Lingkungan kerja menurut Nitiseminto 2002 adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Sebuah perusahaan atau organisasi bisnis yang beroperasi di sebuah lingkungan tidak dapat menafikan bahwa, selain kegiatan
bisnis yang dikelolanya, mereka tersebut juga terlibat di lingkungan seputar organisasi, oleh karena itu sebuah perusahaan perlu memahami lingkungan apa saja
yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu
bersih, rapi dan masing-masing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktivitas yang
tinggi di perusahaan. Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan melingkupi kerja karyawan. Kondisi ini lebih banyak tergantung
pimpinan, sehingga suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pimpinan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah sesuatu yang berada diluar perusahaan yang terkait dengan operasional perusahaan
dan sebagai sikap, nilai, norma dan perasaan yang lazim dimiliki oleh karyawan sehubungan dengan organisasi mereka
2. Pentingnya Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja mempunyai pengaruh penting terhadap kinerja karyawan, di dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan penuh
tanggung jawab dan pada akhirnya dapat memperoleh hasil yang maksimal. Lingkungan kerja yang baik serat dukungan dari karyawan tertentu akan dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan, namun bila lingkungan kerja kurang mendukung, tingkat kesalahaan yang dilakukan oleh karyawan akan tinggi.
Lingkungan kerja yang baik serta dukungan yang baik serta dukungan dari karyawan tertentu akan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, namun bila lingkungan
kerja kurang mendukung, tingkat kesalahaan yang dilakukan oleh karyawan akan tinggi. Besarnya pengaruh lingkungan terhadap setiap perusahaan tetentu akan
berbeda-beda, tetapi perusahaan yang akan berkembang dengan baik pada umumnya adalah perusahaan yang melakukan inovasi tiada henti, misalnya yang dilakukan oleh
sejumlah perusahaan di Indonesia yaitu AKMD, Aqua dan pabrik rokok Jarum. Lingkungan dimana perusahaan beroperasi akan terus mengalami perubahan,
dalam setiap perubahan akan menimbulkan pemikiran yang berbeda-beda sehingga memberikan peluang bagi perusahaan untuk memperoleh beranekaragam masukan
dari kondisi lingkungan yang tidak menentu. Karena ada diferensiasi itu, diperlukan upaya integrasi yang lebih besar. Perusahaan harus secara terus menerus memberi
kontribusi atas setiap perubahan yang terjadi apabila tidak ingin mengalami kegagalan.
Menurut Musselman dan John mengatakan bahwa kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, ini tampak dalam sikap
positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dan di
lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang mendukung dapat menciptakan semangat kerja antara karyawan dan perusahaan sehingga setiap pekerjaan yang dibebankan
dapat dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Salah satu penelitian yang lebih memberikan harapan mengenai dimensi
lingkungan kerja telah dilakukan oleh harapan mengenai dimensi lingkungan kerja telah dilakukan oleh Compbell dan rekan-rekannya, dalam usaha mereka
mengembangkan ukuran yang lebih independent dari dimensi lingkungan kerja. Untuk menjelaskan pentingnya pemahaman tentang lingkungan pekerjaan maka
dalam menyusun stategi untuk menyiasati lingkungan persaingan haruslah tepat, Bambang Hariadi salah satu orang yang menganalisis tentang ligkungan pekerjaan
mengatakan bahwa hasil analisis ini dapat menyimpulkan akan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, prospek usaha yang panjang serta dapat dilanjutkan
dengan strategi apa yang terbaik dalam menghadapi lingkungan usaha tersebut. Analisis dalam lingkungan tersebut akan menentukan bagaimanaa arah dan
tujuan strategi yang disusun perusahaan dalam mencakup berbagai peluang yang tersembunyi dalam lingkungan yang dihadapi. Realita tersebut mencakup informasi
penting tentang lingkungan spesifik pekerjaan task environment serta lingkungan sosial dan budaya.
Para peneliti mengidentifikasikan sepuluh dimensi lingkungan kerja pada tingkatan perusahaan secara keseluruhan, dimensi-dimensi tersebut antara lain:
1. Struktur Tugas
Tingkatan perincian metode yang dipakai untuk melaksanakan tugas oleh perusahaan.
