4. Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank
Berdasarkan SK. DIR. BI. No. 3011KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, tingkat
kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan deduktif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu
bank. Penialaian tersebut dilakuakn terhadap faktor permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas.
Pelaksanaan penialaian tingkat kesehatan bank terhadap faktor-faktor tersebut diatas pada tahap pertama dilakukan dengan mengkualifikasikan
komponen-komponen yang termasuk dalam masing-masing faktor. Atas dasr kualifikasi komponen-komponen tersebut dilakukan penilaian lebih
lanjut dengan memperhatikan informasi dan aspek-aspek lain seperti perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulakan kesulitan dalam
bank yang bersangkutan, campur tangan pihak luar bank dalam manajmen bank termasuk di dalamnya kerja sama tidak wajar, praktek bank dalam
bank dan kesulitan keuangan yang secara materiil berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan masing-masing faktor. Kuantitas penilaian
kesehatan bank dilakukan dengan sistem kredit reward system dengan pemberian kredit sampai dengan 100 bagi masing- masing faktor dan
komponennya.
24
Tabel 1. Bobot Penilaian Faktor dan Kmponen dalam Rangka Kuantifikasi Penilaian Kesehatan Bank
No. Aspek yang dinilai
Bobot penilaian 1. Permodalan
25 2.
Kualitas Aktiva Produktif 30
3. Manajemen 25
4. Rentabilitas 10
5. Likuiditas 10
Sumber: SK. DIR. BI. No. 3011KepDir tanggal 30 April 1997 Berikut standar bank sehat berdasarkan jumlah niali kredit:
Tabel 2. Predikat Tingkat Kesehatan SKOR PREDIKAT
81-100 SEHAT 66-81 CUKUP
SEHAT 51-66 KURANG
SEHAT 0-51 TIDAK
SEHAT Sumber: SK. DIR. BI. No. 3011KepDir tanggal 30 April 1997
2.5. Rasio Keuangan 2.5.1. Pengertian Rasio Keuangan