Validitas Data METODE PENELITIAN

28 Dokumentasi ini dipergunakan untuk memperoleh data dengan cara mengambil, atau mengutip dokumentasi atau catatan yang sudah ada berupa data monografi Kelurahan Buaran yang disimmpan oleh Kepala Kelurahan Buaran dan digunakan untuk membantu mengumpulkan data agar penulis dapat menggunakan sebagai bahan untuk membantu menganalisis gambaran umum lokasi penelitian. Dokumentasi data yang lain berupa dokumen foto. Penggunaan foto sebagai pelengkap data-data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan sumber tertulis lainya dan dimaksudkan untuk mengabadikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan yang terkait dengan penelitian. Foto tersebut didapatkan dari foto pribadi dan foto yang dimiliki oleh Kelurahan Buaran. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Foto yang digunakan dalam penelitian ini yakni foto tempat industri batik, foto pada saat anak bekerja pada industri batik, dan foto hasil industri batik..

G. Validitas Data

Validitas dan keabsahan sangat mendukung dan menentukan hasil akhir suatu penelitian. Oleh sebab itu, diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahannya data dengan cara membandingkan data dengan sumber yang lain. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 29 Dalam penelitian ini teknik triangulasi dilakukan dengan: 1. Membandingkan apa yang dikatakan informan mengenai pemanfaatan tenaga kerja anak pada industri batik di Kelurahan Buaran Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. 2. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara Hasil wawancara yang sudah peneliti kumpulkan dari informan kemudian dibandingkan dengan pengamatan kegiatan mengenai pemanfaatan tenaga kerja anak pada industri batik di Kelurahan Buaran Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Sehingga peneliti mudah menyimpulkan data yang valid dan relevan dengan tema penelitian ini. Contoh bahwa hasil wawancara relevan dengan hasil pengamatan yaitu ketika peneliti melakukan wawancara tentang pemanfaatan tenaga kerja anak pada industri batik sesuai dengan hasil pengamatan ketika peneliti terjun langsung ke industri batik memang pekerja anak melakukan hal-hal yang informan sebutkan pada waktu wawancara tersebut diantaranya menjahit, mengobras, pasang kancing, merapikan benang, dan lain sebagainya. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya seorang pribadi. Cara ini penulis lakukan dengan membandingkan pernyataan subyek dengan informan lain yaitu orang tua pekerja anak, pengusaha industri batik, dan aparat pemerintahan Kelurahan Buaran. Cara ini dilakukan untuk menjamin kevalidan data yang penulis peroleh yang masih diragukan 30 kebenarannya. Dengan ini peneliti dapat mengetahui kebenaran pernyataan dari subyek penelitian dari informan kunci dan informan pendukung lainnya yang berkaitan dengan pernyataan peneliti. Misalnya ketika peneliti melakukan wawancara dengan salah satu informan yang menyatakan bahwa hampir 40 dari masyarakat Kelurahan Buaran bekerja di bidang industri khususnya industri batik sebagai tempat mata pencaharian mereka. Untuk mengkroscek kebenaran data tersebut peneliti menanyakan langsung kepada Bambang Basuki selaku Kepala Kelurahan Buaran yang kemudian menyatakan industri batik sebagai tempat mata pencaharian masyarakat Kelurahan Buaran. 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Teknik ini membantu peneliti untuk memilah data mana yang relevan dengan tema, sehingga memudahkan peneliti dalam memasukkan data yang benar-benar valid untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penelitian ini.

H. Metode Analisis Data