2. Hubungan Imbalan-Hukum
Tingkatan batasan pemberian imbalan tambahan seperti promosi dan kenaikan gaji didasarkan pada prestasi dan jasa bukan dari pertimbangan lain seperti senioritas
dan favoritisme. 3.
Sentralisasi keputusan Batas kemampuan penting dipusatkan pada manajemen atas.
4. Tekanan pada Prestasi
Keinginan pada pihak karyawan perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan memberikan sumbangannya bagi sasaran karya perusahaan.
5. Tekanan pada Latihan dan Pengembangan
Tingkat batas organisasi berusaha meningkatkan prestasi individu melalui kegiatan pengembangan dan latihan yang tepat.
6. Keamanan versus Resiko
Tingkat batas tekanan dalam perusahaan menimbulkan perasaan kurang aman dan kecemasan pada para anggotanya.
7. Keterbukaan versus Ketertutupan
Batas orang lebih suka berusaha menutupi kesalahan dan menampilkan diri secara lebih baik dari pada berkomunikasi secara bebas dan bekerjasama.
8. Status dan Semangat
Perasaan bahwa lingkungan perusahaan merupakan tempat yang baik.
9. Pengakuan dan Umpan Balik
Seorang individu mengetahui apa pendapat dari atasannya mengenai pekerjaannya serta tingkat dukungan mereka atas dirinya.
Pada Kantor Direksi Paya Pinang Group struktur tugas sudah ada dan yang membuat keputusan untuk masalah struktur tugas adalah bagian personalia.
Penggajian dilihat dari kedudukan atau jabatan yang dimiliki pegawai di Kantor Direksi Paya Pinang Group. Keputusan diambil dari pendapat-pendapat seluruh
pegawai tetapi kesimpulan akhir merupakan direksi. Tekanan terhadap pekerjaan yang dilakukan tidak ada tekanan. Setiap pegawai harus mengikutin pelatihan dan
apabila tidak mengikuti maka akan diberi sanksi. Status pegawai yang memiliki pekerjaan yang baik akan diberi penilaian oleh direksi sehingga meningkatkan
semangat pegawai dalam bekerja maka pimpinan memberikan reward dan memberikan pengakuan bagi pegawai yang memiliki pekerjaan yang baik.
Kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan diperlukan dan memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja lebih
dipengaruhi oleh faktor perhatian khusus yang diberikan oleh manajemen kepada karyawan. Kondisi fisik yang menyenangkan berperan dalam pemeliharaan kesehatan
dan keselamatan kerja dan mencegah terjadinya kejenuhan dan keborosan.
Kondisi fisik yang dimaksud antara lain: a.
Ventilasi yang baik memungkinkan masuknya udara segar ketempat pekerjaan. b.
Penerangan cukup sebagai pencegah kecelakaan, c.
Tata ruang yang rapi dan perabot yang rapi yang menimbulkan rasa estetika yang tinggi.
d. Lingkungan kerja yang bersih menjadikan rasa tenang berada dalam perusahaan
untuk waktu lama. e.
Lingkungan yang bebas dari polusi udara. Kesemua itu sangatlah penting untuk mendapatkan perhatian karena para
karyawan dan anggota organisasi lainnya menggunakan paling sedikit sepertiga waktunya dihabiskan ditempat kerjanya.
Sesungguhnya merupakan tugas perusahaan untuk memanajemen dan mengambil langkah dalam menjamin keselamatan para karyawan karena apabila
salah satu karyawan terserang penyakit atau mengalami kecelakaan di tempat pekerjaannya akan berakibat produktivitas perusahaan menurun dan dapat
menyebabkan turunnya tingkatan kepuasan karyawan. Pada Kantor Direksi Paya Pinang Group terlihat ventilasi yang kurang baik
karena banyaknya tumpukan kertas pada lantai di masing-masing posisi duduk pegawai sehingga terkesan tidak rapi. Penerangan cukup baik pada seluruh ruangan
dan tata ruang kurang baik karena ada beberapa peralatan yang kurang lengkap sehingga ruangan tidak dapat tertata dengan baik. Kebersihan lingkungan kerja cukup
bersih karena kebersihan dilakukan oleh office boy yang memberikandan para pegawai membuang sampah pada tempatnya. Polusi udara kurang baik karena
banyaknya tumpukan berkas yang menyebabkan debu karena berkas yang bertumpukan tersebut.
3. Lingkungan Tempat Kerja