commit to user 34
F lowchart
merupakan representasi dari sistem pemrosesan dan aliran transaksi organisasi yang memuat sistem dan prosedur
pemrosesan transaksi. Kategori utama dari flowchart adalah : a.
Dokumen. b.
Program. c.
Proses. d.
Sistem.
F lowchart
memberikan informasi mengenai: a.
Dari “mana” input diterima dan dari “siapa”. b.
Output diolah dalam bentuk form tertentu. c.
Langkah - langkah dan lanjutan dari proses transaksi. d.
Data dan materi akuntansi yang terlibat dan terkena dampaknya. e.
Prosedur akuntansi dan pengendalian organisasi yang terlibat.
2.18. Model Penelitian Untuk Sistem Akuntansi Umum Lihat Lampiran
2.7.
2.19. Unsur – unsur dalam Siklus Akuntansi Umum
1. Transaksi
a. Pembelian.
b. Penerimaan Kas.
commit to user 35
c. Pengeluaran Kas.
d. Penjualan.
e. Memorial Non Tunai.
2. Jurnal
a. Jurnal Pembelian.
b. Jurnal Penjualan.
c. Jurnal Penerimaan Kas.
d. Jurnal Pengeluaran Kas.
Dalam melakukan
jurnal terebih
dahulu dilakukan
pengelompokan transaksi berdasarkan bagan perkiraan
chart of a ccount.
Bagan Perkiraan adalah daftar yang memuat nomor – nomor
rekening yang menjadi dasar pengelompokan. 3.
Buku Besar. 4.
Buku Besar Pembantu. 5.
Neraca Saldo Neraca Percobaan. 6.
Jurnal Penyesuaian. 7.
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. 8.
Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi.
commit to user 36
2.20. Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Perusahaan pengolahan manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah bahan baku menjadi barang jadi.
Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan : Persediaan Bahan Baku.
Persediaan Barang Dalam Proses. Persediaan Barang Jadi.
2.20.1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian
Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi- Laba. Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan
Manufaktur: Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian 31 Desember 2005
Aktiva Lancar: Passiva:
Kas Rp 1.200 Utang Dagang Rp 20.000
Piutang bersih 4.000
P ersediaa n:
Modal Rp 20.800
Ba rang Ja di
Rp 15.000 Laba Rp 8.000
Ba rang Da la m Proses
18.000
Ba han Ba ku
9.000
42.000
Sewa Dibayar di Muka 1.600
48.800 48.800
Tabel 2.1. Neraca Perusahaan Manufaktur
commit to user 37
Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Laba Rugi antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Manufaktur Laporan Laba Rugi sebagian
Periode Tahun 2005 Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Jadi 1 Januari …………………. Rp 12.000
+ Harga Pokok Produksi lihat skedul …………… 688.000
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………. Rp 700.000
- Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….
15.000 Harga Pokok Penjualan
Rp 685.000
Tabel 2.2. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok
Jadi Awal Produksi
Jadi Akhir Penjualan
Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba
hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam
Skedul Harga P okok P roduksi.
Contoh Skedul Harga Pokok Produksi
merupa ka n la mpira n La poran Rugi-La ba di ata s
:
commit to user 38
Skedul Harga Pokok Produksi Tahun 2005
Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari
…………………..
Rp 10.000
Ditambah:
Ba han Ba ku
: Persediaan 1 Januari ………………..
Rp 5.000 Ditambah: Pembelian ……………….
100.000 Tersedia Dipakai …………..………...
105.000 Dikurangi : Persediaan 31 Desember
9.000 Bahan Baku Dipakai ………………………………..
Rp
96.000 Bia ya Tena ga Kerja Langsung
…………………….….
200.000 Bia ya Overhea d P a brik
: Tenaga Kerja Tidak Langsung ..……
Rp 50.000 Listrik dan Air …………………………
140.000 Bahan Habis Pakai Pabrik ………….
30.000 Penyusutan Gedung Pabrik ………...
120.000 Penyusutan Mesin …………………...
60.000 Total Biaya Overhead Pabrik ………………………
400.000
Total Biaya Produksi tahun ini
……………………………………
696.000
Total Biaya Barang Dalam Proses ………………………………… 706.000
Dikurangi:
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember
……………..
