13
yang bergerak sebagai media perantara keuangan financial Intermediary antara debitur dan kreditur dana.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan kata lain bank adalah
suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
2.1.2. Jenis dan Usaha Bank
Sebelum diberlakukan UU No. 7 Th 1992, bank dapat digolongkan dalam berbagai jenis kegiatan usahanya, seperti bank tabungan, bank
pembangunan, dan bank ekspor impor. Setelah UU tersebut berlaku, jenis bank yang diakui secara resmi hanya terdiri dari 2 dua jenis
Susilo, S. 2000: 449 yaitu:
1 Bank Umum
Bank umum menurut UU No. 10 Th 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan usaha yang
dapat dilakukan oleh bank umum secara lengkap adalah: 1
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan
danatau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
14
2 Memberikan kredit.
3 Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4 Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: a.
Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan
dalam perdagangan surat-surat dimaksud; b.
Surat pengakuan hutang daan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud; c.
Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; d.
Sertifikat Bank Indonesia; e.
Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1satu tahun; f.
Obligasi; g.
Instrument surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun.
5 Memindahkan uang bank untuk kepentingan sendiri maupun
untuk kepentingan nasabah. 6
Menempatkan dana, meminjam dana dari dan atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau arena lainnya.
15
7 Menerima pembayaran atas tagihan surat berharga dan
melakukan perhitungaan dengan atau antar pihak ketiga. 8
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
9 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak. 10
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa
efek. 11
Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam bentuk hal debitur tidak memenuhi
kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
12 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan
kegiatan wali amanat. 13
Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil.
14 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank
sepanjang tidak bertentangan dengan UU ini dan peraturan perundangan yang berlaku.
15 Selain dapat melakukan kegiatan tersebut diatas bank umum juga
dapat pula berusaha dibidang: a.
Kegiatan dalam valas.
16
b. Kegiatan penyertaan modal pada bank antara perusahaan
lain dibidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring.
c. Kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi
akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh BI, dan d.
Dana pensiun, dan pengurusan dana pensiun. e.
Disamping kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh bank umum diatas, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang
meerupakan larangan bagi bank umum tersebut sebagai berikut:
1. Melakukan penyertaan modal kecuali pada bank atau
perusahaan lain dibidang keuangan serta kecuali penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
mengatasi kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.
2. Melakukan usaha perasuransian.
2 Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat oleh UU RI No. 10 th 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
17
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh BPR secara lengkap adalah:
1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2 Memberikan kredit
3 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan
prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
4 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
SBI, deposito berjangka danatau tabungan pada bank lain. 5
Disamping kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh BPR diatas, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang merupakan
larangan bagi BPR sebagai berikut: a.
Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valas.
c. Melakukaan penyertaan modal.
d. Melakukan usaha perasuransian
e. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana
dimaksud diatas. Berdasarkan kegiatan usaha dan larangan-larangan diatas,
maka secara umum BPR mempunyai kegiatan usaha yang lebih
18
terbatas dibandingkan bank umum. Bank umum dapat menghimpun dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat berupa
giro, tabungan, dan deposito, sedangkan BPR tidak boleh menghimpun dana dalam bentuk giro dan juga tidak boleh ikut
serta dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum dapat melakukan kegiatan usaha dalam valas, sedangkan BPR tidak boleh. Bank
umum dapat melakukan penyertaan modal pada lembaga keuangan danatau mengatasi kredit macet, sedangkan BPR sama sekali tidak
boleh melakukan penyertaan modal. Dalam hal melakukan usaha perasuransian, BPR dan bank umum sama-sama tidak
diperbolehkan.
2.1.3. Fungsi Bank Dengan demikian fungsi bank mencakup tiga hal pokok