Akuntansi Piutang Tak Tertagih

Kerugian Piutang XXX Cadangan Kerugian Piutang XXX Keduanya sebesar selisih antara saldo awal cadangan dengan hasil perhitungan estimasi. c Apabila Cadangan Kerugian Piutang memiliki saldo kredit besarnya lebih dari hasil perhitungan estimasi, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Cadangan Kerugian Piutang XXX Kerugian Piutang XXX Keduanya sebesar selisih antara saldo awal Cadangan Kerugian Piutang dengan hasil perhitungan estimasi. d Apabila Cadangan Kerugian Piutang memiliki saldo debet, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut: Kerugian Piutang XXX Cadangan Kerugian Piutang XXX Keduanya sebesar hasil perhitungan estimasi ditambah saldo debet tersebut. Dasar dari metode saldo piutang usaha akan menghasilkan penaksiran yang lebih baik tentang nilai tunai piutang usaha yang dapat direalisasi. Dalam metode ini akan lebih ditekankan pada penyajian piutang usaha di Neraca.

4. Akuntansi Piutang Tak Tertagih

Piutang usaha merupakan aktiva lancar yang diharapkan akan dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal. Akan tetapi karena satu atau beberapa hal tertentu, piutang usaha tidak mungkin dapat ditagih. Untuk itu perlu dibuat pencatatan untuk membebankan kerugian akibat piutang yang tak dapat ditagih tersebut. Ada dua metode untuk membebankan kerugian piutang, yaitu: a. Metode penghapusan langsung Apabila perusahaan menggunakan metode penghapusan langsung, maka jumlah kerugian piutang tidak perlu ditaksir dan dalam pembukuan tidak digunakan rekening Cadangan Kerugian Piutang. Metode penghapusan langsung terjadi jika piutang dari debitur benar- benar dinyatakan tidak tertagih dan dihapuskan. Ketaktertagihan piutang usaha bisa disebabkan karena debitur mengalami kepailitan, kematian, kegagalan untuk memaksakan penagihan secara hukum atau adanya halangan penagihan akibat keterbatasan daya upaya. Ayat jurnal yang dibuat dengan metode penghapusan langsung adalah : Kerugian Piutang XXX Piutang Usaha XXX Dalam metode ini tidak mencoba membebankan adanya kerugian piutang yang timbul dari penjualan kredit sebagai biaya dalam periode dimana penjualan itu terjadi. Dengan demikian jelas akan berakibat kurang adanya ketelitian di dalam proses penentuan laba rugi periodik dan piutang dagang yang disajikan di neraca tidak menggambarkan sebesar nilai realisasinya. Hal ini dikarenakan pada metode ini tidak dibentuk Cadangan Kerugian Piutang sebagai rekening penilaiannya dalam piutang dagang. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapus dengan menggunakan metode penghapusan langsung diatur sebagai berikut. 1 Jika kepastian bahwa piutang yang telah dihapuskan akan diterima pembayarannya, terjadi dalam tahun buku yang sama dengan penghapusanya, maka rekening yang dikredit adalah Kerugian Piutang. Jurnal untuk mencatat apabila debitur menyatakan akan membayar adalah : Piutang Usaha XXX Kerugian Piutang XXX Jurnal untuk mencatat pada saat diterima pembayaran dari debitur adalah : Kas XXX Piutang Usaha XXX 2 Jika kepastian bahwa piutang yang telah dihapuskan akan diterima pembayarannya terjadi dalam periode tahun buku berikutnya sejak piutang itu dihapuskan, maka diberlakukan sebagai Pendapatan Lain-lain. Jurnal untuk mencatat apabila debitur menyatakan akan membayar adalah : Piutang Usaha XXX Pendapatan Lain-lain XXX Jurnal untuk mencatat pada saat diterima pembayaran dari debitur adalah : Kas XXX Piutang Usaha XXX b. Metode Cadangan Dalam metode ini, setiap akhir periode akan dibuat estimasi mengenai besarnya piutang yang tidak dapat tagih. Apabila dalam suatu periode telah ditemukan bukti yang kuat mengenai ketaktertagihan sebagian atau seluruh piutang, maka piutang tersebut harus dihapuskan. Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian, pencatatannya tidak dibebankan pada kerugian piutang melainkan ke rekening Cadangan Kerugian Piutang. Hal ini disebabkan karena kerugian piutangnya sudah diatur pada periode sebelumnya. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode ini adalah : 1 Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan ditandingkan matched dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan. 2 Jumlah piutang yang ditaksir tidak dapat ditagih dicatat dengan jurnal : Kerugian Piutang XXX Cadangan Kerugian Piutang XXX 3 Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dapat dihapus dengan jurnal sebagai berikut : Cadangan Kerugian Piutang XXX Piutang Usaha XXX Metode ini merupakan metode yang disyaratkan dalam Prinsip Akuntansi Berterima Umum karena melaporkan piutang pada nilai bersih yang dapat direalisasikan. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapus dengan menggunakan metode cadangan dapat dicatat dalam jurnal sebagai berikut : Piutang Usaha XXX Cadangan Kerugian Piutang XXX Untuk mencatat apabila debitur menyatakan akan membayar Kas XXX Piutang Usaha XXX Untuk mencatat pada saat diterima pembayaran dari debitur Kerugian piutang dilaporkan dalam Laporan LabaRugi sebagai biaya operasi biasanya dikelompokkan sebagai biaya penjualan. Sedangkan Cadangan Kerugian Piutang akan dilaporkan sebagai pengurang atas piutang usaha, sehingga piutang akan dilaporkan pada jumlah yang dapat direalisasi.

5. Penilaian dan Pelaporan Piutang Usaha