18.000
Harga Pokok Produksi ………………………………………………
688.000
Tabel 2.3. Skedul Harga Pokok Produksi
commit to user 39
2.20.2. Harga Pokok Produksi
Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi
Cost of Goods Ma nufa ctured
merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai
menjadi barang jadi. Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
Biaya Bahan Baku. Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Biaya Overhead Pabrik. -
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan harga pokok seluruh substansi materi pokok yang terdapat pada barang jadi.
Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.
Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.
-
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan
kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.
commit to user 40
Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi,
Bia ya
Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.
-
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik:
Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya
sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:
Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal
maupun akhir periode.
commit to user 41
Transa ksi pembelia n Ba ha n ba ku
tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian
Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut
:
Mei 17
Pembelian Bahan Baku Kas Utang Dagang
Rp 100.000 Rp 100.000
Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di
awal maupun akhir periode. Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk
mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode. Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan
jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang. Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama
dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.
commit to user 42
Contoh Neraca Lajur Sebagian:
Tabel 2.4. Neraca Lajur Sebagian
Perusahaan Manufaktur Neraca Lajur sebagian
Periode tahun 2005
Nama Rekening NSSD
Harga Pokok Poduksi
Laporan Rugi- Laba
Neraca
Debit Kredit
Debit Kredit
Debit Kredit
Debit Kredit
Persediaan Barang Jadi 12.000
12.000 15.000 15.000 Persed. Barang Dlm. Proses 10.000
10.000 18.000
18.000 Persediaan Bahan Baku
5.000 5.000
9.000 9.000
Pembelian Bahan Baku 100.000
100.000 Biaya Tenaga Kerja Lgsg. 200.000
200.000 Biaya Tenaga Kerja Tak
Lgsg. 50.000
50.000
Biaya Listrik dan Air 140.000
140.000 Biaya Bahan Habis Pakai
30.000 30.000
Biaya Penyst.
Gedung Pabrik
120.000 120.000
Biaya Penyst. Mesin 60.000
60.000 Biaya Pemasaran
40.000 40.000
Penjualan 1.500.000
1.500.000 ……….
……….. 715.000 27.000
Harga Pokok Produksi 688.000
715.000 715.000
commit to user 43
2.20.3. Jurnal Penutup
Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga
Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening
ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.
Contoh:
Des. 31 Harga Pokok Produksi
Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Bahan Baku
Pembelian Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Biaya Listrik dan Air
Biaya Bahan Habis Pakai Biaya Penyusutan Gedung Pabrik
Biaya Penyusutan Mesin untuk menutup rekening-rekening
Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-
rekening Biaya produksi Rp 715.000
Rp 10.000
5.000 100.000
200.000 50.000
140.000 30.000
120.000 60.000
commit to user 44
31 Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Bahan Baku
Harga Pokok Produksi untuk mencatat persediaan akhir barang
dalam proses dan bahan baku Rp 18.000
9.000 Rp 27.000
31 Persediaan Barang Jadi Penjualan
Ikhtisar Rugi-Laba untuk mencatat persediaan akhir barang
jadi dan menutup rekening penjualan Rp 15.000
1.500.000 Rp 1.515.000
31 Ikhtisar Rugi-Laba Persediaan Barang Jadi
Harga Pokok Produksi untuk menutup rekening persediaan awal
barang jadi dan harga pokok produksi Rp 700.000
Rp 12.000 688.000
31 Ikhtisar Rugi-Laba Biaya Pemasaran
untuk menutup biaya pemasaran Rp 40.000
Rp 40.000
Tabel 2.5. Jurnal Penutup untuk Perusahaan Manufaktur
commit to user 45
2.21. Model Penelitian Untuk Sistem Akuntansi Penjualan
Definisi dari sistem akuntansi menurut Mulyadi 2000:3 adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Sedangkan kegiatan penjualan terdiri dari penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Sistem informasi
akuntansi penjualan terdiri dari kelompok unsur sebagai berikut: 1.
Fungsi yang terkait Menurut Mulyadi 2000:211, fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi penjualan kredit adalah sebagai berikut: a.
Fungsi Penjualan Dalam sistem penjualan kredit, fungsi penjualan
bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi
penting yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan
menentukan dari gudang mana barang tersebut akan dikirim, dan mengirim surat order pengiriman.
commit to user 46
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti
status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta
menyerahkan barang ke fungsi pengiriman. d.
