17
dahulu tentang teori apa yang akan digunakan. Teori yang relevan dengan masalah yang dipilih oleh penulis adalah teori Pertukaran dan teori Subsistensi.
1. Teori Pertukaran
Teori pertukaran berasal dari paham perilaku yang dikenal secara sosiologis dalam perilaku, khususnya pertukaran. Sosiologi aliran ini
memusatkan perhatiannya pada hubungan tindakan aktor pada lingkungannya dan reaksinya pada tindakan aktor lainnya. Jika reaksi
muncul atas tindakan aktor berupa ganjaran, maka tindakan-tindakan yang sama akan dilakukan pada situasi yang sama. Tetapi jika reaksi yang
muncul atas tindakan aktor itu berupa hukuman atau hal yang menyakitkan, maka kemungkinan lebih kecil bagi munculnya kembali tindakan tersebut di
masa yang akan datang Salim, 2003: 79. Pekerja anak yang bekerja pada industri batik dalam penelitian ini
melakukan sebuah hubungan tindakan dengan lingkungan kerjanya yaitu dengan pengusaha. Setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentunya
akan menghasilkan sebuah reaksi untuk orang lain yang menjadi lawannya. Begitu juga halnya dengan tindakan yang dilakukan oleh pekerja anak akan
menghasilkan reaksi untuk pengusaha. Apabila anak dalam bekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sehingga menghasilkan sesuatu
yang baik pula, maka pengusaha akan merasa senang. Wujud kesenangan dari pengusaha yaitu dengan memberikan upah dan kepercayaan kepada
anak untuk tetap melanjutkan pekerjaannya. Dengan upah dan kepercayaan dari pengusaha membuat anak untuk ke depannya berusaha agar dapat
18
menyelesaikan pekerjaannya lebih baik lagi. Apabila anak dalam bekerja tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik maka akan memukul
anak tersebut, sehingga membuat anak untuk ke depannya tidak melanjutkan pekerjaan lagi.
Menurut Peter M. Blau dalam Salim, 2003: 80 teori pertukaran memiliki asumsi dasar yang kuat, yaitu:
1 Orang bersedia melakukan pertukaran sosial karena dalam persepsi orang
masing-masing akan adanya kemungkinan untuk mendapatkan penghargaan.
2 Setiap aktor yang melakukan pertukaran mengasumsikan perspektif aktor
lawannya, dalam bentuk persepsi kebutuhan yang lain. 3
Penghargaan dapat berbentuk uang, dukungan sosial, penghormatan, dan kerelaan.
2. Teori Subsistensi