Penerbitan Surat Paksa Tata Cara Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

a. Dari segi isinya 1. Berkepala kata-kata “Atas Nama Keadilan” yang dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 pasal 4 sesuai dengan bunyinya menjadi “Demi Keadilan berdasarkaan Ketuhanan Yang Maha Esa”. 2. Nama Wajib pajak penanggung pajak,keterangan cukup tentang alasan yang menjadi dasar penagihan, perintah membayar. 3. Dikeluarkan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang ynag ditunjuki oleh Menteri Keuangan Kepala daerah. b. Dari segi Karakteristiknya 1. Mempunyai Kekuatan hukum yang sama dengan grosse putusan hakim dalam perkara perdata yang tidak dapat diminta banding lagi pada hakim atasan. 2. Mempunyai kekuatan hukum yang pasti. 3. Mempunyai fungsi ganda yaitu menagih pajak dan menagih bukan pajak biaya-biaya penagihan. 4. Dapat dilanjutkan dengan tindakan penyitaan atau penyanderaan pencegahan.

H. Penerbitan Surat Paksa

Menurut Pasal 8 UU no 19 tahun 2000 dinyatakan bahwa surat paksa diterbitkan apabila: Universitas Sumatera Utara a. Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan jatuh tempo pembayaran dan kepadanya telah di terbitkan Surat Teguran atau surat peringatan yang sejenis. b. Terhadap Penanggung Pajak telah di laksanakan Peanagihan pajak seketika dan sekaligus. c. Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagimana tercantum dalam keputusan angsuran atau penundaan pembayaran pajak. Dalam hal-hal tertentu misalnya karena penanggung pajak mengalami kesulitan likuidasi kepada penanggung pajak atas dasar permohonnya dapat diberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak melalui keputusan penjabat. Oleh karena itu keputusan di maksud mengikat kedua belah pihak. Dengan demikian, apabila penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak, maka Surat pajak dapat diterbitkan langsung tanpa Surat Teguran, Surat Peringatan, atau Surat lainnya yang sejenis. Surat Paksa sekurang-kurangnya meliputi: 1 Nama Wajib Pajak, atau Penanggung Pajak 2 Dasar Pengihan 3 Besarnya utang pajak 4 Perintah untuk membayar. Universitas Sumatera Utara

I. Tata Cara Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 561KMK.042000 Tentang Tata cara Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Pelaksanaan Surat Paksa. a. Surat diberitahukan oleh Juru Sita Pajak dengan pernyataan dan penyerahaan salinan surat paksa kepada penanggung pajak. b. Pemberitahuan Surat Paksa Sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dituangkan dalam Berita Acara sekurang-kuragnya memuat hari dan tanggal pemberituan surat paksa,nama Juru sita pajak, nama yang menerima,dan tempat pemberitahuan surat paksa. Surat Paksa terhadap orang pribadi diberitahukan oleh Juru sita Pajak kepada : a. Penanggung pajak ditempat, tempat usaha atau tempat lain yang memungkinkan. b. Orang dewasa yang bertempat tinggal bersama ataupun yang bekerja ditempat usaha penanggung pajak , apabila penanggung pajak yang bersangkutan idak ditemukan. c. Salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat, yang menggurus harta penagihan, apabila wajib pajak telah meninggal dunia dan harta waris belum di bagikan. d. Para ahi waris,apabila wajib pajak meninggal dunia dan harta warisan telah dibagi Surat Paksa terhadap Badan diberitahukan oleh Juru sira pajak kepada : Universitas Sumatera Utara a. Pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penaggung jawab, pemilik modal baik ditempat kedudukan badan yang bersangkutan, ditempat tinggal mereka maupun ditempat lainnya yang memungkinkan atau b. Pegawai tetap ditempat kedudukan atau tempat usaha badan yang bersangkutan apabila Jurusita pajak tidak dapat menjumpai salah seorang sebagimana dalam huruf a.

J. Pelaksanaan Penagihan