Fungsi Pengiriman Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggung
jawab menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi
ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa otorisasi dari
pihak yang berwenang. e.
Fungsi Penagihan Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan
mengirimkan faktur
penjualan kepada
pelanggan serta
menyediakan
copy
faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
commit to user 47
f. Fungsi Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari
transaksi penjualan kredit, membuat dan mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan
penjualan. Di samping itu, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu
persediaan. Menurut Mulyadi 2000:41 fungsi ini bertanggung jawab
mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai dalam jurnal penjualan, dan transaksi retur penjualan, pencadangan
kerugian piutang, dan penghapusan kerugian piutang dalam jurnal umum.
Sedangkan dalam pelaksanaan penjualan tunai menurut Mulyadi 2000:462, fungsi yang terkait adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Penjualan
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan
tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk pembayaran harga barang ke fungsi kas. Sedangkan menurut
Mulyadi 2000:40 dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini
commit to user 48
bertanggung jawab membuat faktur penjualan tunai yang memungkinkan fungsi penerimaan kas menerima kas dari
customer
dan merupakan perintah kepada fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang kepada
customer.
b. Fungsi kas
Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c. Fungsi Gudang
Sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta
menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. d.
Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus dan
menyerahkan barang yang telah dibayar kepada pembeli. e.
Fungsi Akuntansi Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab
sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan.
commit to user 49
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit menurut Mulyadi 2000:214 adalah sebagai berikut:
a. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi
pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan informasi seperti yang tertera di atas surat order pengiriman tersebut.
b. Faktur dan Tembusannya
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang.
c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga
pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. d.
Bukti Memorial Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk
mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
commit to user 50
Sedangkan dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai menurut Mulyadi 2000:463 adalah sebagai berikut:
a. Faktur Penjualan Tunai dan Tembusannya
Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan untuk kepentingan pembayaran harga barang ke bagian kasa.
b. Pita Register Kas
Pita register kas ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas. Pita register ini
merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai
yang dicatat dalam jurnal penjualan. c.
Credit Ca rd Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh
credit ca rd center
bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang
menjadi anggota kartu kredit, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan juga berfungsi sebagai alat untukmenagih uang tunai dari
bank yang mengeluarkan kartu kredit. d.
Bill of Lading Bill of Lading
merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.
commit to user 51
e. Faktur Penjualan COD
Ca sh on Deliver
y Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD dan
untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan. f.
Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti setor ke bank.
g. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit. Jika perusahaan
menjual beberapa macam produk, dalam jurnal penjualan dapat disediakan kolom untuk mencatat penjualan.
b. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.
commit to user 52
c. Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
d. Kartu Gudang.
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di
gudang. e.
Jurnal Umum. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
penjualan tunai adalah sebagai berikut: a.
Jurnal Penjualan Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat dan meringkas data penjualan. b.
Jurnal Penerimaan Kas Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi
untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan baik tunai maupun kredit.
commit to user 53
c. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
d. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
e. Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam
gudang. 4.
Informasi yang Diperlukan Manajemen Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi
penjualan secara kredit adalah sebagai berikut: a.
Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan
kredit. c.
Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
d. Nama dan alamat pembeli.
commit to user 54
e. Kuantitas produk yang dijual.
f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
g. Otorisasi pejabat yang berwenang.
Sedangkan informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penjualan tunai adalah sebagai berikut Mulyadi,
2000:462: a.
Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu. d.
Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama
dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
e. Kuantitas produk yang dijual
f. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan
g. Otorisasi pejabat yang berwenang.
commit to user 55
5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order
kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagi fungsi yang lain.
b. Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur persetujuan kredit, fungsi penjualan meminta persertujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu ke fungsi
kredit. c.
Prosedur Pengiriman Dalam prosedur pengiriman, fungsi pengiriman mengirimkan
barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi
pengiriman. d.
Prosedur Penagihan Dalam prosedur penagihan, fungsi penagihan membuat faktur
penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. e.
Prosedur Pencatatan Piutang Dalam prosedur pencatatan piutang, fungsi akuntansi
mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang
commit to user 56
atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan
piutang. f.
Prosedur Distribusi Penjualan Dalam prosedur distribusi penjualan ini, fungsi akuntansi
mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
g. Prosedur Pencatatan harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi
tertentu. Jaringan prosedur yang membentuk sistem dari penjualan tunai
menurut Mulyadi 2000:469 adalah sebagai berikut: a.
Prosedur Order Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari
pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli membayar harga barang ke fungsi kas
dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahakan kepada pembeli.
b. Prosedur penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran berupa
pita register kas dan cap ”lunas” pada faktur penjualan tunai
commit to user 57
kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi
pengiriman. c.
Prosedur Penyerahan Barang Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman menyerahkan barang
kepada pembeli. d.
Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan
transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank.
Dalam prosedur ini, fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank
yang diterima dari bank melalui fungsi kas. g.
Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi
harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.
commit to user 58
Mulai Mulai
Menerima order dari
pembeli
Mengisi faktur
penjualan tunai
FPT 2
FPT 1
FPT
3
ai
3
2
1 N
Via pembeli
Bagian Order Penjualan
Bagian kas
1
FPT 1
Menerima uang dari
pembeli
Mengopera sikan
register kas
PRK 1
FPT
3
FPT = Faktur penjualan tunai PRK = Pita register kas
Mengisi bukti setor
bank
FPT 2
BuFkP tiTsetor 1
bank 3
Menyetor kas ke
bank
FPT 2
BuFkP tiTsetor 1
bank 3
Bersana uang
Diserahkan ke bank
5 N
Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Bagian Gudang Bagian Pengiriman
2 3
FPT 2
Kartu Gudang
Menyerahkan barang
FPT 2
Bersana barang
4 PRK
FPT 1
FPT 2
4
Membanding kan FPT lb 1
dan lb 2
Menyerahkan barang
kepada pembeli
2 FPT
1 FPT
PRK barang
sebagai slip pembungkus
Bersana
6 Untuk pembeli
Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan
6. Bagan Alir Sistem Akuntansi Penjualan
a. Gambar Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Sumber : Mulyadi 2000 : 476
commit to user 59
6 PRK
FPT 1
Jurnal Penjualan
7 4
Bukti setor bank
Jurnal pengiriman
kas
T 8
RHPP Bukti
Memorial
Jurnal Umum
N Selesai
7 PRK
FPT 1
Kartu Perrsediaan
Membuat rekapitulasi
HPP N
Secara periodik
RHPP
Membuat bukti
memorial
RHPP Bukti
Memorial
8 RHPP = Rekapitulasi harga pokok penjualan
Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai Lanjutan Sumber : Mulyadi 2000 : 477
commit to user 60
b. Gambar Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit
commit to user 61
commit to user 62
commit to user 63
7. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi 2000:221 adalah
commit to user 64
sebagai berikut: Organisasi
a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi
kredit. c.
Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas d.
Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan,
dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan a.
Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir serta order pengiriman.
b. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit
dengan membubuhkan tanda tangan pada
credit copy.
c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh
fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap ”sudah dikirim” pada
copy
surat order pengiriman.
d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan
barang dan potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal
tersebut.
commit to user 65
e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan
membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. f.
Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum
diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara membubuhkan tanda tangan pada dokumen sumber faktur penjualan, bukti
kas masuk dan memo kredit. g.
Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan surat muat.
Praktik yang Sehat a.
Surat order pengiriman
bernomor urut
tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. b.
Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. c.
Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang
a ccount receiva ble sta tement
kepada setiap debitur untuk menguji catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi
tersebut. d.
Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.
Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem penjualan tunai, unsur pokok pengendalian intern dijabarkan
sebagai berikut Mulyadi, 2000:470-471:
commit to user 66
Organisasi a.
Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas b.
Fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi c.
Fungsi penyerahan barang harus terpisah dari fungsi akuntansi d.
Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi operasi dan fungsi penyimpan uang dan barang.
e. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi
penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai. b.
Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.
c. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan
otorisasi dari bank penerbit kartu kredit. d.
Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan
cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan
tunai. e.
Pencatatan ke dalam buku jurnal diotortisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan
tunai. Praktik yang Sehat
commit to user 67
a. Faktur penjualan
tunai bernomor urut
tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. b.
Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
c. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secar
periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.
commit to user 68
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian